Mohon tunggu...
Dindin Mujahidin
Dindin Mujahidin Mohon Tunggu... wiraswasta -

Pkl dan pemerhati lingkungan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Nurhasan Zaidi: Sebuah Kisah tentang Totalitas Pengabdian pada Masyarakat

1 April 2014   16:32 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:13 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13963194051341026642

Mengenal lebih dekat Nurhasan Zaidi, kita seakan-akan dibawa ke sebuah ruangan yang penuh dengan mozaik yangtersusun dari kepingan-kepingantentang sebuah kisah perjalanan sesosok musafir pencari ilmu dan abdi masyarakat yang menyebarkan energi perjuangan dengan ilmu dan amalnya.


Pria kelahiran Bandung 47 tahun yang lalu ini memang sejak duduk di bangku sekolah hingga perguruan tinggi sudah akrab untuk menjalankan amanah dari teman-temannya untuk memimpin organisasi pelajar dan kemahasiswaan. Saat menginjak usia 18 tahun, beliau sudah terbiasa terjun ke pelosok-pelosok daerah di Jawa Barat dalam rangka pengabdian kepada masyarakat. Sebuah energi perjuangan yang mungkin sudah mendarah daging dalam diri keluarga besarnya mengingat beliau dibesarkan dalam keluarga yang aktif dalam bidang dakwah dan pendidikan. Ayahnya, H.M.U Zainuddin Qori aktif di ormas Persatuan umat Islam (PUI), organisasi yang didirikan oleh K.H Abdul Halim, salah seorang tokoh pendidikan dan pahlawan nasional asal Majalengka.

Sosok K.H Abdul Halim yang pada masa pra kemerdekaan melalui wadah organisasi Hayatul Qulub yang kemudian bertransformasi menjadi Persatuan Umat Islam gigih melakukan pemberdayaan masyarakat melalui pembaharuan pendidikan dan aktif mendorong dalam bidang sosial dan kegiatan ekonomi melalui kegiatan swadaya masyarakat, rupanya telah memberikan spirit dan inspirasi bagi Nurhasan Zaidi untuk melanjutkan perjuangannya.

Oleh karena itu, beliau berkeyakinan bahwa kekuatan utama bangsa ini ada pada kerja kolektif yang solid, bukan sekadar kekuatan perorangan yang selalu ada keterbatasan dan kekurangan. Dengan kekuatan kolektiflah kelebihan dan keterbatasan saling menyempurnakan dan menutupi untuk membangun bangsa yang besar.

Selama rentang waktu pengabdiannya menjadi anggota DPR RI periode 2009 – 2014, dimana saat ini beliau duduk di Komisi X DPR RI bidang pendidikan, pemuda dan olahraga, di antara keberhasilan beliau, yaitu :


  • Mengawal anggaran pendidikan berupa pengadaan ribuan ruang kelas baru, rehabilitasi berat dan ringan ruang kelas dan mengawal puluhan ribu beasiswa untuk siswa miskin serta peningkatan kesejahteraan guru melalui sertifikasi, pelatihan dan pendidikan guru.
  • Peningkatan kesejahteraan petani dengan bantuan traktor, LM3, PUAP dsb.
  • berhasil mengawal Program Keluarga Harapan (PKH), Kelompok Usaha Bersama (KUBE) dsb.
  • Disahkannya UU Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) sehingga membuat pelayanan kesehatan untuk masyarakat murah, gratis (bagi rakyat miskin) dan berkualitas.
  • disahkannya UU desa sehingga mulai 2014, semua desa akan mendapatkan anggaran sekitar 1 milyar setiap tahun.

Pada pemilu legislatif tanggal 9 April nanti, beliau akan maju kembali dari Daerah Pemilihan IX Jawa Barat yang meliputi Sumedang, Majalengka dan Subang.

[caption id="attachment_317959" align="aligncenter" width="448" caption="Nurhasan Zaidi untuk Dapil IX Jawa Barat (doc. pks-dpcsumedangutara.blogspot.com)"][/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun