Mohon tunggu...
Diva roviqo
Diva roviqo Mohon Tunggu... Mahasiswa - ;)))

awali harimu dengan membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apasih Sosial Emosional Itu dan Bagaimana Tips Mengembangkannya?

18 September 2021   08:33 Diperbarui: 18 September 2021   08:41 526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tahapan Penting Perkembangan Anak Usia Dini | Trust DayCare.jpg motherandbaby.jpg 

Pernakah anda melihat anak usia dini tidak mau berbagi mainan dengan temannya atau selalu menyendiri tidak mau bermain dengan temannya?lalu marah ketika keinginannya tidak dikabulkan?

Hal teraebut merupakan salah satu tanda kurangnya stimulasi untuk mengembangkan kemampuan sosial emosional. Akan sulit bagi orangtua jika tidak mengenali dan meresapi kata sosial emosional pada anak. Cenderung orangtua menyepelekan pengembangan ini. Mari menjadi orangtua lebih baik dalam menghadapi anak usia dini.

Apa sih pengembangan sosial emosional pada anak usia dini? Apa pengaruh dari pengembangan sosial emosional? lalu bagaimana cara mengembangkannya?

Pengembangan sosial emosional anak usia dini merupakan salah satu kemampuan untuk mengelola dan mengekspresikan emosi baik itu buruk atau baik. Serta merupakan proses perkembangan anak dalam hal berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya, dengan ini perkembangan raganya akan memberikan respon terhadap lingkungannya. Kemampuan sosial emosional menjadi bekal penting yang akan mempengaruhi kepribadian dan perilaku hingga mereka dewasa. faktor yang menjadi pengaruh dalam pengembangan kemampuan perkembangan sosial emosional anak usia dini adalah faktor keturunan, faktor lingkungan, dan faktor umum ( faktor yang menghungkan antara faktor keturunan dan faktor lingkungan ).

Di kutip dari junal mengembangkan kecerdasan sosial emosional anak usia dini melalui keteladan oleh nurjanah bahwa Menurut Soemariati (2005: 33) karakteristik bersosialisasi anak usia dini di antaranya:

  1. di suatu lingkungan anak-anak akan memiliki satu atau dua sahabat tetapi sahabat ini juga akan cepat berganti.
  2. Kelompok bermain cenderung kecil  dan tidak terlalu terorganisasi  secara baik  oleh karena itu kelompok tersebut cepat berganti-ganti.
  3. Anak lebih mudah bermain bersebelahan dengan teman yang lebih besar. Pernahkan melihat anak bermain dengan anak yang jauh lebih besar usianya daripada teman sebayanya.
  4. Perselisihan sering terjadi tetapi sebentar kemudian mereka lebih berbaik kembali. Seperti yang sering kita dengar, sering bertengar cepat berlalu.

namun ada karakteristik anak yang sudah menjadi kodrat mereka yaitu sebagai berikut.

  1. peniru yang baik. Maksud dari peniru yang baik adalah mereka akan merekam apa yang mereka dengan dan apa yang mereka lihat secara langsung, dengan begitu otak akan cepat merespon.
  2. Penjelajah sejati. Maksud dari penjelajah sejati adalah baik dalam  mencari hal-hal baru dan menumbuhkan rasa keiingintahuan kemudia akan bertanya kepada orang terdekatnya.
  3. Perekam cepat. Maksud dari perekam cepat adalah anak usia dini memiliki memori yang sangat bagus. Oleh karena itu, mereka akan cepat tanggap dalam aktifitas di lingkungan sekitar. Seperti yang sudah saya jelaskan pada opsi 1.

Anak usia dini akan tumbuh berkembang dengan baik tergantung bantuan dan bimbingan orang tuanya, namun ada juga anak yang sangat mandiri, bisa melakukan segala hal tanpa bantuan orang tua.

Mengontrol emosi sejak dini sangat bermanfaat untuk kehidupan selanjutnya karena, anak usia dini memiliki landasan berpikir yaitu separuh perkembangan intelektual anak berlangsung sebelum 4 tahun ( 4 tahun = 50%, 4-8 tahun = 30%, 9-17 tahun = 20 % ). Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Karena dalam usia sebelum 4 tahun respon anak akan sangat berbeda dan diingat.

Dosen saya pernah berkata, apa yang kamu dapat dan lakukan diusia 17 tahun seterusnya adalah apa yang kamu pelajari di usia sebelum 4 tahun.

Seperti contoh, berterimakasih ketika setelah meminta bantuan kepada orang lain. Hal tersebut juga salah satu dari contoh sosial emosional anak usia dini. Ketika anak usia dini tumbuh dewasa kemampuan mengatur emosi ini akan dibutuhkan ketika mereka menginjak dunia kerja dan menghadapi berbagai tekanan dan beban dengan emosi yang stabil.

Bagaimana sih tips mengembangkan kemampuan sosial emosional ini?        

Tidak usah terlalu khawatir dengan berlebih karena ada beberapa tips untuk mengembangkan kemampuan sosial emosional dan dapat dipraktikan dalam kegiatan sehari-hari. Berikut beberapa tips tersebut.

  1. Mengajak anak bermain dengan teman sebayanya. Cara ini merupakan cara yang paling umum karena mengajak bermain anak usia dini cenderung mudah, apalagi ditambah dengan permainan yang kreatif dan inovatif. Bermain sendiri merupakan interaksi dua orang atau lebih yang melakukan kegiatan menyenangkan dan berulang-ulang. Dengan bermain anak akan mendapatkan komunikasi yang tepat. Ketika anak sedang bermain mereka akan mengalami perkembangan sosial emosional seperti, senang karena bermain, malu,marah karena berebut mainan, khawatir, takut, dan lain sebagainya.
  2. Mengajari anak untuk berbagi kepada semua. Pasti pernah memelihat anak yang sulit sekali berbagi, hal tersebut adalah hal yang wajar. Tetapi, tidak seharusnya orang tua membiarkan terus-menerus perilaku itu karena hal itu akan menyebabkan tidakbisanya mengendalikan emosi egoisnya. Dengan mengajarkan berbagi baik untuk mengurangi rasa egoisnya. Caranya adalah orang tua memberi contoh seperti mengumpulkan mainan yang tidak dipakai kemudian dikirim ke rumah panti asuhan. Jika dengan cara tersebut anak dapat berbagi dengan temannya maka, mereka sudah memiliki kemampuan sosial emosional.
  3. Menonton, membaca, mendengarkan cerita atau dongeng. Kegiatan ini sangat bagus tidak hanya mengembangkan kemampuan sosial emosional jangka panjang melainkan, kemampuan belajar, kemampuan bahasa, dan lainnya. Dengan terbiasa membaca dan mendengarkan cerita akan menumbuhkan hal positif dan menjadi contoh dalam kesehariannya. Melatih mereka berekspresi seperti mendengan atau menonton cerita sedih mereka akan menangis merasa sedih dan sebaliknya.
  4. Mengenalkan dengan pengalaman baru. Mengajak anak usia dini melakukan hal baru tidaklah sulit, dengan menggunakan ide yang kreatif akan membuat anak merasa tertarik dan ingin mengetahui kegiatan itu. Mengenalkan pengalaman baru tidak harus mahal dan jauh cukup dengan hal sederhana yaitu dengan kegiatan sehari-hari dan menarik yang tentu belum dilakukan oleh anak-anak.

Mudahkan tipsnya jadi lakukanlah yang terbaik untuk anak usia dini, jangan meremehkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun