Mohon tunggu...
Ditya Mubtadiin
Ditya Mubtadiin Mohon Tunggu... Freelancer - @ditya_mub28

Penikmat balap. Founder F1 Speed Indonesia. Penggemar Manchester United. Sosial media, Instagram: @ditya_mub28 , Twitter: @ditya_mub

Selanjutnya

Tutup

Balap Artikel Utama

Pratinjau F1 GP Jerman, Red Bull Siap Dominasi

21 Juli 2018   10:50 Diperbarui: 21 Juli 2018   20:02 3813
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lance Stroll dengan 'aero paint' - sumber: motorsport.com

Setelah F1 rehat sejenak selama satu pekan untuk memulihkan tenaga pasca rangkaian seri F1 'Triple Header' atau balapan F1 selama tiga pekan beruntun yang melelahkan, F1 akhir pekan ini akan menggelar seri kesebelas musim ini yang bertempat di Jerman, sirkuit Hockenheim.

Sirkuit ini termasuk sirkuit yang cukup dikenal oleh pembalap dan penggemar F1 karena memang sirkuit ini sudah menggelar balap F1 sejak dulu, tahun 1970 tepatnya. Sirkuit ini mengalami beberapa perubahan. Sirkuit Hockenheim yang asli dibangun pada 1939 dan terkenal sebagai sirkuit dengan konfigurasi kecepatan tinggi karena terdiri dari trek lurus dan tikungan yang panjang dan cepat.

Pada tahun 2002, sirkuit ini didesain ulang oleh Hermann Tilke dan menghasilkan sirkuit Hockenheim yang kita kenal sekarang ini. Didesain ulang karena sirkuit yang lama (mempunyai tiga trek lurus menembus hutan yang masing-masing dipisahkan oleh chicane) dinilai berbahaya dengan dinding pembatas yang tidak aman. Selain itu, trek lurus ini dinilai 'menyiksa' mesin dari mobil F1 yang akan mengakibatkan kerusakan mesin dan transmisi.

Sirkuit ini selalu menjanjikan banyak aksi salip-menyalip. Tikungan favorit untuk menyalip ada pada hairpin di tikungan keenam, setelah trek lurus ditambah aktivasi DRS. Musim ini, sirkuit Hockenheim dikenai tambahan zona aktivasi DRS dari dua menjadi tiga. Penambahan zona aktivasi DRS akan ada di trek lurus start/finis. Cukup menarik.

Berbicara GP Jerman tentu tidak bisa lepas dari pembalap tuan rumah. Jerman terkenal sebagai pemroduksi pembalap-pembalap berbakat dalam dunia balap mobil. Sebut saja dari yang paling mudah, juara dunia F1 tujuh kali, Michael Schumacher, kemudian diikuti Sebastian Vettel, Nico Rosberg, Nico Hulkenberg, dan masih banyak lagi. Musim ini, hanya ada dua pembalap asal Jerman, Vettel dan Hulkenberg.

Khusus Vettel, sirkuit Hockenheim hanya berjarak 45 km dari daerah kelahirannya, Heppenheim. Tapi, walaupun ini adalah sirkuit yang bagaikan rumah sendiri bagi Vettel, dia sendiri belum pernah berdiri di podium tertinggi pada seri di sirkuit Hockenheim. Vettel memang pernah menang satu kali pada gelaran GP Jerman tapi, kemenangan itu datang di sirkuit Nurbugring pada 2013. Sedangkan di Hockenheim, Vettel belum pernah finis di posisi dua besar.

Ferrari datang ke Hockenheim dengan optimisme tinggi setelah menang di Silverstone dua minggu lalu. Mereka saat ini memiliki paket mesin terbaik, unggul tipis dari Mercedes. Apalagi dalam klasemen, Vettel berhasil unggul delapan poin dari Hamilton. Tentunya ini menjadi pecutan semangat bagi kuda jingrak.

Tim yang optimis meraih hasil bagus lainnya adalah Red Bull. Mereka sangat yakin akan meraih hasil kemenangan di sirkuit ini, setelah tersiksa di Silverstone akibat defisit tenaga mobil dibandingkan Ferrari dan Mercedes. Sirkuit Hockenheim sangat cocok dengan mobil Red Bull yang mempunyai paket chassis dan aerodinamika terbaik saat ini. Mereka diperkirakan akan sangat kuat di sektor terakhir sirkuit ini.

Sirkuit Hockenheim lama - sumber: racingcircuits.info
Sirkuit Hockenheim lama - sumber: racingcircuits.info
Peta sirkuit Hockenheim setelah didesain ulang - sumber: F1
Peta sirkuit Hockenheim setelah didesain ulang - sumber: F1
LATIHAN BEBAS.

Sesi latiihan bebas kemarin adalah untuk pertama kalinya mobil F1 generasi terbaru yang lebih besar, cepat dan high downforce melindas aspal sirkuit Hockenheim. Dua pembalap Red Bull, Daniel Ricciardo dan Max Verstappen, masing-masing menguasai sesi latihan bebas satu dan dua pada hari kemarin. Keduanya unggul tipis dari Lewis Hamilton. Keunggulan mereka tidak sampai 0,100 detik dari pembalap Mercedes.

Sirkuir Hockenheim yang mengandalkan downforce sangat cocok dengan mobil RB14. Buktinya, Red Bull bagaikan dewa di sektor pertama dan ketiga. Kedua sektor tersebut mampu menutupi kekurangan di sektor tengah yang lebih banyak mengandalkan tenaga mesin, dimana mereka kehilangan 0,2 detik disana.

Waktu tercepat sekaligus mencatat rekor putaran tercepat dalam sesi latihan bebas kemarin dicetak oleh Max Verstappen dengan waktu 1 menit 13,085 detik. Terpaut 0,026 detik dari Lewis Hamilton di tempat kedua. Menariknya, sektor pertama dan ketigia antara kedua pembalap ini relatif sama. Verstappen beralasan bahwa saat melakukan putaran, dia sedikit terganggu. "Lap saya sedikit terganggu, saya terjebak traffic," ucap Max seperti yang dikutip pada lama resmi F1.

Di ujung sesi latihan bebas kedua, Max Verstappen sempat mengalami masalah pada mobilnya karena kebocoran kecil di bagian oli dan untungnya masalah tersebut dapat diselesaikan dengan cepat.

Verstappen sendiri mengakui saat ini mobil Red Bull adalah mobil yang tercepat, namun dia masih harus melihat apa yang terjadi pada hari Sabtu. "Untuk saat ini kita (yang tercepat). Mari kita tunggu dan lihat apa yang akan terjadi besok, tentu saja ketika mereka menyalakan mesin lebih kuat lagi. Mobil tidak sebaik yang saya harapkan, karena saya berharap itu akan menjadi bagus."

Pernyataan itu ada benarnya, karena memang hasil pada latihan bebas hari Jumat belum tentu merepresentasikan hasil kualifikasi atau balapan. Lewis Hamilton juga tidak mau berkaca hanya pada hasil hari Jumat. Dia sendiri melihat Ferrari yang masih menyembunyikan laju mereka yang sebenarnya dengan fakta mereka (Ferrari) begitu cepat di trek lurus. Memang, Vettel dan Raikkonen hanya finis di urutan empat dan lima, dibanding Red Bull yang memuncaki sesi. Namun, Hamilton lebih yakin bahwa ancaman sebenarnya datang dari Ferrari bukan dari Red Bull.

"Setiap Jumat (Ferrari) sandbag (menyembunyikan peforma sebenarnya), jadi tidak terlalu berarti. Mereka cepat hari ini dan esok hari akan sangat mirip dengan hari ini kecuali mereka tiba-tiba mengeluarkan lebih banyak waktu. Tapi hari ini mereka sangat, sangat cepat di trek lurus,...., Red Bull sangat, sangat cepat. Tapi, Seb (Vettel) benar-benar cepat hari ini jadi saya pikir itu akan menjadi tantangan serius," ucap Hamilton.

Dan memang benar, seperti biasa, Ferrari tidak begitu menekan pada sesi latihan bebas hari Jumat. Mengambil data sebanyak mungkin, kemudian melepaskan semua peforma terbaik di hari Sabtu dan Minggu. Maklum saja jika Red Bull dan Mercedes sangat khawatir dengan Ferrari. Vettel mengatakan bahwa dia cukup positif dan percaya diri setelah sesi latihan bebas kemarin.

"Mobil telah bekerja dengan baik hari ini. Ini hari Jumat yang (seperti) biasa. Kami mencoba sedikit (bagian) dari semuanya (yang Ferrari punya), saya pikir kami cukup cocok dengan pemilihan ban yang kami gunakan. Bahkan jika kita masih bisa mempercepat waktu lap kami, mobil itu baik-baik saja," ucap Vettel seperti yang dikutip pada laman resmi F1.

Hasil latihan bebas pertama - sumber : F1
Hasil latihan bebas pertama - sumber : F1
Hasil latihan bebas kedua - sumber : F1
Hasil latihan bebas kedua - sumber : F1
Simulasi Kualifikasi

1. Red Bull (Max Verstappen) 1:13.085s

2. Mercedes (Lewis Hamilton) 1:13.111s +0.026s

3 .Ferrari (Sebastian Vettel) 1:13.310s +0.225s

4 .Haas (Romain Grosjean) 1:13.973s +0.888s

5. Sauber (Charles Leclerc) 1:14.374s +1.289s

6. Renault (Nico Hulkenberg) 1:14.496s +1.411s

7. Force India (Esteban Ocon) 1:14.508s +1.423s

8. Toro Rosso (Pierre Gasly) 1:14.793s +1.708s

9. McLaren (Fernando Alonso) 1:14.836s +1.751s

10. Williams (Lance Stroll) 1:15.269s +2.184s

Simulasi balap (race pace)

1. Red Bull

2. Mercedes +0.2s/lap

3. Ferrari +0.2s/lap

4. Renault +1.3s/lap

5. Force India +1.5s/lap

6. Sauber +1.6s/lap

7. Haas +1.6s/lap

8. Toro Rosso +1.6s/lap

9. McLaren +1.9s/lap

10. Williams +2.2s/lap

Sumber data: laman resmi situs F1.

Apabila melihat dari laju balapan (race pace) Red Bull memegang posisi teratas dimana mereka unggul dua detik atas Mercedes dan Ferrari. Hal ini menunjukan akan terjadi balapan ketat antara tiga tim papan atas ini, jika melihat jarak waktu yang tipis. Daniel Ricciardo dipastikan akan memulai balapan dari posisi paling belakang akibat penalti karena ganti komponen mesin, sudah menunaikan tugas beratnya setelah menguji race pace dengan ban kompon medium dan soft.

Bagaimana dengan papan tengah?, tim Haas masih menjadi tim 'the best of the rest'. Sempat diperkirakan akan kesulitan di Hockenheim terutama di sektor terakhir dimana kelemahan Haas yang terdapat pada tikungan lambat namun, nyatanya mereka tampil bagus di sesi kemarin dengan waktu tercepat hanya terpaut 0,8 detik dari Red Bull. Kedua pembalap mereka tampak senang dengan peforma mobil, terutama pada tikungan cepat.

Hanya saja, Magnussen sedikit merasa understeer dan oversteer pada beberapa bagian. Untuk kualifikasi, mereka cukup aman dan diprediksi masuk sesi Q3 dengan mudah. Namun, dari segi race pace mereka berada di posisi ketujuh, berada di bawah Renault, Force India, bahkan Sauber.

Tim Sauber juga nampaknya akan cukup kompetitif bersama Leclerc dan Ericsson yang menyelesaikan dua sesi latihan bebas di posisi 10 besar. Secara keseluruhan, mereka mencatat waktu terbaik kelima setelah Haas. Mereka berdua mengungkapkan rasa senang dengan mobil Sauber yang mereka kendarai. "Mobil terasa bagus dan saya merasa nyaman mengendarai di trek ini," ucap Leclerc. Dari segi race pace, mereka masih dibawah Renault dan Force India tapi masih dalam jangkauan kompetitif.

Sepertinya, GP Jerman akan menjadi balapan yang berat bagi Mclaren. Dua pembalap mereka tersiksa selama sesi latihan bebas kemarin. Vandoorne bahkan mendeskripsikan sesi kemarin sebagai "hari Jumat terburuk." Selama dua sesi latihan bebas, Vandoorne tidak bergerak dari posisi juru kunci. "Ini  mungkin sudah menjadi hari Jumat terburuk saya untuk waktu yang lama, saya memiliki perasaan yang sama dengan apa yang saya alami di Silverstone, bahwa ada sesuatu yang tidak berfungsi dengan benar di mobil," ucap Vandoorne.

Waktu terbaik Mclaren selama sesi kemarin dicetak oleh Fernando Alonso, 1,7 detik lebih lambat dari posisi pertama. Alonso sendiri mengharapkan perubahan cuaca untuk hari Sabtu dan Minggu yang diprediksi akan lebih dingin (dan turun hujan). Dia sendiri percaya jika cuaca berubah, Mclaren akan punya kesempatan menembus papan tengah.

Sedangkan tim Williams, mereka dalam dua sesi latihan bebas kemarin secara konstan menggunakan 'aero paint' atau 'flo-viz paint'pada mobil mereka, terutama sayap depan. Hal ini merupakan indikasi bahwa Williams benar-benar fokus pada pembenahan mobil mereka, terutama pada masalah aerodinamika yang menyebabkan mobil menjadi tidak stabil ketika menikung.

Lance Stroll dengan 'aero paint' - sumber: motorsport.com
Lance Stroll dengan 'aero paint' - sumber: motorsport.com
CUACA DAN STRATEGI BAN

Di sesi latihan bebas kemarin, cuaca di Hockenheim sangatlah panas, dengan suhu permukaan trek mencapai 50 derajat celcius. Namun, kondisi ini dipastikan beubah pada hari Sabtu dan Minggu. Saat kualifikasi, ancaman hujan akan menjadi perhatian khusus bagi tim dan pembalap karena peluang hujan pada hari sabtu mencapai 85%. Untuk hari Minggu, ancaman hujan tetap ada namun tidak sebesar hari Sabtu, dengan suhu yang diperkirakan akan dingin.

Hal ini tentunya akan menarik, terutama untuk Max Verstappen yang sudah menantikan momen seperti ini. Apabila benar hujan turun saat kualifikasi, Max akan berpeluang besar meraih pole position, karena keunggulan kecepatan trek lurus lawannya akan hilang dengan keadaan hujan.

Untuk ban, Pirelli menyiapkan tiga jenis kompon: ultra soft, soft dan medium. Konfigurasi ini sama dengan konfigurasi ban yang disediakan Pirelli di GP Tiongkok pada awal musim. Pirelli sendiri mengakui kekurangan data mengenai trek Hockenheim karena sirkuit ini tidak menyelanggarakan balap F1 musim lalu. Pirelli tidak membawa ban super soft dengan tujuan untuk menciptakan strategi yang menarik.

Ban yang digunakan pada GP Jerman - sumber: F1
Ban yang digunakan pada GP Jerman - sumber: F1
Ban soft yang dibawa Pirelli rupayan hanya 0,6 detik lebih lambat dari ban ultra soft. Hal ini membawa kemungkinan, apabila kualifikasi tidak hujan, maka tim papan atas akan menggunakan ban soft saat sesi Q2 untuk menghindari dua kali pit stop. Walaupun, dengan memakai ultra soft-pun sebenarnya masih bisa untuk memakai satu stop. Kompon ultra soft bisa bertahan lebih dari 15 lap, kemudian berganti ke medium yang sanggup bertahan 50 lap.

Satu kali pit stop, lebih cepat 12 detik daripada dua kali pit stop, apabila dari memakai ultra soft kemudian berpindah ke kompon medium. Tim akan jauh lebih kerepotan memilih ban saat start seandaikan kualifikasi hujan.

PREDIKSI

Red Bull sangatlah kuat di sirkuit tipe high downforce seperti Hockenheim. Tapi, dengan menyisakan Max Verstappen di baris depan dan Ricciardo yang ada di belakang, Red Bull harus menerapkan strategi yang pas untuk Verstappen. Terutama jika terjadi hal-hal yang tidak dapat diprediksi seperti Safety Car atau tiba-tiba di pertengahan balap turun hujan.

Dan apabila semuanya berjalan mulus bagi Red Bull, Max Verstappen akan mendominasi GP Jerman dan meraih kemenangan keduanya musim ini. Asalkan mesin Renault miliknya tidak berulah. Atau dia sendiri yang berulah.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun