Mohon tunggu...
Diva Hanifa H
Diva Hanifa H Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Sunan Kalijaga

NIM: 22107030058

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

RA Kartini, Sosok Alpha Female Indonesia

26 April 2023   12:48 Diperbarui: 26 April 2023   12:53 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: Dollar Gill (Unsplash) 

Alpha Female adalah sebutan yang cukup familiar terdengar disekitar kita. Ini adalah sebutan untuk perempuan yang biasanya membuat orang terintimidasi, perempuan yang berorientasi pada kesuksesan, perempuan yang memiliki independensi tinggi, dan semacamnya. Walaupun terdengar tidak memiliki konotasi negatif, tak ayal sebutan ini menjadi cibiran kepada perempuan yang tidak menganut prinsip perempuan tradisional yang sering kali digambarkan sebagai perempuan patuh.


Sebutan alpha female awalnya digunakan para ilmuwan untuk penyebutan pemimpin dalam suatu kelompok hewan. Ini bersamaan dengan penyebutan alpha male. Namun seiring berjalannya waktu, sebutan ini mulai digunakan untuk penyebutan dalam sosial dan menjadi lebih complex. Merujuk kepada bagaimana sebutan ini awalnya digunakan, banyak yang merasa sebutan ini adalah bentuk hinaan yang memalukan. Karena awalnya, sebutan ini memang bukan sebutan untuk memuji perempuan. Alpha female sebutan untuk perempuan yang mengintimidasi, perempuan yang ditakuti, perempuan yang sangat bossy.

Seiring berjalannya waktu banyak juga yang malah menganggap bahwa sebutan ini bukanlah sesuatu yang buruk. Banyak perempuan merasa menjadi alpha female berarti mereka memiliki semangat untuk meraih kesuksesan, memiliki kemampuan tinggi dalam memimpin, sehingga orang-orang terintimidasi karena kepiawaian mereka.

Contoh alpha female itu seperti apa sih? bagaimana bentuk perempuan yang mungkin melanggar stereotip 'perempuan sesungguhnya' dan menjadi alpha? Raden Adjeng Kartini atau yang biasa kita kenal sebagai RA Kartini jawabannya. Beliau merupakan sosok alpha female bagi perempuan di Indonesia.

sumber: wikipedia
sumber: wikipedia

Perjuangannya memiliki dampak besar bagi perempuan dari sabang sampai merauke. Aksinya mulai dari buku-buku yang ia tulis, sampai mendirikan sekolah untuk perempuan menjadi langkah besar pembuka akses pendidikan untuk perempuan di Indonesia.

Datang dari keluarga bangsawan sehingga ia memiliki kesempatan untuk bersekolah hingga menempuh usia 12 tahun. Sangat berbeda dibandingkan perempuan disekitar kampungnya yang tidak memiliki kesempatan untuk menempuh pendidikan di sekolah yang bagus sepertinya. Setelah selesai menempuh pendidikan, ia dipingit karena mengikuti tradisi.

RA Kartini pada dasarnya adalah perempuan yang cerdas. Selama dipingit dia tidak hanya berdiam diri, ia tetap menambah pengetahuan dengan membaca seperti buku Max Havelaar serta berbagai buku aliran feminis lainnya. RA Kartini kagum akan pemikiran wanita-wanita eropa yang pada saat itu lebih maju dibandingkan wanita pribumi pada masa itu.

Ia juga banyak menulis surat-surat yang berisi keluhannya tentang perempuan pribumi yang memiliki kesulitan untuk maju. Seperti tradisi dipingit, kesulitan untuk bebas menempuh pendidikan, serta berbagai adat yang dianggap menghentikan langkah perempuan untuk berjalan lebih jauh.

RA Kartini seringkali kita lihat dalam fotonya yang menggunakan sanggul dan duduk secara rapi. Namun ternyata, RA Kartini termasuk 'rebel'. Ia sering mengurai rambutnya, sampai tertawa terbahak-bahak yang notabenenya sifat terbalik dengan tuntutan masyarakat pada perempuan pada saat itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun