Mohon tunggu...
Dini Permata Indah
Dini Permata Indah Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya adalah seorang penulis dan pengamat sosial yang tertarik mengupas berbagai fenomena dalam kehidupan masyarakat kontemporer. Saya aktif menulis tentang isu pendidikan, budaya, dan perkembangan teknologi digital di Indonesia. Saya percaya bahwa tulisan adalah jembatan untuk membangun dialog konstruktif dan membuka wawasan baru. Saya ingin berkontribusi di berbagai platform media online dengan fokus pada artikel analisis sosial dan ulasan kebijakan publik. Saya berusaha menyajikan sudut pandang yang mendalam namun tetap mudah dipahami oleh pembaca umum. Setiap artikel yang saya tulis bertujuan untuk mengajak pembaca berpikir dan terlibat dalam diskusi yang membangun. Mari bertukar pikiran dan berdiskusi melalui tulisan-tulisan saya. Kritik dan masukan selalu saya diterima dengan terbuka untuk pengembangan kualitas konten saya yang lebih baik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Biarkan Dunia Menunggu: Ketika Sujud Lebih Berharga dari Kesibukan Dunia

2 Maret 2025   11:30 Diperbarui: 2 Maret 2025   11:33 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi, Sumber: Penulis

Dalam kehidupan yang bergerak cepat ini, kita sering terjebak dalam pusaran aktivitas tanpa henti. Notifikasi berbunyi tanpa jeda, jadwal meeting menumpuk, dan tenggat waktu selalu mengejar. Namun, ada keindahan tersendiri ketika kita berani menghentikan semua itu demi momen sakral bersujud kepada Allah SWT. Salat bukanlah sekadar kewajiban yang harus ditunaikan. Ia adalah jembatan penghubung antara seorang hamba dengan Penciptanya. Lima kali dalam sehari, azan berkumandang sebagai pengingat bahwa ada urusan yang lebih penting dari sekadar mengejar target duniawi. Dalam momen itulah, keputusan untuk membuat dunia menunggu menjadi pilihan yang penuh hikmah.

Ketika kita mengutamakan salat, sebenarnya kita sedang menegaskan hierarki prioritas yang benar. Rapat bisa dijadwalkan ulang, pesan bisa dibalas kemudian, dan dunia tidak akan berhenti berputar hanya karena kita meminta waktu sejenak untuk beribadah. Yang mengagumkan, sering kali setelah salat, pikiran menjadi lebih jernih dan masalah yang tadinya terasa berat menjadi lebih ringan untuk dihadapi. Pengalaman spiritual ini memberikan dampak nyata dalam kehidupan sehari-hari. Hati menjadi lebih tenang, pikiran lebih fokus, dan jiwa lebih kuat menghadapi berbagai tantangan. Salat menjadi ruang meditasi yang menyegarkan di tengah hiruk-pikuk kehidupan modern. Lebih dari itu, ketika kita berani membuat dunia menunggu demi salat, kita juga memberikan teladan tentang keteguhan prinsip. Kita menunjukkan bahwa ada hal-hal yang tidak bisa dikompromikan, bahwa ketaatan kepada Allah SWT. mendahului semua kepentingan duniawi.

Bukankah menakjubkan ketika kita mampu hidup dengan nilai yang jelas? Salat tidak hanya mengajarkan kita tentang kedisiplinan waktu, tetapi juga tentang keikhlasan, kesabaran, dan kerendahan hati. Dalam keberanian membuat dunia menunggu, kita justru menemukan kebebasan sejati yaitu bebas dari perbudakan waktu dan tuntutan duniawi yang tak ada habisnya. Mari kita rasakan keindahan ini. Keindahan ketika kita berani menunda urusan dunia untuk urusan akhirat, ketika kita memilih untuk membuat manusia menunggu daripada membuat Allah SWT. menunggu. Karena pada akhirnya, semua yang kita kejar di dunia ini bersifat sementara, sedangkan hubungan kita dengan Allah SWT. adalah yang abadi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun