Mohon tunggu...
Diyah Ayu Sriwulan
Diyah Ayu Sriwulan Mohon Tunggu... Seorang mahasiswa, traveller yang suka menulis

Mahasiswa kedokteran udayana yang suka travelling dengan motor.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Gemari Tematik Hadirkan Metode Berhitung Cepat, Praktis, Ga Ribet Tanpa Perlu Kalkulator

3 Oktober 2025   12:07 Diperbarui: 3 Oktober 2025   12:15 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan pada era digital menghadirkan tantangan sekaligus peluang besar, khususnya dalam pembelajaran matematika. Sebagian siswa masih menganggap matematika sebagai pelajaran yang sulit, penuh tekanan, bahkan menakutkan. Namun, di balik kesan tersebut, hadir berbagai upaya kreatif untuk mengubah cara pandang siswa dan membangun pengalaman belajar yang lebih menyenangkan. Salah satunya dapat dilihat melalui pendekatan yang dikembangkan oleh Gemari Tematik.

Gemari Tematik merupakan sebuah platform pembelajaran matematika yang menekankan pada proses belajar, bukan sekadar hasil akhir berupa nilai. Kehadirannya berangkat dari gagasan bahwa matematika perlu dipahami sebagai ilmu yang dapat mengasah logika, ketelitian, serta rasa percaya diri siswa. Hal inilah yang menjadi dasar visi mereka dalam menciptakan metode belajar ramah, terarah, dan relevan dengan kebutuhan generasi saat ini.

Filosofi Belajar yang Positif

Doc. Foto Gemari Tematik
Doc. Foto Gemari Tematik

Pendiri Gemari Tematik, Ardi Wibowo, menegaskan bahwa pembelajaran matematika seharusnya tidak hanya mengejar target akademik, melainkan juga membentuk mindset positif. Menurutnya, siswa perlu merasa bahwa matematika adalah mata pelajaran yang dapat dikuasai oleh siapa saja jika diberikan pendekatan yang tepat.

Metode yang dikembangkan tidak hanya bersandar pada teori di kelas, tetapi juga memadukan aktivitas interaktif, media teknologi, serta komunitas pendukung, baik bagi siswa maupun orang tua. "Kami ingin memastikan bahwa siswa merasa nyaman, antusias, dan tidak terbebani. Orang tua pun kami ajak terlibat, karena dukungan keluarga sangat penting dalam perjalanan belajar setiap anak," ujar Ardi.

Peran Teknologi dalam Proses Pembelajaran

Doc. Foto Gemari Tematik
Doc. Foto Gemari Tematik

Seiring berkembangnya dunia digital, Gemari Tematik melihat teknologi sebagai penghubung yang mampu menjangkau siswa secara lebih luas. Melalui kelas daring, siswa dari berbagai daerah bisa berpartisipasi tanpa harus terbatas oleh jarak geografis.

Selain itu, penggunaan game digital dan metode jarimatika---teknik berhitung cepat menggunakan jari tangan---telah terbukti efektif menjaga fokus dan antusiasme siswa. Metode sederhana ini bahkan dapat diterapkan sejak usia dini, mulai dari pra-TK, dengan penyesuaian materi sesuai perkembangan anak.

Menurut Ardi, pendekatan ini bukan hanya menargetkan peningkatan nilai akademik, tetapi juga membantu membangun fondasi keterampilan seperti kecepatan berpikir, koordinasi motorik, serta rasa percaya diri.

Kolaborasi dengan Komunitas dan Sekolah

Doc. Foto Gemari Tematik
Doc. Foto Gemari Tematik

Selaras dengan semangat kolaborasi, Gemari Tematik turut melibatkan sekolah-sekolah untuk memperkenalkan program hitung cepat sebagai kegiatan ekstrakurikuler. Langkah ini menjadi salah satu upaya agar matematika dapat dipelajari dengan cara yang lebih aplikatif dan menyenangkan.

Tidak berhenti di situ, komunitas orang tua juga menjadi bagian penting dalam perjalanan ini. Melalui forum diskusi, kelas parenting, hingga berbagi praktik baik dalam mendukung anak belajar, komunitas ini membuka ruang tukar pengalaman. Dukungan tersebut penting agar siswa merasa mendapatkan pendampingan tidak hanya dari tutor, tetapi juga lingkungan keluarga.

Menyemai Prestasi Bersama

Doc. Foto Gemari Tematik
Doc. Foto Gemari Tematik

Upaya yang konsisten dalam pendekatan pembelajaran telah menunjukkan hasil nyata. Berbagai siswa berhasil mencatatkan prestasi, mulai dari peningkatan nilai akademik hingga kepercayaan diri dalam menghadapi mata pelajaran yang sebelumnya dianggap sulit. Beberapa di antaranya bahkan telah menorehkan prestasi dalam kompetisi tingkat nasional dan internasional.

Respons dari para orang tua pun menggembirakan. Banyak yang merasa metode belajar berbasis jarimatika membuat anak-anak lebih termotivasi, fokus, sekaligus memiliki pengalaman belajar yang jauh dari kesan tegang.

Menatap Masa Depan Pendidikan

Doc. Foto Gemari Tematik
Doc. Foto Gemari Tematik

Sebagai langkah perkembangan ke depan, Gemari Tematik berkomitmen untuk terus memperluas jangkauan pembelajaran, tidak hanya di Indonesia tetapi juga lintas negara Asia. Dengan visi ini, mereka berharap semakin banyak anak mendapatkan kesempatan yang sama untuk belajar matematika dengan cara yang menyenangkan, efektif, dan tidak menakutkan.

Indra Budi Setiawan, salah seorang analis mutu di tim pengajar, menambahkan bahwa kualitas tutor akan selalu dijaga melalui proses seleksi, evaluasi rutin, hingga pembaruan materi sesuai kurikulum. "Kami ingin memastikan bahwa setiap tutor tidak hanya menguasai materi, tetapi juga mampu mendampingi siswa secara psikologis agar mereka tetap bersemangat," jelasnya.

Pendidikan matematika di era digital menuntut inovasi, keterlibatan keluarga, serta pemanfaatan teknologi yang adaptif. Gemari Tematik mencoba menghadirkan ketiga unsur itu ke dalam pengalaman belajar, dengan tujuan sederhana namun penting: menumbuhkan rasa percaya diri siswa dalam menghadapi matematika.

Pada akhirnya, keberhasilan pendidikan bukan semata terlihat dari angka atau peringkat, melainkan dari tumbuhnya semangat belajar dan keyakinan bahwa setiap anak mampu menguasai tantangan yang ada. Dengan langkah-langkah semacam ini, diharapkan lebih banyak generasi muda yang memandang matematika bukan sebagai momok, melainkan kawan yang dapat menemani perjalanan mereka meraih cita-cita.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun