Belum lama ini, di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo menyuarakan keprihatinan mendalam atas tragedi kemanusiaan yang terus terjadi di Palestina. Dalam pernyataan persnya, beliau menegaskan bahwa Indonesia mengecam keras serangan brutal yang menyasar warga sipil, dan mendorong dunia internasional untuk segera bertindak. Ini bukan hanya soal konflik dua negara---ini tentang kemanusiaan.
Indonesia sebagai negara yang sudah sejak awal mendukung kemerdekaan Palestina bahkan Indonesia memiliki kekuatan moral dihormati banyak negara. Bahasa Presiden lugas dan jelas.. Ia menekankan bahwa penghentian kekerasan adalah harga mati, dan diplomasi harus terus didorong, baik di level PBB maupun melalui kerja sama negara-negara OKI dan ASEAN.
Dalam jamuan makan malam tertutup di Istana Elysee pada 14 Juli 2025, Presiden Prabowo juga mengangkat isu yang penting: konflik Israel--Palestina. Pertemuan dengan Macron berlangsung hangat dan produktif, membahas kerja sama bilateral dan isu global -- terutama dukungan bersama terhadap two-state solution atau diplomasi dua negara. Kedua pemimpin sepakat bahwa jalan ke depan adalah solusi dua negara---Israel dan Palestina hidup berdampingan dalam kondisi damai dan berdaulat.
bukan hanya mendukung Palestina dalam kata-kata, tapi juga memasang syarat diplomatik yang konkrit untuk mencapai perdamaian jangka panjang. Indonesia menegaskan perannya---bukan sekadar pendukung, tapi mediator global yang aplikatif, moral, dan strategis yang kuat.
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI