Oleh Dinda Annisa
Tepat 74 tahun yang lalu, pemimpin besar India Jawaharlal Nehru membuat deklarasi bersejarah berikut:
"Pada jam tengah malam, ketika dunia tidur, India akan terbangun dengan kehidupan dan kebebasan. Sebuah momen datang, momen yang jarang datang dalam sejarah, ketika kita melangkah keluar dari yang lama ke yang baru, ketika sebuah zaman berakhir, dan ketika jiwa suatu bangsa, yang telah lama tertekan, menemukan kata-katanya."
Namun gerakan yang menggembirakan itu datang pada tahun 1947 bersamaan dengan babak yang buruk. Negara tersebut terbagi menjadi India sekuler dan Pakistan dengan mayoritas Muslim pada tahun 1947. Karena pembagian itu didasarkan pada agama, kekerasan terburuk langsung pecah di kedua negara. Lebih dari 3 juta orang tewas dan lebih dari 20 juta orang mengungsi. Kejadian tersebut merupakan tragedi besar dalam sejarah manusia.
Penulis buku "Midnight's Furies" Nisid Hajari menggambarkan kekerasan tersebut dalam kata-kata berikut: "Gerombolan-gerombolan pembunuh membakar seluruh desa, menyiksa pria dan anak-anak serta orang tua sampai mati sambil menyeret perempuan-perempuan muda untuk diperkosa.Â
Beberapa tentara dan jurnalis Inggris yang telah menyaksikan kamp kematian Nazi mengklaim kebrutalan Pemisahan lebih buruk: payudara wanita hamil dipotong dan bayi-bayi direnggut dari perutnya; bayi-bayi ditemukan benar-benar terpanggang di atas alat panggang."
Orang-orang mengesampingkan tragedi ini dan bergerak maju untuk membangun India modern. Sekarang India sudah berusia 75 tahun. Lebih dari 1.39 miliar orang di seluruh dunia merayakan Hari Kemerdekaan ke-75 pada hari Minggu dengan penuh suka cita dan bangga.
Anggota komunitas India di Indonesia dan KBRI (Kedutaan Besar Republik India) Jakarta merayakan hari kemerdekaan India ke-75 pada hari Minggu (15 Agustus 2021) dengan semangat patriotik dan kegembiraan di India House di Jakarta. Seperti biasa, ada tarian klasik dan lagu-lagu patriotik di perayaan tersebut.
Karena pandemi COVID-19 saat ini, hanya sedikit orang yang menghadiri perayaan secara fisik tetapi lebih dari 1,000 orang turut berpartisipasi dalam perayaan tersebut secara virtual.