Mohon tunggu...
Dinsa Selia Putri
Dinsa Selia Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - semoga bermanfaat

ikuti alurnya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Di Balik Julukan Macan Asia yang Tertidur

11 November 2021   00:16 Diperbarui: 11 November 2021   00:21 1645
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Negara Indonesia adalah negara yang memiliki banyak sekali kekayaan yang tentunya tidak dimiliki oleh negara lain. Mulai dari kekayaan bahasa, suku, budaya dan adat istiadat yang begitu beragam dan tersebar dari pulau Weh sampai Pulau Rote. Kekayan budaya yang dimilki Indonesia merupakan salah satu asset penting dalam pertumbuhan dan perkembangan negara Indonesia ini. Banyak sekali warga asing yang berbondong-bondong untuk datang berkunjung untuk menikmati Indonesia. 

Selain kekayaan budaya yang begitu beragam tersebut, Indonesia juga memilki banyak sekali kekayaan alam yang begitu melimpah. Kekayaan alam yang begitu melimpah inilah kemudian berhasil menarik perhatian bangsa asing sangat terobsesi dan begitu berambisi untuk menguasai kekayaan Indonesia tersebut. Tak heran jika bangsa asing mampu bertahan hingga berats-ratus tahun di Indonesia untuk mengeruk kekayaan yang ada. Bahkan salah satu tambang emas terbesar di dunia ada di Indonesia. 

Tentu kita sudah tak asing lagi dengan Gunung Ersberg di Papua atau biasa kita mengenalnya dengan tambang Freeport yang telah beroperasi sejak tahun 1967 hingga saat ini masih menggerus kekayaan alam bumi Papua seperti emas, tembaga dan perak. Bertahun-tahun lamanya Indonesia hanya mendapatkan sebagaian kecil dari hasil kekayaan alam bumi Papua tersebut hingga pada akhirnya sekitar 51% saham yang semula menjadi miliki asing berhasil dimilki Indonesia. Selain kekayaan yang berasal dari Gunung Ersberg masih banyak sekali kekayaan-kekayaan alam Indonesia yang dikuasai oleh negara lain. 

Selain barang tambang yang melimpah kekayaan hayatinya juga tak kalah melimpah. Posisi Indonesia yang sangat strategis berada pada iklim tropis menjadikan Indonesia sebagai tempat yang nyaman untuk pertumbuhan dan perkembangan beragam jenis flora dan fauna. Sehingga dari sinilah Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki jenis flora dan fauna terbanyak didunia. Kita juga tahu bahwa penduduk Indonesia menempati peringkat ke empat sebagai negara dengan jumlah penduduk terbanyak. 

Dari beragam kekayaan yang dimiliki lalu bagaimana peran pemerintah atau negara dan juga penduduknya dalam memanfaatkan kekayaan alam yang dimiliki negara Indonesia. Namun yang sangat disayangkan dari sekian banyak kekayaan-kekayaan alam yang dimilki Indonesia pada faktanya negara kita masih sangat bergantung dan mengandalkan negara lain dalam mengolah kekayaan alam tersebut. 

Sebuah kenyaatan yag amat miris sebenarnya, disaat yang seharusnya kita bisa menikmati kekayaan alam sendiri dengan puas, tetapi kita sendiri masih harus mengimpor dan mendapatkannya dari negara lain untuk bisa memakai dan menikmati kekayaan alam tersebut untuk siap digunakan. Kita yang seharusnya juga bisa dapat memperoleh keuntungan justru terbalik keadaanya. 

Lalu apa sebenarnya yag menjadi penyebab keadaan tersebut bisa terjadi? Bukankah jumlah penduduk yang besar yang dimiliki Indonesia menjadi salah satu keuntungan untuk mendorong peningkatan pertumbuhan dan perkembangan sosial budaya dan ekonomi negara? 

Perlu kita ketahui bahwa yang memiliki pengaruh amat besar bagi pertumbuhan dan perkembangan kemajuan sebuah negara bukan berasal dari kuantitas penduduknya, melainkan dari kualitas penduduknya. Sehingga jumlah penduduk yang banyak tidak akan menjamin akan keberhasilan suatu negara dalam meningkatan pertumbuhan dan perkembangan negara. 

Terkadang jumlah penduduk yang begitu banyak bisa juga akan menimbulkan permasalahan baru bagi negara. Seperti pengangguran, kemiskinan dan meningkatnya kriminalitas. Pernahkah kalian mendengar tentang julukan "Macan Asia yang Tertidur" yang disematkan untuk Indonesia selama beberapa tahun terakhir. 

Lalu apa sebenarnya makan dari julukan tersebut? Pada era Indonesia masih dipimpin oleh Bapak Presiden kedua Indonesia yaitu Bapak Soeharto negara Indonesia ini pernah mendapatkan julukan "Macan Asia" tanpa embel-embel tertidur. Dimana saat itu Indonesia menjadi salah satu negara yang amat disegani oleh negara-negara lain. 

Namun seiring dengan perkembangan zaman julukan ini perlahan-lahan mulai memudar tergerus waktu dan peliknya beragam permasalahan yang pernah dihadapi Indonesia. Mulai dari krisis ekonomi yang pernah terjadi pada saat itu hingga permasalah korupsi dan lainnya. Selain itu, perkembangan teknologi yang begitu pesat turut mewarnai perubahan yang ada. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun