Mohon tunggu...
Didik Purwanto
Didik Purwanto Mohon Tunggu... Jurnalis - Tech Buzz Socialist

Menyukai hal-hal berbau keuangan, bisnis, teknologi, dan traveling. Tulisan bisa dilihat di https://www.didikpurwanto.com dan https://www.ranselio.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

"Menjual" Danau Toba ala Korea

26 September 2021   23:31 Diperbarui: 26 September 2021   23:39 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Saat memasuki kawasan tersebut, wisatan harus membayar 13.000-18.000 won atau sekitar Rp 145.000-Rp 195.000. Kita bisa mencoba memakai pakai tradisional Korea dan menikmati tur dari pemandu wisata lokal.

Nah, dari sini budaya lainnya bisa masuk, seperti musik, makanan hingga suvenir.

Tentu kawasan wisata Danau Toba yang sudah dijadikan destinasi super prioritas (DSP Toba) memiliki keunikan-keunikan khusus yang bisa dijual ke wisatawan.

Jangan hanya menjejali kesan historis atau keunggulan Danau Toba tapi melupakan apa yang bisa dilihat dan dilakukan wisatawan di sana.

Wisatawan harus memiliki keterikatan emosional terhadap destinasi tersebut. Jadi mereka akan membayangkan seperti apa kondisi sebelum dan sesudah datang ke lokasi.

Misalnya saat mengunjungi Danau Cheonjuho, kita pasti berimajinasi sedang diselamatkan oleh Lee Min-ho seperti dalam drama Legend of the Blue Sea. Apalagi bisa berenang di danau yang airnya kelihatan hijau kebiruan itu. Sangat menyenangkan.

Bagaimana dengan Danau Toba?

Ajak Sineas Berkarya

Sebenarnya sudah banyak sineas yang syuting di Danau Toba. Seperti film "Mauli Bulung", "Permata di Tengah Danau", hingga film "Toba Dreams". Tapi aku merasa gaung film tersebut kurang berasa.

Atau yang terbaru, film Rusia bergenre pop-comedy, "Gulyai, Vasya! Svidanie na Bali" (Chill Out, Vasya! A Date in Bali). Film tersebut mengambil lokasi syuting di Danau Toba, kawasan Candi Borobudur, Labuan Bajo, Mandalika, dan Likupa. Sayangnya, nama Danau Toba tidak masuk dalam judul utama film. Malah Bali.

Ya, wisatawan asing memang hanya mengenal Bali. Belum mengenal Indonesia. Hehehe..Sebuah pekerjaan rumah yang besar bagi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) untuk memperkenalkan kekayaan destinasi wisata alam Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun