Mohon tunggu...
Dita Utami
Dita Utami Mohon Tunggu... Administrasi - ibu rumah tangga

ibu rumah tangga yang peduli

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pendakwah, Citrakan Islam Damai

19 Desember 2020   10:09 Diperbarui: 19 Desember 2020   10:13 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anda mengenal Prof Quraish Shihab ?

Seorang cendekiawan muslim yang pemikirannya moderat dan mengedepankan aspek kebangsaan. Uraiannya juga menyejukkan hati sehingga nasihat-nasihatnya banyak didengar oleh banyak kalangan.

Menurut beliau ada enam criteria seorang pendakwah harus dilakukan adalah aspek kompetensi. Seorang pendakwah harus paham sebagian besar dari aspek keagamaan dan nilai-nilai islam, Tidak sekadar pintar beretorika namun juga mempertimbangkan aspek kebaikan dan menjauhi memburuk-burukkan pihak ain. Seorang pendakwah yang benar-benar paham agama biasanya menjauhkan diri dari menjelek-jelekkan pihak lain dan bersikap bijak sana. Pendakwah bijaksana biasanya sadar bahwa dirinya adalah representasi dari Islam itu sendiri karena itu dia akan berhati-hati dengan mempresentasikan agama besar itu

Selain menjauhkan kemudaratan, dakwah sejatinya dalah mengajak bukan sekadar memberika pemahaman kognitif. Megajak bukan membujuk apalagi memaksa. Orang akan tertarik diajak jika dia menerima atau melihat kebaikan dari sang pengajak. Seseorang tidak akan tertarik jika seorang pembegal misalnya mengajak untuk berbuat sesuatu karena pembegal itu sendiri mencitrakan hal negative. Sehingga apapun ajakannya akan dipahamis sebagai hal negative.

Hal penting dari seorang pendakwah adalah bagaimana ajaran atau dakwahnya membekas di hati dan kognisi seseorang. Semisal kisah Nabi Muhammad di kota Thaif yang melakukan dakwah begitu sabar dan ikhlas. Jika kisah itu tertanam dalam diri seseorang dari seseorang pendakwah dan melihat pemaknaan bahwa Islam itu adalah agama damai, maka pendakwah yang menyampaikan itu adalah seorang pendakwah yang berhasil. Islam dan kebaikannya sudah dia tanamkan ke seseorang itu.

Keempat, membangun kedekatan antara pendakwah dengan yang didakwahi. Artinya harus membentuk semacam pendekatan internalisasi psikologis yang sifatnya egalitarian dan kesetaraan. Hal ini menjadi semacam "progresivitas" ajakan yang multidisciplinary yang arahnya kepada pembentukan karakter universal yang tidak membeda-bedakan satu sama lainnya. 

Artinya, sangat penting mendewasakan diri antara pendakwah dan yang didakwahi haruslah membangun hubungan yang erat. Sebagaimana Nabi Muhammad SAW selalu menyatakan kepada mereka yang didakwahi sebagai sahabatnya.

Hal kelima dari pendakwah yang baik menurut Prof Quraish Shihab dan pasti diamini oleh banyak orang adalah dakwah dengan basis konteks dan bukan teks. Ini penting karena pada zaman ini banyak sekali ulama yang berbasis teks dan memutilasi konteks sehingga umat sering salah memahami. Kaum yang berbeda atau dalam hal ini agama yang beda pada masa Muhammad memang dianggap musuh dan kafir karena pada masa itu perbedaan selalu identik dengan perang, namun itu tidak bisa diberlakukan di sini dan pada era kini.

Dari itu semua dan terpenting dari seorang pendakwah adalah prespektif moderatnya. Cara berfikir moderat akan membantu mencari solusi untuk menjembatani banyak hal termasuk perbedaan dan tidak merusak apa yang sudah terbangun. Kita tahu zaman sudah begitu berubah dan banyak hal yang harus disesuaikan dengan zaman Islam mula-mula berkembang dulu. .

Jika semua criteria yang disebutkan Prof Quraish Shihab ini bisa dipenuhi maka insyaalh kita punya para pendakwah Nusantara yang baik dan mencitrakan SIlam yang damai.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun