Mohon tunggu...
Sosbud

Menghargai Kebudayaan Melalui Karya Instalasi Komik "Si Put On"

22 Mei 2018   16:10 Diperbarui: 23 Mei 2018   13:17 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tugas Akhir (TA) tentu menjadi sebuah kewajiban untuk setiap mahasiswa sebelum lulus dan memperoleh gelar sarjana. Ketentuan TA di tiap kampus juga berbeda-beda. Ada yang berupa projek, ada juga yang berupa karya ilmiah skripsi.                                                          

Program Studi Desain Komunikasi Visual Universitas Pelita Harapan (DKV UPH) menetapkan TA tidak hanya berupa hasil karya desain tetapi juga disertai laporan proses desain yang dilandasi penelitian ilmiah. Penjelasan proses desain juga harus dilandasi pemahaman konten dan konteks dalam penelitian ilmiah. Pengerjaan TA ini pun membutuhkan waktu yang cukup panjang, kerja keras dan ketekunan.

DKV UPH punyai acara unik untuk mengapresiasi  karya TA mahasiswanya, yaitu memamerkan karya TA kepada publik, seperti yang berlangsung di galeri UPH pada 9-16 Mei 2018. Ada 12 karya TA yang dipamerkan di galeri ini, dan salah satunya yang menarik perhatian adalah 'Instalasi Komik  Si Put On' karya Averini Carissa, DKV UPH Peminatan Desain grafis, 2014.

Instalasi komik Si Put On terinspirasi dari mata kuliah Desain dan Budaya yang banyak membahas tentang heritage keluarga. Komik ini juga  memiliki cerita dan tema yang membawakan tentang kebudayaan, dan sangat legendaris karena merupakan komik pertama yang ada di Indonesia.

Ide perancangan tugas akhir ini dilatar belakangi dengan adanya akulturasi budaya yang terjadi di masyarakat. Jika pada umumnya suatu bangsa dibangun dengan kesamaan budaya, namun  di Indonesia justru keberagaman budayalah yang menjadikan Indonesia bisa terbangun.

Karenanya Averini memutuskan membuat instalasi komik 'Si Put On' untuk menyampaikan pesan yang  cukup krusial tersebut kepada masyarakat . "Jadi tidak hanya  sekedar materi untuk nostalgia saja tetapi juga untuk memperkenalkan budaya Tionghoa peranakan kepada generasi muda," Jelas Avi.

Langkah awal dalam proses pembuatan instalasi komik ini adalah pengumpulan dan juga analisa data. Pengumpulan data didapatkan dengan mengunjungi Museum Benteng Heritage, essay Myra Sidharta, kuisioner dan juga berbagai buku mengenai desain dan teori komik.

Averini mengaku seringkali menghadapi kesulitas dalam pembuatan instalasi komik ini, karenanya dia  membutuhkan dukungan dari orang-orang di sekeliling dia, termasuk dosen.

Bagian yang paling disukai ketika membuat instalasi komik ini  adalah ketika dia memulai ilustrasi digital. Di sini Averini harus belajar kembali materi yang sebelumnya sudah pernah ia peroleh di kelas, namun selama kuliah memang tidak ditekuni. Oleh karena itu sebagai penutupan perjalanan perkuliahan, dia memilih untuk sekaligus mendalaminya dan menjadikannya tugas akhir perkuliahannya.

Pesan yang ingin disampaikan dari karya tugas akhir 'Instalasi Komik Si Put On'   adalah agar generasi muda mau mengenal, mencintai dan menghargai kebudayaan-kebudayaan di indonesia yang semakin lama semakin terkikis oleh zaman.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun