Mohon tunggu...
molan mickael
molan mickael Mohon Tunggu... Desainer - pembuatan grafis di daun lontar

diem-diem nahan sesuatu, kalo ga dikeluarin bisa keringetan. Pas dah keluar jadi kesenengan. Gitu deh gaya saya kalo mo nulis. Miris yah .... tapi gpp yg penting bisa dikeluarin kan?!

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kumpulan Pantun Ramadhan

17 Juli 2011   23:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:36 9284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

bro & sis, dikit lagi mo Ramadhan nih, ga ada salahnya kalo saya mo ngasih pantun menarik... ya itung2 buat kirim2 ke sodara, temen ato pacar kalee ... hehehe

Selamat menikmati,

Di sini bingung
Di sana bingung
Bila hidup tanpa pedoman
Bulan Ramadhan kita jadikan
tempat diri perteguh iman
tak lupa salahku mohon dimaafkan

Dari dulu ingin minta maaf padamu
Tapi diriku terlalu malu
Hari ini keberanikan diri memintamu
menjelang puasa kau berikan maafmu

Antara surga dan neraka
Antara pahala dan dosa
Antara bahagia dan gelisah
Pilih yang pertama agar bahagia
Tak lupa puasa kala Ramadhan tiba
Maafkan segala dosaku sebelum puasa

Kalau maaf itu hujan
Aku adalah padi yang kekeringan
Kalau maafmu boleh kuminta
Curahkan padaku di bulan puasa

Takut dihina telah mencegahku
Memohon maaf atas kesalahanku
Bulan puasa yang penuh rahmat
mendorongku padamu meminta maaf

Andai masih takut kehujanan
Juga takut panasnya siang
Mengapa tidak takut balasan
bila puasa sengaja diabaikan

Siang diisi kebaikan
Malam belajar Alquran
Ramadhan jadi penerang
Hati yang mulai remang-remang

Biopori baiknya diisi
daun-daun dan sisa makanan
agar penghuninya rajin buat terowongan
cepat menyerap air di kala hujan
Ramadhan baiknya diisi
dengan berbuat kebajikan
agar hati kita semakin terang
semakin dekat pada Tuhan

Jus sawo lezat tiada kira
apalagi diminum di hari panas
Ramadhan mari kita berpuasa
karena api neraka dijamin panas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun