Mohon tunggu...
Dita Ananda Setiawati
Dita Ananda Setiawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Airlangga

Halo, perkenalkan nama saya Dita Ananda Setiawati. Saya merupakan mahasiswi Universitas Airlangga Angkatan 2021, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Program Studi Manajemen.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Karena Ini Merupakan Kehidupan Pertama Kita Sebagai Seorang Manusia

2 Juni 2022   14:53 Diperbarui: 2 Juni 2022   15:02 398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Hidup merupakan sesuatu yang dianggap benar, penting, didambakan, serta memberi nilai khusus bagi tujuan kehidupan seseorang (Bastaman, 2007). Setiap kejadian atau peristiwa tentunya memiliki arti tersendiri bagi masing-masing manusia. Kehidupan merupakan langkah awal untuk menjadikan diri kita sebagai seorang manusia yang seutuhnya. Seorang manusia yang berempati, tangguh, dan mampu menemukan makna dari kehidupannya sendiri. Dalam setiap kehidupan tentunya terdapat fase up and down atau naik- turun yang seringkali terjadi. Ada kalanya kita merasa senang, bahagia, tersenyum setiap saat, namun kita juga pasti mengalami keadaan dimana semua serba terasa sulit, penuh amarah, ataupun kesedihan yang berlarut-laut. Akan tetapi, begitulah kehidupan.

Semasa kita berada di usia kanak-kanak mungkin dunia masih terasa penuh kegembiraan. Bermain, bersenda gurau, canda dan tawa senantiasa menghiasi hari itu. Lalu, beranjak menuju remaja, kita mulai belajar hal-hal baru yang belum pernah kita ketahui sebelumnya. Melalui pengalaman- pengalaman baru, teman- teman baru, serta dunia yang baru menjadikan kehidupan kita semakin berwarna. Menuju usia dewasa, kita mulai mengalami beberapa rintangan. Entah gagal ketika mendaftar Perguruan Tinggi Negeri, tidak dapat meneruskan pendidikan karena terkendala biaya, takut menjadi beban orang tua, ataupun masalah- masalah lain yang seringkali terjadi dalam usia ini. Semakin dewasa, kita juga akan banyak kehilangan hal- hal yang mau tidak mau harus kita relakan. Orang- orang yang memberi banyak pelajaran, teman- teman yang dahulu pernah bermain bersama, atau mungkin orang tua kita yang kelak akan meninggalkan kita di dunia.

Menjadi dewasa bagi beberapa orang mungkin dianggap cukup menyebalkan. Karena semakin kita tua maka semakin banyak ekspetasi-ekspetasi dari orang- orang sekitar yang menjadi beban dalam diri kita. Kesalahan demi kesalahan akan terus mengiringi kita dalam proses kehidupan. Akan tetapi, jangan anggap kesalahan tersebut menjadi suatu momok atau hantu yang senantiasa menjadi titik kegelapan dalam hidup kita. Setiap permasalahan akan terdapat jalan keluarnya. Mungkin, disela-sela menuju dewasa kita juga akan memikirkan kekurangan- kekurangan yang ada dalam diri kita. Bagaimana kekurangan tersebut menjadi penghambat dalam proses kesuksesan atau menjadi titik kegagalan dalam hidup kita masing- masing. Jangan terlalu berfokus pada kekuranganmu, kawanku. Setiap manusia pasti memiliki potensi dalam dirinya masing- masing. Meskipun kau berkata bahwasannya dirimu tidak memiliki satupun potensi dalam diri, tetapi aku yakin bahwa sebenarnya terdapat berbagai potensi yang ada dalam dirimu tanpa engkau ketahui.

Masa remaja yang menuju masa pendewasaan mungkin menjadi hal yang berat bagi masing- masing pribadi. Adanya masalah- masalah baru yang belum pernah ada sebelumnya senantiasa menyelimuti dalam kehidupan. Keinginan untuk melukai diri sendiri, menangis setiap malam hari, atau bahkan keinginan untuk bunuh diri adakalanya akan terjadi. Bahkan WHO mencatat bahwa setiap tahun terdapat 800.000 orang yang ingin mengakhiri hidupnya secara tragis. Kementerian Kesehatan pun menyebutkan bahwa hal tersebut setara dengan 1 kematian manusia setiap 40 detiknya. Tingginya keinginan untuk mengakhiri diri tersebut tentunya dipicu oleh beberapa faktor yang menjadi tekanan dalam diri, salah satunya adalah adanya kesalahan demi kesalahan yang terjadi.

Jangan takut ketika dirimu seringkali melakukan kesalahan. Karena ini merupakan pertama kalinya kita menjalani kehidupan sebagai seorang manusia. Segala permasalahan memang akan datang silih berganti, namun dibalik setiap permasalahan pasti akan ada jalan keluarnya. Masalah- masalah yang terjadi pada hari ini suatu saat pasti akan terlewati. Jangan takut pada masalah, karena sesungguhnya di setiap masalah akan memberikan kita pelajaran yang berbeda- beda. Ingat ketika usiamu masih satu tahun, ketika kau mulai belajar berjalan. Pada awalnya juga merangkak terseok- seok. Namun, akankah kita selamanya akan terus merangkak? Tidak bukan? Begitu pula dengan kehidupan. Anggap saja beberapa masalah yang datang silih berganti merupakan suatu pengulangan dari masa kecil. Anggap saja kehidupan menjadi sebuah perjalanan panjang yang berkesan dan tidak akan kita lalui untuk yang kedua kalinya. Dan ingin kuulangi sekali lagi, bahwa segala kesalahan yang terjadi merupakan suatu hal yang wajar, karena ini merupakan kehidupan pertama kita sebagai seorang manusia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun