Mohon tunggu...
Ditta Widya Utami
Ditta Widya Utami Mohon Tunggu... Guru - Pendidik dan Pembelajar

A mom, blogger, and teacher || Penulis buku Lelaki di Ladang Tebu (2020) ||

Selanjutnya

Tutup

Diary

Pengalaman Berbagi bersama Asosiasi MGMP-MGBK

22 Agustus 2023   22:39 Diperbarui: 22 Agustus 2023   22:51 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ditta saat berbagi di hadapan ibu bapak guru hebat (foto: M. Kholil) 

Hari ini (22/8) saya diberi kesempatan untuk dapat berbagi bersama Asosiasi Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) dan Musyawarah Guru Bimbingan Konseling (MGBK) Tingkat SMP di Kabupaten Subang.

Asosiasi melalui Ketua MGMP IPA, Bu Dian, mengajak saya untuk berbagi terkait alur modul (bahan ajar) yang telah dibuat oleh Tim MGMP IPA di semester ini. Hal ini karena saya termasuk salah satu penulis modulnya.

Pak Ridwan, Ketua Asosiasi MGMP-MGBK berharap di semester genap nanti, bahan ajar yang dibuat tim MGMP memiliki alur penulisan yang sama. Oleh karena itu, perwakilan dari seluruh MGMP-MGBK yang ada di Kabupaten Subang diundang untuk hadir dalam acara bertema Praktik Baik Implementasi Kurikulum Merdeka ini. Tujuannya tentu untuk menyamakan persepsi.

Meski senang karena saya berbagi di bidang yang saya sukai (menulis), jujur saya sendiri merasa berdebar-debar. Terlebih ketika melihat para tamu undangan yang hadir. Banyak di antaranya yang saya ketahui memiliki prestasi di berbagai bidang. Baik di tingkat kabupaten, propinsi, nasional, bahkan ada yang pernah meraih penghargaan dalam skala yang lebih luas.

Di hadapan saya hadir para ketua dan pengurus inti MGMP kabupaten, para Guru Penggerak maupun Pengajar Praktik, Narasumber Berbagi Praktik Baik PMM, guru yang diberi amanah sebagai wakil di bidang kurikulum, dan masih banyak lagi.

Saya bahkan sempat merasa makin menciut ketika melihat Pak Kabid SMP hadir untuk membuka acara ini secara langsung. Masya Allah. Siapalah saya ini?

Berkolaborasi dalam menulis buku teks memang butuh komitmen yang kuat. Tak seperti menulis bebas (freewriting), tentu ada kaidah kaidah yang penting untuk diperhatikan. Baik dalam hal teknis kepenulisan maupun keilmuan.

Oleh karena itu, saya mengawali paparan dengan menyampaikan pentingnya untuk membuat kesepakatan antarpenulis. Misalnya kesepakatan terkait jenis font, margin, dsb.

Meski terdengar sepele. Namun kesamaan format penulisan akan sangat berdampak pada proses editing. Jika ada dua-tiga penulis yang berkolaborasi menggunakan format yang sama, tentu akan mudah dalam menyatukan berkasnya nanti. Berbeda jika masing-masing menulis dengan format yang berbeda. Proses editingnya pasti akan membutuhkan waktu lebih lama sehingga prosesnya menjadi kurang efektif.

Saya lalu menyampaikan gambaran umum alur penulisan yang disepakati oleh Tim MGMP IPA. Dilanjutkan dengan penjelasan terkait beberapa hal/aplikasi yang dapat mempermudah proses penulisan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun