Mohon tunggu...
Dr.Dito Anurogo
Dr.Dito Anurogo Mohon Tunggu... profesional -

Dr. Dito Anurogo, dokter online, penemu Hematopsikiatri, penulis buku dan ebook, pecinta budaya-sastra-seni-filsafat, yang pernah aktif di FLP (Forum Lingkar Pena) Semarang dan Member of IFMSA (International Federation of Medical Students' Associations). Prestasinya: pernah menjadi satu-satunya delegasi Indonesia untuk INTERNATIONAL TRAINING EXCHANGE PROGRAMME di Hungaria, satu-satunya Delegasi Indonesia untuk riset di Italia. Tulisannya menghiasi rubrik Kesehatan Suara Merdeka. Pernah juga menjadi Nominator Lomba Penulisan Esai Ilmiah Populer Harun Yahya International Award 2003. Delegasi SMU Negeri 1 Semarang dalam Olimpiade Matematika tingkat Internasional. Adapun sebagian karyanya: Pelangi Jiwa, Hematopsikiatri: Hubungan Golongan Darah dengan Depresi, Burung Jiwa, dsb. Dapat dihubungi via email: ditoanurogo(at)gmail(dot)com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tips Meraih Malam Lailatul Qadar

14 Agustus 2012   18:17 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:46 570
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Tips Meraih Malam Lailatul Qadar

Oleh: Dito Anurogo

Dengan Nama Allah Yang Mahapengasih lagi Mahapenyayang.


  1. Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (al-Quran) pada malam kemuliaan (lailatul qadar).
  2. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan (lailatul qadar) itu?
  3. Malam kemuliaan (lailatul qadar) itu lebih baik dari seribu bulan.
  4. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.
  5. Malam itu (penuh) kesejahteran sampai terbit fajar.

(QS Alqadr 97: 1-5)

Setiap muslim tentulah merindukan malam lailatul qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan. Bila seorang muslim mendapatkannya, maka ia seolah telah beribadah selama lebih dari 80 tahun. Subhanallah

Maka tidaklah heran, banyak muslimin dan muslimah yang beriktikaf di masjid, berbuat kebaikan, tadarus Quran, terutama di sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan, demi meraih malam lailatul qadar.

Sahabatku semuanya, bila kita berupaya mendapatkan malam lailatul qadar, maka Insya Allah kita akan dimudahkanNya. Berikut ini kami uraikan tips bagaimana meraih dan mempertahankan keberkahan malam lailatul qadar. Agar mudah diingat, kami gunakan mnemonic (singkatan cerdas) “LAILATUL QADAR”.


  1. Laluilah hari-hari dalam hidup dan kehidupanmu dengan tenang dan penuh cintakasih. Tebarkanlah kedamaian di hati umat manusia. Hindari pikiran penuh prasangka (buruk) serta hati yang selalu membenci. Sahabatku, lihatlah, betapa kebencian telah membuatmu berlaku tidak adil. Kebencian telah membutakan matahatimu dan membuatmu merendahkan saudaramu sendiri.
  2. Allah selalu menyertai kita. Bila prinsip ini telah tertanam begitu kuat di dalam hati, maka apa yang membuatmu, takut, ragu, khawatir, atau bersedih hati, sahabatku?
  3. Ingatlah selalu pada kematian dan hari kebangkitan. Prinsip ini akan membuat kita selalu berbekal dan bersiap diri di dalam menanti kematian. Kematian akan kita sambut dengan senyuman, seolah kita akan bertemu sang Kekasih. Hanya melalui pintu gerbang kematian dan memasuki kerajaan Kebangkitan, maka kita dapat meraih Keabadian.
  4. Letakkanlah dan sandarkanlah semua persoalanmu, juga permasalahan hidupmu hanya kepada Allah. Hendaklah engkau selalu meminta yang terbaik menurut Allah, bukan sesuai kehendakmu sendiri. Sebab apa yang baik menurutmu, belum tentu baik di mata Allah. Tidakkah engkau menyadari hal ini, sahabatku?
  5. Allah-lah satu-satunya tempat bergantung dan berharap. Hendaklah kita berhenti berharap kepada manusia, sebab ini akan mengotori jiwa kita, dan menghalangi kita untuk berjalan menuju Kesejatian hidup nan abadi.
  6. Tetaplah berada di jalan Cahaya, jalan Kebenaran, jalan Keabadian, jalan yang Terang-benderang, jalan yang membimbing kita menuju Ilahi.
  7. Upaya atau usaha untuk meraih malam lailatul qadar hendaklah diikuti dengan ketulusan hati, kebeningan nurani, dan kebaikan budi-pekerti. Bila hanya diselimuti oleh ambisi duniawi, maka kita hanya akan memperoleh ilusi, bukan ridha Ilahi. Hanya manusia berhati cahaya yang akan meraih kelembutan cahaya Ilahi di malam lailatul qadar.
  8. Lemahnya tubuh dan jiwa manusia itu oleh karena terlalu bernafsu mengejar duniawi. Ketahuilah sahabatku, malam lailatul qadar itu akan menghindari mereka yang disibukkan hawa nafsu dan syaitan dalam meraih duniawi. Pantaskah kita mengejar kenikmatan sesaat dan melupakan kenikmatan abadi?
  9. Quran, hadits, dan assunnah dijadikan pedoman hidup. Hiasilah setiap malam kita dengan membaca dan mengkaji (makna) Quran serta mengaplikasikannya, bukan hanya untuk menyambut hadirnya malam lailatul qadar, melainkan setiap hari di dalam kehidupan kita. Hidupkanlah setiap pagi kita dengan hadits dan siang kita dengan assunnah.
  10. Allah menjadikan segala sesuatu itu tiada percuma. Sahabatku, hendaklah engkau renungkan ciptaanNya dan pelajarilah setiap hikmah di balik setiap kejadian dan peristiwa.
  11. Dirikanlah shalat malam, dawamkanlah (biasakanlah) untuk selalu dalam kondisi berwudhu atau bersuci. Inilah kunci untuk menghidupkan hati, mengasah nurani, serta memertajam intuisi.
  12. Allah telah menganugerahi nikmat yang berlimpah kepada umatNya. Maka, nikmat Tuhanmu manakah yang akan engkau dustakan? Selalu bersyukur, dalam bahagia maupun derita, inilah rahasia manusia cahaya.
  13. Raihlah ridha Allah, melalui ridha orang tua. Kasihilah keduanya sebagaimana mereka telah mengasihi kita di waktu kita kecil.

Demikian sahabatku, semoga Allah berkenan memberikan anugerah, rahmat, karunia, hidayah, dan ridaNya kepada kita semua melalui malam lailatul qadar. Amin.

Dito Anurogo adalah dokter umum, alumnus Fakultas Kedokteran UNISSULA (Universitas Islam Sultan Agung) Semarang dan Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam (PPMIA) Sukoharjo.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun