Mohon tunggu...
Dinoto Indramayu
Dinoto Indramayu Mohon Tunggu... Belajar, belajar dan belajar....

Setiap saat saya mencoba merangkai kata, beberapa diantaranya dihimpun di : www.segudang-cerita-tua.blogspot.com Sekarang, saya ingin mencoba merambah ke ranah yang lebih luas bersamamu, Kompasiana....

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

NYUPANG

29 September 2011   01:31 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:31 3222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kadang repot juga tinggal di kompleks.Dasar kompleks namanya, hal kecil-kecil adza jadi ikutan kompleks.

Kayak sore itu, ada tetangga yang katanya lihat seekor kelinci besar di depan rumahku.

“Semalam, jam satu-an.Ada kelinci besar disitu!”

Spontan aku menjawab, “Tembak saja!”

Tetapi ada suara tak kelihatan sumbernya, seorang wanita, “Ada yang nyupang kelinci!!!”

Tak mempedulikan ucapan sangar itu.Kami terus bicara soal tembak kelinci yang berkeliaran itu sampai menyate dan menyantapnya dengan nikmat.Sungguh bukan suatu permasalahan, sekedar omong-omong doang….

Tetapi lain halnya ketika berita yang sama didengar orang Sang Isteri Tercinta dari keesokan harinya. Ketika celotehan datang dari tukang sayur.

“Ada yang nyupang kelinci!”

Yang mendengar tentu tersontak dan saling menanggapi.Obrolan bersama tukang sayur pun menjadi ramai.

Nyupang adalah suatu cara mencapai kekayaan dengan bersekutu dengan setan.Ada yang konon ceritanya melalui berubah diri menjadi babi yang dikenal babi ngepet, ada juga yang berseliweran sebagai kuntilanak, atau bahkan … sekarang baru lagi, menjadi kelinci!

Apapun binatang atau makhluk jadi-jadian yang menghantarkan Sang Penganut kea rah tujuan yang diinginkan, pada dasarnya hal tersebut bukanlah jalan yang sesuai aturan agama apapun.Lebih-lebih, kalau hal ini dilakukan maka akan menelan korban yang tidak sedikit sebagai tumbal dari perolehan yang didapatkannya.

Oleh karena itu, nyupang, bukanlah sekedar kata yang sangat sederhana lagi.Sebuah petaka yang sesungguhnya…Bahaya buat lingkungan dan bencana bagi penganutnya itu sendiri.

Bencana buat penganutnya?Ya, karena efek yang dapat ditimbulkan sangat membahayakan masyarakat sekitarnya.Bukan semata-mata sakit hati akibat iri dan dengki melihat tetangganya kaya mendadak, tetapi juga korban nyawa.Maka tidak sedikit sebelum aksi pengorbanan dilakukan, baru sekedar isyu sekalipun, reaksi sudah dijalankan terlebih dahulu.

Tidak mengherankan kalau banyak berita tentang pengeroyokan, pembakaran dan penganiayaan yang berujung korban nyawa mereka yang diduga nyupang.Baru diduga saja sudah begitu ….

Balik ke obrolan, Sang Tukang Sayur ….

Lagi ramai-ramainya orang membicarakan nyupang kelinci, sampai-sampai ada yang mengatakan untuk di-dor dan disate saja.Tiba-tiba seorang ibu mengiba.

“Nanti, anak saya yang nangis sepanjang malam!”

Ternyata kelinci besar itu milik seorang tetangga, yang entah mengapa tidak dikandang dengan baik sehingga berkeliaran di waktu malam.Untungnya isyu itu belum menimbulkan korban.

Dan, tentu saja semoga tidak ada yang menindaklanjutinya dengan … nyupang kelinci!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun