Mohon tunggu...
Diviona Grafinda Blitzcinta
Diviona Grafinda Blitzcinta Mohon Tunggu... Mahasiswa

saya seorang mahasiswa yang minat terhadap isu politik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

A.A Maramis : Sang Perumus Dasar Negara Yang Terlupakan

23 September 2025   21:09 Diperbarui: 23 September 2025   21:44 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

A.A. Maramis meninggal dunia pada 25 Oktober 1977 di Jakarta, pada usia 80 tahun. Ia dimakamkan dengan penuh hormat, dan jasanya diakui melalui berbagai penghargaan, termasuk Bintang Mahaputra Utama. Namun, di tengah sejarah nasional yang kaya tokoh, Maramis sering kali kurang mendapat sorotan. Warisannya terletak pada kontribusinya terhadap Pancasila, yang menjadi fondasi ideologi negara hingga kini. Karakternya yang nasionalis, religius, toleran, demokratis, dan berjiwa persatuan menjadikannya teladan bagi generasi muda dalam memahami nilai-nilai kebangsaan.

Hingga hari ini, seharusnya kita mengingat perjuangan A.A. Maramis yang memberikan pengaruh signifikan terhadap kemerdekaan Indonesia yang dibangun atas dasar kompromi dan gotong royong. Sebagai orang yang dikenal anti diskriminasi, ia membuktikan bahwa persatuan bangsa melampaui batas agama dan suku. Mengenang Maramis bukan hanya sekedar menghormati sejarah, tetapi juga memperkuat komitmen kita terhadap Pancasila di era modern yang penuh tantangan.

KESIMPULAN

A.A. Maramis adalah salah satu tokoh kemerdekaan yang seharusnya mendapat perhatian lebih besar dalam sejarah Indonesia. Karakternya yang nasionalis, toleran, demokratis, dan visioner menjadikannya contoh nyata manusia yang menerapkan nilai-nilai Pancasila. Perannya dalam membentuk bangsa negara yang lebih baik hingga dukungannya terhadap kompromi sila pertama menegaskan betapa penting kontribusinya bagi lahirnya Pancasila. Ia memang sering terlupakan, tetapi jasa dan perjuangannya akan selalu menjadi bagian penting dari perjalanan bangsa Indonesia.

 

REFERENSI:

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. (2020). Pahlawan Nasional: A.A. Maramis. https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2020/06/pahlawan-nasional-aa-maramis

Kahin, G. M. (1952). Nationalism and revolution in Indonesia. Cornell University Press. (Edisi digital: 2018).

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun