Mohon tunggu...
Surat Botol Kaca
Surat Botol Kaca Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Pecah botol kaca ini, kemudian baca aku.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Translasi Yang Kurang Menyeluruh Terhadap Tindakan Banned Produk Israel

10 Maret 2024   18:26 Diperbarui: 10 Maret 2024   18:40 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

            Beberapa waktu lalu tidak sedikit SDM Indonesia menggaungkan banned produk Israel atau produk terafiliasi Israel. Hal ini menimbulkan banyak perdebatan, terdapat sisi pro dan kontra. Sayangnya, translasi yang muncul terkesan sempit dan kurang mempertimbangkan beberapa sisi. Perlu sekali mengajukan pertanyaan seperti "Apa yang membuat tindakan penolakan terhadap produk Israel dapat bekerja dengan baik?" atau dapat kita ajukan pertanyaan seperti "Apa indikator yang membuat tindakan penolakan tersebut bekerja?", jika Indonesia berdiri sendiri dan menjawab pertanyaan ini dengan gagah, lambat laun akan terjadi setidak-tidaknya kekacauan kecil, sebab dibutuhkan beberapa negara agar tindakan penolakan ini dapat bekerja dengan baik. Jika Indonesia satu-satunya menjadi negara yang melakukan penolakan, maka Israel masih dapat bergerak dari negara yang lain, dan Indonesia mengalami setidaknya kekacauan mikro karena situasi yang cukup berubah.

            Translasi masyarakat terhadap tindakan banned tersebut kurang menyeluruh, jika kita susun seperti banned produk Israel = Israel mengalami penurunan, maka translasi lainnya adalah banned produk Israel = SDM Indonesia siap memasarkan produknya bahkan membuat produk orisinil dan memasarkannya, atau banned produk Israel = SDM Indonesia siap bekerja keras atau lebih keras. Translasi ini diperlukan, melihat bagaimana situasi SDM Indonesia dalam ranah pekerjaan. Nampaknya persoalan ini sudah meredam, namun menjadi auto kritik untuk masyarakat kita, pungli di mana-mana, pengangguran di mana-mana, masalah sosial dan pendidikan yang silih berganti nampaknya menjadi persoalan utama di Indonesia saat ini.

Untuk menguji seberapa jauhkah kesiapan masyarakat kita untuk memajukan negeri, ajukan pertanyaan seperti "Jika Indonesia adalah satu-satunya negara yang melakukan tindakan banned semua produk Israel maupun yang terafiliasi, siapkah kita menghadapi risiko yang terjadi setelahnya? Tidak hanya menerima, tapi juga siapkah kita bergerak untuk memperbaikinya dari berbagai sisi bahkan berbagai kalangan?".

Aku mengerti bahwa pergerakan banned ini berangkat dari berbagai negara yang sudah melakukannya, namun hal ini juga menjadi auto kritik atas kita sendiri dalam mengatasi masalah, mulai dari memahami konteks dan lainnya. 

Bagaimana menurut Anda? Kira-kira apa jawaban tukang parkir yang melakukan pungli? Atau, apa yang akan dikatakan oleh PP? If you know, you know.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun