Mohon tunggu...
Ranu DipoAlam
Ranu DipoAlam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Diponegoro

Sedang dalam program KKN TIM II Undip

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Insipiratif! Di Tengah Pandemi, "Aksi Menuju Temaram" Membantu Sesama Dengan Berbagi Pangan Gratis

24 Agustus 2021   16:11 Diperbarui: 24 Agustus 2021   17:28 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama sebelum berbagi pangan gratis/Dokumentasi pribadi

Aksi Menuju Temaram (AMT) adalah sebuah kelompok yang diinisiasi pada tanggal 6 Agustus 2021 oleh sekumpulan mahasiswa bahkan pelajar antara lain Dipo dan Septa dari Undip, Ludovikus dan Finder dari Udinus, Aldira dari USM, Galih dari Unika serta Dieza dan Kemal yang masih pelajar. 

AMT sendiri berdomisili di Kecamatan Mijen, Kota Semarang dan diketuai oleh Ranu Dipo Alam, mahasiswa S-1 Sastra Inggris Undip. Di tengah silang sengkarut pandemi Covid-19, dimana krisis ekonomi menjadi salah satu faktor urgensi paling mendasar membuat banyak kalangan menengah kebawah terdampak secara finansial. Tak jarang para pendiri UMKM atau penjaja makanan kecil merasakan merosotnya jumlah pemasukan dari proses jual-beli mereka.

Melihat kondisi seperti ini lahirlah sebuah bentuk wujud empati yang diorganisir untuk setidaknya dapat membantu atau memberikan makna di tengah wabah covid-19 dengan cara berbagi pangan gratis. "Gerakan ini gerakan yang murni tanpa sponsor, tanpa proposal, tanpa terlalu banyak melewati legitimasi birokrasi. 

Gerakan ini murni dari hati kami, sebagai anak muda yang memandang empati pada masyarakat menengah kebawah. Kami iuran uang dengan uang jajan kami sendiri, patungan semua, kemudian kami sendiri yang mengalokasikan, mendistribusikan dalam bentuk pangan kepada orang-orang yang dirasa terdampak pandemi seperti penjaja makanan kecil, ojol, pemulung dll." Tegas Dipo dalam menjelaskan program bagi pangan tersebut.

Gerakan bagi-bagi pangan dilakukan dalam dua sesi waktu. Yang pertama tanggal 8 Agustus dengan wilayah berbagi pangan Kelurahan Jatisari-Cangkiran dengan total 40 bungkus nasi. Serta yang kedua pada tanggal 15 Agustus dengan cangkupan wilayah Kelurahan Jatisari-menara BSB dengan total sekitar 80 nasi bungkus. 

Gerakan ini sendiri dilegitimasi atau mendapatkan izin dari pak Agus Junaidi selaku camat Mijen. "Harapannya dari kegiatan AMT ini dapat terus menginspirasi teman-teman lainnya agar peduli berbagi di saat yang sulit seperti sekarang, meskipun nilai bagi yang kita tawarkan tidak banyak. Itu sudah cukup." Ujar Ludovikus.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun