Mohon tunggu...
Dini Trianingsih
Dini Trianingsih Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

penulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tantangan dan Strategi: Menanamkan Nilai Moderasi Agama dan Parenting pada Siswa/i MA Mazro'atul Ulum Paciran

2 Mei 2024   11:44 Diperbarui: 2 Mei 2024   12:13 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan Islam di Indonesia, khususnya di Madrasah Aliyah, memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan nilai-nilai keagamaan pada generasi muda. Salah satu aspek yang semakin diperhatikan dalam konteks pendidikan agama Islam adalah moderasi beragama dan pengaruhnya terhadap pola pengasuhan atau parenting. Madrasah Aliyah Mazro'atul Ulum Paciran Lamongan, sebagai salah satu lembaga pendidikan Islam di Jawa Timur, berkomitmen untuk menjalankan pendidikan yang tidak hanya mengajarkan pemahaman agama yang benar, tetapi juga mendorong sikap moderat dan inklusif dalam beragama. Dalam konteks yang semakin dinamis dan kompleks ini, sosialisasi moderasi beragama dan praktik parenting yang seimbang menjadi sangat relevan untuk diperdebatkan, dipelajari, dan diterapkan.

Bagaimana kita mengatasi masalah perundungan di lingkungan pendidikan?. Perundungan juga terkadang terjadi di luar sekolah selain di lingkungan sekolah. Dan seminar ini mengusung tema Harmonisasi Moderasi Beragama dalam Pembentukan Karakter, khususnya bagaimana menghentikan perundungan di lingkungan Madrasah Aliyah.Kemudian kepala sekolah, pengajar, dan siswa MA Mazro'atul Ulum menghadiri seminar moderasi beragama dan parenting yang diadakan pada hari Minggu, 21 April 2024 di mushola Al-Ma'arif 02, bersama dengan Bapak Luqman Hakim, S.Pd., seorang penulis dan aktivis Yakarim Foundation.

Acara ini dimulai pukul 10.00-13.00 WIB. Kemudian pada pukul 10.00 MC membuka acara beserta runtutan acaranya. Acara dimulai dengan pembukaan dengan membaca surat Al Fathihah, kemudian menyanyikan lagu Indonesia raya dan mars Syubbanul Wathan yang dipandu oleh dirijen. Setelah dirijen selesai memandu, ia kembali ke posisinya dan acara selanjutnya berlangsung. Kemudian sambutan-sambutan yang diisi oleh Ahmad Suzaki Rifa'i selaku ketua asistensi mengajar (AM) di MA Mazro'atul Ulum, dan dilanjutkan oleh bapak Yahya Nur Kholis, M.Pd. selaku kepala sekolah. Setelah itu acara ini di tutup dengan do'a yang dipimpin oleh guru.

Moderator maju untuk menggantikan MC yang telah selesai bertugas. Pertama-tama moderator menyapa para peserta dan memberikan beberapa kalimat penyemangat dan ice breaking sebelum pemateri masuk. Kemudian bapak Luqman Hakim mengawali seminar dengan menyajikan beberapa slide PPT yang berisi materi tentang moderasi beragama dan parenting yang dalam hal ini khususnya akan dibahas tentang bulliying atau perundungan. Dalam slide tersebut dijelaskan pentingnya akan moderat dalam beragama. Sebagai orang Indonesia yang memiliki beberapa adat, agama, dan suku yang berbeda sudah seyogyanya kita saling menghormati. Beliau juga menegaskan pentingnya moderat dalam beragama, tidak terlalu kekanan (ekstrim), maupun kekiri (komunis). Kita menghormati orang yang lain agama dengan kita itu boleh, asalkan tidak sampai ikut campur dalam urusan tauhid.

Hal ini sesuai dengan kisah Rasulullah SAW yang telah diabadikan dalam Al Qur'an. Beliau diminta oleh orang Quraisy untuk menyembah agama mereka, dan sebagai gantinya, orang Quraisy juga akan menyembah agama Islam. Kemudian turunlah malaikat Jibril membawa wahyu Allah SWT, dengan tegas Allah memberikan wahyu kepada Rasulullah untuk menolak hal tersebut. Wahyu tersebut berupa surat Al Kafirun.

Setelah semua slide materi selesai dan melihat kondisi peserta juga cukup lelah, pemateripun memiliki ide untuk memutarkan vidio agar seminar tidak terasa jenu dan membosankan. Vidio tersebut berisi 2 orang yang sering berangkat ke masjid. Karena seringnya mereka berangkat ke masjid, sampai ada salah satu cewek jama'ah masjid yang tertarik akan ketampanan dan kesalehan dari salah satu pemuda karena sering menemui kedua orang tersebut berangkat ke masjid. Kemudian cewek tersebut memberanikan diri untuk mencari informasi tentang kedua pemuda ini. Setelah itu, saat kedua pemuda ini berangkat ke masjid sang cewek memberanikan diri untuk menembak salah satu cowok yang telah ia incar tersebut. Alih-alih pemuda ini mengiyakan jawaban sang cewek. Pemuda ini menjawab bahwa dia non-islam dan meminta maaf kepada si cewek. Sontak si cewek lagsung tercengang dan kaget. Kemudian cewek ini tanya, alasan pemuda ini pergi ke masjid. Ternyata pemuda yang non-Islam ini rutin pergi ke masjid hanya mengantarkan temannya untuk sholat berjama'ah karena ia tidak punya kaki.

Setelah mengamati vidio yang telah di tampilkan, pemateri mencoba untuk memantik peserta agar aktif bertanya. Pemateri bertanya kepada peserta tentang apa pelajaran berharga yang dapat diambil dari vidio tersebut? pelajarannya yakni indahnya toleransi. Pemateri juga memberi contoh indahnya toleransi yang ada di Indonesia yakni di Bali. Ketika sholat hari raya idul fitri, umat budha ikut serta membantu mengamankan masjid dan menjaganya. Di Malang juga seperti itu, perayaan sholat idul fitri diamankan oleh warga Malang yang non-Islam.

Setelah semua materi terselesaikan, pemateri membuka kesempatan untuk peserta bertanya kepada pemateri. Kemudian para peserta juga berantusias ingin bertanya, dilihat dari suasana yang ada di musholla Al Ma'arif 02. Melihat waktu sudah menunjukkan pukul 13.00 WIB dan para siswa sebagian juga sudah lelah karena setelah pelajaran langsung di adakan seminar dan mereka juga belum sholat dhuhur, akhirnya pemateri mengambil 2 sampel, satu dari siswa, satu dari siswi. Kedua pertanyaan tersebut dijawab oleh pemateri. Setelah sesi tanya jawab selesai, untuk mengabadikan momen ini, kita melakukan foto bersama dengan pemateri dan peserta seminar kali ini. Terimakasih

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun