Bila mereka menggangap sekolah sebagai tempat mereka dapat belajar tentang hal -- hal yang telah menimbulkan rasa ingin tahu mereka dan tempat mereka akan mendapat kesempatan untuk bergaul dengan teman sebaya tidak dapat pada masa pra sekolah.
Karena minat masa kanak -- kanak cenderung egosentris, aspek kogniif minat ini berkisaran sekitar pertanyaan apa saja keuntungan dan kepuasan pribadi yang dapat diperoleh dari minat itu sendiri.Â
Sebagai contoh, anak ingin merasa yakin bahwa waktu dan usaha yang dihabiskan dengan kegiatan yang berkaitan dengan minatnya akan memberinya kepuasan dan keuntungan secara pribadi.Â
Bila sudah terbukti bahwa ada keuntungtan yang didapatkannya dan kepuasan, maka minat mereka akan semakin kuat tatkala keuntungan dan kepuasan menjadi nyata
Aspek afektif atau bobot emosional adalah konsep yang membangun aspek kognitif minat dapat dinyatakan dalam sikap terhadap kegiatan yang ditimbulkan minat.Â
Sama dengan halnya aspek kognitif, aspek afektif berkembang dari pengalaman pribadi, terutama dari sikap orang yang terpenting, yaitu orang tua, guru, teman sebayanya, terhadap kegiatan yang berkaitan dengan minat tersebut, dan dai sikap yang dinyatakan atau tersirat dalam berbagai bentuk media massa terhadap kegiatan itu.
Minat dapat dipelajari umumnya, minat bertumbuh dari tiap jenis pengalaman belajar seperti :Â
1. Belajar coba -- ralat
Disini anak anak akan menemukan sesuatu yang menarik perhatian mereka. Biasanya minat yang diperoleh dengan cara ini akan berlangsung atau bertahan lama. Bisa saja yang ditemukan mereka adalah hal yang mereka senangi jadi bila dikombinasi dengan bimbingan coba -- ralat merupakan cara yang berharga untuk mengembangkan minat yang baru dimiliki oleh anak.Â
Karena anak mempunyai kesempatan mencoba apa yang menarik bagi mereka melihat apakah hal itu benar -- benar memenuhi kebutuhan tertentu mereka dalam kehidupan atau tidak.
2. Belajar melalui identifikasi dengan orang yang mereka cintai