Mohon tunggu...
Dita Widodo
Dita Widodo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha. Praktisi urban garden dari 2016-sekarang. Kompasiana sebagai media belajar dan berbagi.

1996 - 2004 Kalbe Nutritional Foods di Finance Division 2004 - 2006 Berwirausaha di Bidang Trading Stationery ( Prasasti Stationery) 2006-sekarang menjalankan usaha di bidang Travel Services, Event Organizer dan Training Consultant (Prasasti Selaras). 2011 Mulai Belajar Menulis sebagai Media Belajar & Berbagi

Selanjutnya

Tutup

Money

Inovasi di Era Pandemi

20 September 2020   15:35 Diperbarui: 20 September 2020   15:53 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Enam purnama telah terlewati dalam kehidupan dan terus masih harus bertarung di tengah badai pandemi. Banyak rekan-rekan kami yang bergerak di bidang jasa Event Organizer dan Travel Service memilih menonaktifkan kantor mereka. Dan memilih untuk menunggu hingga pandemi berakhir untuk kembali beraktivitas. 

Sebagian memilih menyelamatkan dapur masing-masing dengan usaha baru pribadi entah itu sebagai resseler produk aneka makanan, atau sebagian memproduksi sendiri. Setiap orang memang memiliki pertimbangan masing-masing untuk melanjutkan hidup di masa sulit ini.

Kami, perusahaan yang bergerak di bidang Event Organizer memilih mencoba bertahan dan terus berinovasi dengan segala macam cara. Kami dengan total karyawan 14 orang atas usaha dan kerja keras bersama serta atas ijin Allah, hingga hari ini masih diperkenankannya eksis dan berkarya. Lalu apa saja yang kami lakukan?

1. Pertama, kami mencoba mengukur potensi Sumber Daya Manusia yang ada dan peralatan/perlengkapan yang ada.

2. Membuat perencanaan produksi dan usaha apa yang bisa coba kami lakukan.

3. Mengatur dan melakukan strategi pemasaran yang sesuai.

Berangkat dari kemampuan tim dekorasi kami membuat perlengkapan dari kayu, maka kami bersegera membuat furniture. Pertama-tama kami membuat contoh produk dan membuat video promo dengan judul "Jajan Bangku Taman Yuk". Lalu kami kampanyekan di status WA, dan di sosmed kami. 

Ada 16 orang berarti ada 16 status medsos yang bergerak serempak. Done!! Alhamdulillah berhasil! Order berdatangan bahkan di saat PSPB ketat sekalipun. Jajan bangku ini efektif karena banyak orang work from home dan membutuhkan furniture kompetitif untuk berkarya di rumah.

Kami mulai mengembangkan ide bentuk kreasi dari bahan kayu ini. Melihat kebutuhan rak tanaman dan pot meningkat seiring dengan naiknya hobi memelihara tanaman hias sebagai bagian dari rekreasi warga perkotaan ini, kami pun memproduksi pot holder, rak pot dan pot berbahan kayu. Semua kami buat knockdown, sehingga mempermudah pengiriman keluar kota, dan memperingan biaya kirim.

Lalu bagaimana kami memasarkannya sementara ruang gerak kita terbatasi di dunia nyata? Kami bersinergi dengan rekan-rekan resseler. Kami berikan harga discount khusus agar mereka juga sudah mendapatkan keuntungan meski dijual dengan harga yang sama dengan yang kami publikasikan. Namun demikian, reseller diperbolehkan menaikkan harga jual sendiri. Kami berkeyakinan bahwa kadang jalan rizki itu berputar. Agar rantai dalam perputaran tersebut juga Allah menitipkan rizki di dalamnya.

Kami menggunakan juga digital marketing, terutama dengan google ads. Ibarat warung, kami memposisikan sebagai toko yang mangkal di sebuah tempat. Sebelum membuat produk, terlebih dahulu kami melakukan riset pencarian di google, sehingga produk yang kami sediakan memang termasuk produk yang sedang dicari/dibutuhkan banyak orang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun