Kecerdasan buatan (AI) terus berkembang dengan kecepatan luar biasa. Tahun 2025 diprediksi menjadi momen penting di mana inovasi AI bukan hanya meningkatkan kemampuan teknologinya, tetapi juga semakin diperlukan dalam kehidupan sehari-hari dan bisnis.
Menurut laporan dari McKinsey (2024), adopsi AI global meningkat lebih dari 55% dibanding dua tahun sebelumnya, dan sektor riset menjadi pendorong utama dalam tren ini. Kalau kamu tertarik memahami ke mana arah perkembangan AI ke depan, berikut tujuh tren riset terbaru yang patut kamu ketahui di tahun 2025.
1. AI Multimodal
AI multimodal adalah sistem yang mampu memproses berbagai jenis data sekaligus, seperti teks, gambar, suara, dan video untuk menghasilkan pemahaman yang lebih kontekstual. Contoh nyatanya bisa kamu lihat pada GPT-4 atau Gemini AI, yang dapat menjawab pertanyaan dengan melihat gambar atau membaca dokumen secara bersamaan.
Tren ini semakin berkembang karena 80% data digital dunia bersifat tidak terstruktur (menurut IDC), sehingga riset multimodal menjadi solusi penting untuk membantu mesin memahami konteks dunia nyata secara lebih menyeluruh.
2. Agentic AI
Agentic AI adalah bentuk baru dari kecerdasan buatan yang mampu mengambil keputusan dan bertindak secara otonom berdasarkan tujuan yang diberikan, bukan sekadar merespons perintah. Misalnya, sistem AI yang bisa merencanakan strategi pemasaran digital, melaksanakan, lalu menganalisis hasilnya tanpa intervensi manusia langsung.
Pada tahun 2025, riset agentic AI semakin dikejar karena potensinya dalam otomasi tugas kompleks dan manajemen proses bisnis. Menurut laporan dari Gartner, sekitar 20% perusahaan global akan mulai mengadopsi sistem agentic AI untuk efisiensi operasional dalam dua tahun mendatang.
3. Explainable AI (XAI)
Explainable AI (XAI) berfokus pada kemampuan AI untuk menjelaskan alasan di balik keputusan atau prediksinya. Ini penting terutama di bidang keuangan, kesehatan, dan hukum, di mana transparansi menjadi keharusan.
Hasil riset dari IBM Research (2024) menunjukkan bahwa 73% pengguna bisnis merasa lebih percaya menggunakan AI jika sistemnya memiliki kemampuan menjelaskan hasil secara logis. Karena itu, pengembangan XAI menjadi salah satu prioritas utama dalam riset etika dan regulasi AI di tahun 2025.
4. Embodied AI
Embodied AI adalah teknologi AI yang diterapkan dalam bentuk fisik seperti robot atau perangkat pintar yang bisa berinteraksi dengan lingkungan nyata. Contohnya ada pada robot rumah tangga, drone otonom, atau asisten robot di pabrik.
Riset dalam bidang ini semakin cepat karena kemajuan sensor, computer vision, dan model reinforcement learning. Menurut Boston Dynamics dan MIT CSAIL, embodied AI akan menjadi dasar pengembangan robot kolaboratif (cobot) yang lebih intuitif dan aman untuk bekerja bersama manusia di berbagai sektor.
5. Edge AI
Edge AI memungkinkan pemrosesan data dilakukan langsung di perangkat (seperti smartphone, IoT, atau kamera cerdas) tanpa harus mengirim ke server pusat. Dengan begitu, latensi bisa ditekan dan privasi pengguna lebih terjaga.