Mohon tunggu...
Dion Nasution ✅
Dion Nasution ✅ Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Enjoy life

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Berapa Hari Lagi Puasa Ramadhan 2024

15 Februari 2024   15:20 Diperbarui: 16 Maret 2024   15:34 1274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : freepik.com

Diketahui bahwa Muhammadiyah telah lama mengadopsi kebijakan untuk menetapkan awal Ramadhan jauh sebelumnya. Hal ini karena Muhammadiyah menggunakan metode Hisab Wujudul Hilal Hakiki dalam penentuan awal bulan Ramadhan.

Anda dapat membaca lebih lanjut dalam artikel detiksumut, "Berapa Hari Lagi Puasa Ramadhan 2024? Ini Hitung Mundurnya!" yang tersedia di tautan yang telah diberikan.

Awal Puasa 2024 Menurut NU

Nahdlatul Ulama melakukan pengamatan bulan sabit di 50-60 lokasi di seluruh Indonesia pada Minggu (10/3). Berdasarkan hasil pemantauan tersebut, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menetapkan bahwa awal Ramadan 1445 H akan jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024.

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf, menyatakan dalam siaran YouTube NU Online, yang dikutip dari detikNews, bahwa pengamatan bulan dilakukan dari Sorong hingga Banda Aceh sesuai perhitungan hisab. Namun, hasil hisab menunjukkan bahwa ketinggian bulan tertinggi di Banda Aceh hanya mencapai 0 derajat 30 menit, yang berarti belum memenuhi syarat. Oleh karena itu, tim rukyat NU dari 38 titik di Indonesia tidak berhasil melihat hilal.

PBNU mengucapkan terima kasih kepada semua anggota tim lembaga falakiyah PBNU yang telah menjalankan tugas dengan baik. Mereka juga mengajak seluruh umat Islam untuk mempersiapkan diri secara lahir dan batin dalam menyambut Ramadan, dengan harapan memulai puasa pada Selasa, 12 Maret 2024.Penentuan Awal Puasa 2024

Dalam kitab Tuntunan Puasa Menurut Al-Qur'an dan Sunah karya Alik Al Adhim disebutkan bahwa Rasulullah SAW mengajarkan dua cara menentukan awal Ramadhan, yaitu rukyatul hilal dan ikmal. Di Indonesia, awal bulan Hijriah ditentukan dengan metode ikmanur rukyat dan hisab wujudul hilal.

Cara-cara tersebut berdasarkan hadis riwayat Abu Hurairah, “Puasa di bawah sinar bulan dan rayakan berakhirnya puasa di bawah sinar bulan. Jika tidak melihat bulan, maka sempurnakanlah bulan Sya’ban hingga 30 hari.” (Bukhari dan Muslim).

1. Metode Ikmanur Rukyat

Secara bahasa, rukyat artinya melihat dengan mata dan hilal artinya sabit. Penentuan awal puasa Ramadhan dengan metode ini artinya didasarkan pada pengamatan dan penglihatan langsung terhadap sinar bulan yang berbentuk melengkung atau belum purnama dari bumi.

Penampakan hilal dilakukan pada hari ke 29 atau sore hari ke 30 bulan berjalan. Ketika bulan baru terlihat, musim bulan baru dimulai pada malam yang sama. Sebaliknya jika hilal tidak terlihat, maka malam itu adalah hari ke 30 bulan berjalan. Malam berikutnya dimulai pada hari pertama bulan baru berdasarkan kelengkapannya.

2. Metode Hisab Wujudul Hilal

Metode yang digunakan untuk menentukan awal Ramadhan adalah perhitungan aktual perkembangan hilal. Metode hisab ini merupakan metode penentuan awal Ramadhan melalui perhitungan astronomi.

Cara ini meyakinkan keberadaan kerikil pelana meskipun tidak terlihat dengan mata telanjang asalkan memenuhi kriteria tertentu. Tiga syarat penentuan hilal dengan metode ini antara lain terjadi konjungsi, konjungsi terjadi sebelum matahari terbenam, dan pada saat matahari terbenam piringan atas bulan berada di atas ufuk (munculnya bulan baru).

Libur Awal Puasa 2024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun