Mohon tunggu...
Ditta Widya Utami
Ditta Widya Utami Mohon Tunggu... Guru - Pendidik dan Pembelajar

A mom, blogger, and teacher || Penulis buku Lelaki di Ladang Tebu (2020) ||

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Literasi Digital Kemkominfo (Bagian 1 - Literasi dan Budaya Digital)

12 Agustus 2022   00:06 Diperbarui: 12 Agustus 2022   05:30 1265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gatot Sandy saat memaparkan Budaya Digital (dokpri)

Dalam berliterasi digital, ada empat hal penting yang kita butuhkan (Kominfo, Siber Kreasi):

  • Digital skills, yaitu memahami perangkat keras dan lunak TIK, serta sistem operasi digital.
  • Digital safety, yaitu meningkatkan kesadaran perlindungan dan keamanan data pribadi.
  • Digital ethic, yaitu menyesuaikan diri, berpikir rasional dan mengutamakan netiket.
  • Digital culture, yaitu mampu membangun wawasan kebangsaan dalam berinteraksi di ruang digital.

Gatot Sandy saat memaparkan Budaya Digital (dokpri)
Gatot Sandy saat memaparkan Budaya Digital (dokpri)

Budaya Digital

Budaya digital menurut Martinez-Caro, Cegarra Navarro, & Alfonso-Ruiz (2020) adalah komplek set dari nilai atau kepercayaan, asumsi dan simbol yang menjadi cara perusahaan dalam melakukan bisnis digital melalui kolaborasi, penciptaan kreativitas dan inovasi melalui strategi digital.

Hal-hal terkait budaya digital yang dijelaskan pemateri antara lain menyaring informasi, konten buruk dunia digital, serta prinsip Pancasila dalam berbudaya digital.

a. Ketika Kita Tidak Menyaring Informasi

Ketika kita tidak menyaring informasi yang tersebar di dunia maya, maka bisa terjadi hal-hal berikut:

  • Adanya hoax atau berita bohong yang dibuat dengan tujuan jahat;
  • Hate speech, yaitu segala jenis komunikasi dalam bentuk ucapan, tulisan, maupun perilaku yang menyerang atau menggunakan Bahasa merendahkan atau diskriminatif kepada orang atau kelompok tertentu;
  • Cyber Bullying, yaitu penggunaan TIK untuk dengan sengaja menyakiti secara psikis, menghina dan mengancam individua tau kelompok;
  • Mis-Informasi. Informasinya salah, namun tidak sengaja dibuat untuk menyebabkan kekacauan;
  • Mal-Informasi. Peristiwa yang benar terjadi, namun digunakan untuk menimbulkan kekacauan;
  • Salah Koneksi. Konten dengan gambar-judul-isi yang tidak saling mendukung atau tidak berhubungan;
  • Dis-Informasi. Informasinya salah, dan sengaja dibuat untuk menyebabkan kekacauan;
  • Satir, yaitu tidak ada niat untuk merugikan namun berpotensi menipu;
  • Framing Negatif dimana informasi sesat dipakai untuk membingkai isu atau orang tertentu.

b. Alasan Adanya Konten Negatif Dunia Digital

Ada beberapa alasan yang mendasari mengapa konten negattif muncul di dunia digital:

  • Ekonomi. Alasan pertama adalah karena adanya motif mencari uang untuk kepentingan pribadi dan kelompok.
  • Politik dimana alasan utamanya ialah ingin menjatuhkan kelompok politik tertentu.
  • Adu domba, mencari kambing hitam untuk memecah belah masyarakat dengan isu SARA.

Jika menemukan konten negatif, kita bisa menyampaikan kepada instansi berikut:

Lapor Konten Negatif di Internet (Sumber: Gatot Sandy)
Lapor Konten Negatif di Internet (Sumber: Gatot Sandy)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun