Mohon tunggu...
Divia Setya Candra Febrianti
Divia Setya Candra Febrianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

D-III Perpustakaan Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Cerdas Menganalisa Gejala Stunting Sejak Dini

5 Juni 2022   13:30 Diperbarui: 5 Juni 2022   13:44 675
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: P2PTM Kemenkes RI

Penduduk Indonesia yang saat ini jumlahnya sangat besar hingga mencapai lebih dari 250 juta jiwa. Namun Indonesia mempunyai permasalahan gizi yang cukup serius terhadap Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), salah satunya adalah malnutrisi. Masalah gizi yang menjadi perhatian sekarang adalah tingginya balita pendek (Stunting). 

Oleh karena itu, masalah stunting merupakan masalah yang harus segera diatasi. Hal ini dikarenakan bahwa balita di Indonesia masih banyak yang mengalami kekurangan gizi kronis dan program pemerintah yang sudah diterapkan selama bertahun-tahun belum ada keberhasilan yang bisa mengatasi masalah ini.

Apa itu stunting?

Stunting adalah sebuah kondisi akibat malnutrisi yang berhubungan dengan ketidakcukupan zat gizi di masa lalu yang bersifat kronis. Stunting memperhatikan status gizi dengan melalui tinggi atau panjang badan, umur, dan jenis kelamin balita. 

Saat ini, Indonesia menggunakan grafik pertumbuhan yang sudah digunakan secara global yaitu yang dibuat oleh World Health Organization (WHO) pada tahun 2005.

Stunting (pendek) atau kurang gizi kronik merupakan kondisi lain dari kegagalan pertumbuhan. Stunting disebabkan karena proses kumulatif asupan zat-zat gizi yang tidak mencukupi serta terserangnya penyakit infeksi, dapat juga disebabkan sebelum kelahiran karena kurangnya asupan gizi, pola asuh makan yang sangat kurang, rendahnya kualitas makanan sejalan dengan frekuensi infeksi sehingga dapat menghambat pertumbuhan. 

Maka, stunting merupakan salah satu masalah gizi yang berdampak buruk terhadap kualitas hidup anak dalam mencapai titik tumbuh kembang yang optimal. Stunting atau tubuh pendek adalah akibat kekurangan gizi kronis atau kegagalan pertumbuhan.

Penyebab anak mengalami kekerdilan (stunting), sebagai berikut:

  • Faktor gizi buruk yang dialami oleh ibu hamil maupun anak balita
  • Kurangnya pengetahuan ibu hamil mengenai kesehatan dan gizi sebelum dan pada masa kehamilan, serta setelah melahirkan
  • Masih terbatasnya layanan kesehatan termasuk layanan ANC-Ante Natal Care (pelayanan kesehatan untuk ibu selama masa kehamilan) Post Natal Care dan pembelajaran dini yang berkualitas
  • Masih kurangnya akses kepada makanan bergizi
  • Kurangnya akses ke air bersih dan sanitasi

Yuk kenali gejali stunting anak sejak dini!

Stunting merupakan keadaan tubuh yang sangat pendek, dilihat dari standar buku WHO-MGRS (World Health Organization-Multicentre Growth Reference Study). Adapun ciri-ciri stunting pada anak, sebagai berikut:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun