Mohon tunggu...
diyah ayu andini
diyah ayu andini Mohon Tunggu... Mahasiswa

saya suka mencoba hal² baru

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget Pada Anak Usia Dini

24 September 2025   14:09 Diperbarui: 24 September 2025   14:09 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Piaget memperkenalkan sejumlah ide dan konsep untuk mendeskripsikan dan menjelaskan perubahan-perubahan dalam pemikiran logis yang diamatinya pada anak-anak dan orang dewasa. Perkembangan kognitif dimulai dari proses-proses berpikir secara konkrit sampai dengan yang lebih tinggi yaitu konsep-konsep abstrak dan logis. Piaget meyakini bahwa anak-anak secara alami memiliki ketertarikan terhadap dunia dan secara aktif mencari informasi yang dapat membantu mereka memahami dunia tersebut. Sebagai seorang pakar yang banyak melakukan penelitian tentang tingkat perkembangan kemampuan kognitif manusia, Piaget mengemukakan dalam teorinya bahwa kemampuan kognitif manusia terdiri atas empat tahapan dimulai dari lahir hingga dewasa. Tahap dan urutan berlaku untuk semua usia tetapi usia pada saat seseorang mulai memasuki tahap tertentu tidak sama untuk setiap orang.

Dalam memahami  dunia secara aktif, anak menggunakan skema, asimilasi, akomodasi, organisasi dan equilibrasi. Pengetahuan anak terbentuk secara berangsur sejalan dengan pengalaman tentang informasi-informasi yang ditemui. Menurut Piaget, anak menjalani urutan yang sudah pasti dari tahap-tahap perkembangan kognitif. Pada teori ini, anak diprediksi memiliki kematangan secara kuantitas maupun kualitas berdasarkan tahapan-tahapan yang dilaluinya. Perkembangan kognitif pada satu tahap merupakan lanjutan dari perkembangan kognitif tahap sebelumnya. Problem kognitif yang muncul pada anak usia sekolah dasar dilihat dari teori perkembangan kognitif ala Piaget diantaranya disleksia, disgrafia dan diskalkulia.

Kemajuan mental sering kali bergantung pada tingkat tindakan anak yang sebanding dengan iklim umum. Jean Piaget adalah salah satu tokoh yang mengeksplorasi mental turn of events dan mengusulkan fase-fase dari mental turn of events. Dia berpendapat bahwa isi, struktur, dan fungsi kognitif adalah tiga aspek perkembangan kognitif setiap individu. Anak-anak menggunakan skema, asimilasi, akomodasi, organisasi, dan keseimbangan dalam pemahaman aktif. Secara tidak langsung, Jen Piaget telah membahas perkembangan kognitif. Ia mengklasifikasikan empat tahap perkembangan kognitif sebagai berikut: 1) Fase sensorimotor: usia 0 sampai 2 tahun, dan 2) tahap sebelum operasi: Anak antara usia dua dan tujuh tahun, 3) Tahap Operasional Konkrit: anak usia 7 sampai 11; 4) anak usia 11 tahun sampai dewasa dalam Tahap Operasional. Jean Piaget berpendapat bahwa anak-anak tidak boleh dibatasi atau dipaksa untuk mencapai suatu titik terlalu cepat dalam perkembangan mereka sebelum mereka siap secara matang, dan bahwa proses pembelajaran harus mengikuti tahap-tahap ini.

Moral judgment of the child adanya keterkaitan antara perkembangan kognitif seorang anak pada pemahaman moral. Tingginya pemahaman kognitif maka semakim tinggi pula tingkat pemahaman moral. Menurut Aas Saomah (2017) Piaget beranggapan bahwa anak berinteralsi dengan situasi sekitarnya dengan dalam menyelesaikan masalah yang dihadapinya di lingkungan tersebut. Pembelajaran terjadi dalam kegiatan pemecahan masalah, yaitu asimilasi dan akomodasi. Asimilasi terjadi ketika aktivitas tersebut tidak menghasilkan perubahan pada anak, sedangkan akomodasi terjadi ketika anak menyesuaikan dengan hal hal yang ada dalam lingkungan. Menurut M. Fairuz Rosyid dan R Umi Baroroh (2019) Jean Piaget menjelaskan bahwa "untuk memahami gagasan tentang belajar yang memadai kita pertama- pertama harus memahami konsep- kosep  dasar tersebut.

Kesimpulan

Dalam Perkembangan Kognitif anak adalah proses bertahan dalam kemampuan berfikir dan memahami kondisi sekitar,karna setiap pola pikir dan pemahaman anak berbeda beda

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun