Mohon tunggu...
Dixon Patrick
Dixon Patrick Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa dari UNPAR

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kemerdekaan, Seni Dan Kebangsaan

20 Agustus 2023   14:43 Diperbarui: 20 Agustus 2023   14:58 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pada bulan Agustus ini, Universitas Katolik Parahyangan mengadakan acara untuk memperingati hari kemerdekaan kita, yaitu 17 Agustus 2023. Tahun ini Indonesia merayakan ulang tahunnya yang ke-78. Acara yang diselenggarakan oleh Unpar ini berjudul “Kemerdekaan, Seni dan Kebangsaan”. Acara ini diadakan untuk memperingati hari kemerdekaan dengan bertema seni. Seni-seni yang ditampilkan merupakan karya-karya seni dalam negeri. Secara tidak langsung acara ini bisa menjadi apresiasi kepada seniman-seniman lokal.

Acara tersebut dibagi menjadi tiga sub-acara, yang pertama pada tanggal 1 agustus 2023 diadakan pembukaan pameran seni yang berlokasi di museum PPAG. Isi dari pameran tersebut adalah karya-karya seni yang dipersembahkan oleh seniman-seniman lokal. Acara pembukaan tersebut dimeriahkan oleh penampilan-penampilan seni lainnya oleh mahasiswa. Acara kedua merupakan seminar yang berjudul “Seminar Kebangsaan: IKN”. Acara tersebut diadakan pada tanggal 7 Agustus 2023. Seminar tersebut mendatangkan narasumber yaitu I Nyoman Nuarta. Beliau merupakan orang yang mendesain konsep final untuk Ibu Kota Nusantara. Selain bapak I Nyoman Nuarta, seminar tersebut juga mendatangkan beberapa bintang tamu lainnya sebagai penanggap, Prof. Dr. I. Bambang Sugiharto, Prof. Dr. Purnama Salura, dan Nurul Arifin. Moderator dari acara tersebut merupakan salah satu dosen di Unpar yaitu Bapak Andreas Doweng Bolo. Acara ketiga merupakan seminar berjudul “Bincang Seni”. Acara tersebut diadakan pada tanggal 16 Agustus 2023. Acara tersebut mirip seperti acara kedua, tetapi berbeda pada topiknya. Ada beberapa seniman yang diundang pada seminar tersebut, Diyanto, Erika Ernawan, Nandanggawe, Louise Henryette, Lena Guslina, Setiyono Wibowo. Moderator dari acara tersebut adalah Bapak Mardohar B.B.Simanjuntak.

Acara ditutup dengan upacara bendera memperingati hari kemerdekaan Bangsa Indonesia, yaitu pada tanggal 17 Agustus 2023. Upacara tersebut dilaksanakan di Unpar dan semua keluarga dari Unpar diharapkan ikut, dari mahasiswa, dosen, pengurus, dan karyawan.

Seminar Kebangsaan: IKN mendatangkan tokoh penting dalam keberhasilan Ibu Kota Nusantara yaitu Bapak I Nyoman Nuarta. Beliau merupakan orang yang mendesain bangunan-bangunan IKN seperti kantor presiden, istana negara, masjid yang menjadi tempat wisata, dan masih banyak lagi. Sebelum terkenal akan desainnya di IKN, beliau juga mendesain patung Garuda Wisnu Kencana. Beliau mendapat beberapa penghargaan atas hasil kerjanya. Beliau datang ke UNPAR untuk menjelaskan bagaimana dia dapat memenangkan kompetisi desain Ibu Kota Nusantara dan memberikan masukkan kepada mahasiswa

Pak Nyoman memiliki latar beakang sebagai arsitek, beliau mengatakan bahwa seorang arsitek harus berani memperlihatkan dirinya dan tidak boleh ada kaidah. Harus memiliki integritas diri dan jangan ingin diatur oleh orang lain, yang bisa mengatur adalah dirinya sendiri. Bangunan yang paling terkenal di Ibu Kota Nusantara adalah kantor-istana presiden berbentuk garuda. Bentuk garuda digunakan karena di Indonesia memiliki suku lebih dari 1000, maka itu diambil lambing persatuan negara Indonesia yaitu burung garuda. Ada juga bangunan masjid yang beliau buat sekaligus menjadi tempat wisata turis. Beliau melihat dalam sisi bisnis juga, untuk membangun bangunan tentu butuh biaya, maka harus ada pemasukkannya juga agar dapat menyeimbangkan dengan pengeluarannya.

Ada beberapa tanggapan yang diberikan oleh penanggap dari beberapa ahli bidang atas penjelasan Pak Nyoman. Ketiga penanggap setuju bahwa hasil karya pak Nyoman untuk IKN sangat luar biasa, takjub, dan bangga. Indonesia sudah merdeka lebih dari 70 tahun, tetapi masih ada beberapa orang yang merasa bahwa kami belum sepenuhnya merdeka. Orang-orang tidak bisa bebas dalam berkarya, contohnya apabila ada seni yang vulgar di Indonesia, biasanya tidak boleh ditampilkan ke publik. Penyebab lainnya lagi adalah agama. Agama biasanya menjadi penghalang kebebasan, seharusnya agama itu membebaskan. Dari jaman dahulu agama terus menerus mengahncurkan, contohnya ada perang yang dimulai dari agama yaitu Perang Salib. Agama adalah alat paling mudah untuk mobilisasi.

Acara kedua merupakan seminar berjudul Bincang Seni, dalam seminar tersebut Unpar mengundang beberapa seniman untuk memberikan pendapat dan pengalaman mereka dari sudut pandang seniman terhadap hari raya kemerdekaan Indonesia. Masing-masing seniman yang diundang memiliki keahlian mereka dan latar belakang yang berbeda-beda, ada yang seni lukis, seni tari, dan lain-lain. Masing-masing dari mereka menceritakan pengalaman mereka menjadi seniman dan hubungan seni dengan kemerdekaan.

Menurut Pak Nanang, salah satu dari narasumber, seni merupakan upaya memindahkan imajinasi kita ke realitas. Seni juga merupakan sesuatu yang bersifat fiksi dimana dia sebetulnya bisa bermain di sebuah ruang-ruang realitas yang berasal dari imajinasi masing-masing seniman, yaiut ruang kemerdekaan bagi seniman Seorang seniman tidak boleh memiliki pemikiran yang labil, harus tetap terhadap pendiriannya. Apabila seniman memiliki rasa tidak yakin terhadap seninya, maka seni tersebut tidak dapat dipamerkan. Karya seni yang dianggap selesai bukan hanya saat dipajang di pameran, tetapi seorang seniman harus bisa menejlaskan gagasan latar belakang karya tersebut. Kita cenderung melihat sesuatu berdasarkan apa yang kita mau percaya, tetapi juga kita harus tau sebuah nilai atau value yang terdapat pada karya.

Seni rupa adalah alat untuk mencoba sesuatu yang baru dan berbeda dengan segala keterbatasan diri. Pengungkapan ekspresi seniman dapat melalui media berupa kanvas. Bu Lena merupakan seorang seniman di bidang seni tari. Dia menganalogikan seniman yang melukis pada kanvas seperti tangan seorang seniman menari pada sebuah kain gambar. Mempelajari seni yang lain dapat melalui apresiasi kita terhadap seni tersebut. Contohnya, ada yang mempelajari seni dengan membeli banyak cat.

Pak Diyanto mulai megenal seni rupa pada saat menginjak bangku SMP. Beliau kaget karena dia melihat karya seni berupa coretan-coretan seperti cakar ayam. Pengalaman tersebut membuat Pak Diyanto masuk ke dunia seni. Beliau menyarankan apabila kita sebagai pelaku seni, dapat mengunjungi Kota D.I. Yogyakarta, terutama di daerah sekitar Malioboro untuk mengkaji keberagaman seni rupa. Beliau menyampaikan bagaimana seni merumuskan kehidupan melalui bahasa sendiri dan seni juga membawa analisis tertentu. Sebagai penutup, beliau berharap menemukan kalua Tuhan merupakan sosok yang sempurna, dibandingkan diri kita atau manusia yang masi memiliki banyak kekurangan.

Tanggal 17 Agustus merupakan hari kemerdekaan Indonesia. Indonesia sudah lebih dari seratus tahun dijajah dan akhirnya pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia merdeka. Banyak pahlawan-pahlawan gugur berjuang untuk kemerdekaan Indonesia. Maka dari itu, pada tanggal 17 Agustus 2023, Unpar mengadakan upacara bendera untuk memperingati hari kemerdekaan dan untuk menghormati pahlawan-pahlawan yang sudah berjuang untuk Indonesia merdeka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun