Tahun ini Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik  UPN "Veteran" Jakarta menyambut mahasiswa baru tahun ajaran 2025/2026 dalam kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UPN "Veteran" Jakarta Tahun 2025 (PKKMB FISIP UPNVJ 2025). Mahasiswa baru tahun ini sebagian besar berdomisili di Jabodetabek dan sebagian kecilnya berasal dari luar Jabodetabek, seperti Medan, Jambi, Bandung, dll. Hal ini tentunya memperkaya keberagaman mahasiswa FISIP UPN "Veteran" Jakarta dari suku, agama, ras, golongan, logat bicara, kebiasaan serta budaya dari asal daerahnya masing-masing. Keberagaman ini juga menjadi sebuah gambaran bahwa seluruh mahasiswa UPN "Veteran" Jakarta tidak hanya berasal dari satu daerah saja tetapi berbagai daerah di Indonesia.
Kegiatan PKKMB FISIP UPN "Veteran" Jakarta dilaksanakan pada 13-14 Agustus 2025 di GOR Ciracas, Jakarta. Kegiatan pada tanggal 13 Agustus 2025 dimulai dengan Pembukaan Sidang Terbuka yang dihadiri oleh Dekan dan Wakil Dekan FISIP, Kepala-Kepala Program Studi yang ada di FISIP, serta seluruh dosen yang mengajar di FISIP UPN  "Veteran" Jakarta. Kemudian acara dilanjutkan dengan pemaparan tentang Fakultas oleh Dr. S. Bekti Istiyanto, M.Si selaku Dekan FISIP UPNVJ dilanjutkan dengan materi dari narasumber yaitu Dr. Azwar, M.Si (Wakil Dekan Bidang Akademik), Anwar Ilmar, S.Sos, M.IP. (Wakil Dekan Bidang Keuangan dan Umum) serta Musa Maliki, Ph.D (Wakil Dekan  Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerja Sama). Kemudian terdapat juga pemaparan setiap program studi dari masing-masing Kepala Program Studi. Selanjutnya terdapat talkshow dengan narasumber Fasha Luth sebagai Content Creator yang mengajak mahasiswa untuk menyebarkan informasi berdasarkan riset, kritis terhadap berita yang dihadapi, beretika, dan menjaga budaya bangsa kita dilanjutkan pembahasan mengenai kekerasan dan pelecehan dari Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Perguruan Tinggi UPNVJ (Satgas PPKPT UPNVJ). Setelah itu terdapat Parade Organisasi Kemahasiswaan FISIP UPN "Veteran" Jakarta yaitu Senat Mahasiswa FISIP (SM FISIP), Badan Eksekutif Mahasiswa FISIP (BEM FISIP), hingga Keluarga Kajian Film, Televisi dan Media (Keluarga KFTVM) dan sesi pemaparan materi dari Perpustakaan UPN "Veteran" Jakarta.
Acara dilanjutkan pada 14 Agustus 2025 dimulai dengan pemaparan materi tentang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dan APRESMA (Apresiasi Mahasiswa) dari Departemen Inovasi Akademik dan Perencanaan Karir BEM FISIP UPNVJ dilanjutkan dengan talkshow dengan narasumber Kak Okky Madasari yang mengajak mahasiswa untuk "speak up" dan melakukan literasi yang relate dengan kehidupan agar wawasan mahasiswa semakin bertambah dan terbuka. Kemudian terdapat Parade Kelompok Studi Mahasiswa (KSM FISIP) dari FIVETV, FourtyFive Radio, English of Siloence, hingga Foreign Policy Community of Indonesia. Acara pun diakhiri dengan guest star DJ Mail yang menambahkan kesan seru dan memorable untuk mahasiswa baru FISIP UPN "Veteran" Jakarta.
Beberapa keberagaman yang saya temukan yaitu salah satunya dari seorang teman bernama Wulandari yang berasal dari suku Betawi. Saat berbicara, ia suka berbicara sedikit "nyablak" dan apa adanya. Selain itu di lingkungan rumahnya ada rumah saudara lain yang berdekatan sehingga silaturahmi di keluarganya tetap terjalin tanpa terpisah jarak. Saat lebaran tiba, masyarakat di sekitar rumahnya berkunjung ke rumah tetangga satu sama lain, berkeliling lingkungan dimana ia tinggal untuk menjalin silaturahmi di hari yang spesial. Tidak hanya dari Wulandari, saya juga menemukan keunikan dari daerah asal Asadina (yang akrab dipanggil Asa) yaitu di Jambi. Salah satu makanan khas disana yaitu tempoyak. Tempoyak adalah makanan tradisional khas Melayu berupa olahan daging buah durian yang telah melalui proses fermentasi, biasanya dengan menambahkan garam dan disimpan dalam wadah kedap udara selama beberapa hari. Hasil dari fermentasinya menghasilkan rasa asam dan tekstur yang kental dan bisa dinikmati langsung sebagai pendamping nasi atau diolah kembali menjadi sambal, gulai atau dicampur dengan ikan. Saya belum pernah mencobanya, suatu saat saya ingin sekali berkunjung ke Jambi untuk mencobanya.
Berdasarkan cerita dari Wulan dan Asa, keragaman ini adalah fondasi yang memperkaya suasana kampus dan memupuk semangat kebersamaan. Kehadiran mahasiswa dari berbagai latar belakang baik dari segi suku, agama, budaya, maupun pandangan sosial menciptakan lingkungan belajar yang dinamis dan multi-perspektif. Ini bukan hanya tentang toleransi, tetapi juga tentang pengayaan wawasan. Di dalam kelas, diskusi menjadi lebih mendalam karena setiap individu membawa pengalaman uniknya, mendorong pemikiran kritis dan kreatif. Di luar kelas, interaksi antar mahasiswa dari berbagai latar belakang membantu mereka mengembangkan empati dan keterampilan komunikasi lintas budaya yang sangat penting untuk sukses di dunia yang semakin terhubung.
Semangat kebersamaan di kampus yang beragam tumbuh dari kegiatan inklusif yang merangkul semua perbedaan. Kampus menyediakan ruang bagi perayaan budaya, festival kuliner internasional, dan diskusi terbuka yang memungkinkan mahasiswa untuk berbagi identitas mereka tanpa rasa takut. Kegiatan-kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga jembatan yang menyatukan. Ketika mahasiswa merasa dihargai dan menjadi bagian dari komunitas, mereka akan lebih aktif berpartisipasi dan berkontribusi, menciptakan ikatan yang kuat. Dengan demikian, keragaman bukan sekadar statistik demografi, melainkan kekuatan yang membangun jembatan persahabatan, saling pengertian, dan komunitas kampus yang solid dan harmonis.
Oleh karena itu, keberagaman merupakan modal sosial yang fundamental untuk persatuan. Keberadaan individu dari beragam latar belakang mengajarkan kita empati dan membuka perspektif baru, mengubah perbedaan menjadi kekuatan yang mempersatukan. Di kampus, keberagaman memfasilitasi dialog dan kolaborasi, menciptakan lingkungan belajar yang dinamis dan toleran. Secara nasional, merawat keberagaman adalah wujud nyata dari Bhinneka Tunggal Ika, di mana perbedaan suku, agama, dan budaya dihargai sebagai identitas bangsa. Dengan menjaga keberagaman, kita membangun jembatan saling pengertian, memperkuat persatuan, dan memastikan bahwa Indonesia tetap kokoh di tengah perbedaan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI