Mohon tunggu...
Dinda AyuSasmi
Dinda AyuSasmi Mohon Tunggu... Relawan - Your future psychologist

To the infinity and beyond

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

The Best Way to Learn is From Human

26 Januari 2022   23:38 Diperbarui: 26 Januari 2022   23:41 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Indonesia merupakan negara kepulauan yang terbentang dari sabang hingga merauke, sebagai negara kepulauan Indonesia memiliki ragam suku, ras, budaya serta agama yang berkembang dan tersebar di seluruh wilayah. 

Persebaran keberagaman etnik di Indonesia menimbulkan banyak problematika, salah satu permasalahan yang sering dijumpai berupa pandangan negative individu mengenai suatu kelompok yang dapat menimbulkan perilaku diskriminasi terhadap beberapa kelompok yang dianggap tidak memiliki kesamaan baik itu dalam hal warna kulit, bahasa, budaya agama bahkan hingga orang-orang yang memiliki kekhususan tertentu dalam dirinya.

 Stigma merupakan lebael negative yang melekat pada tubuh individu bahkan pada kelompok yang diberikan oleh masyarkat dan dipengaruhi oleh lingkungan. Stigma negative yang berkembang tentunya memberikan begitu banyak dampak negative terhadap individu yang menerima seperti berdampak pada kondisi psikologi dimana adanya ketakutan untuk berinteraksi dengan orang-orang baru yang tidak sama dalam hal identitas sosial (outgroup).

Dengan adanya kondisi itu, Rotaract Club Of Malang Kutaraja mengadakan sebuah kegiatan yang mengangkat topik mengenai perdamaian dengan melawan adanya stereotype, stigma, maupun prejudice dengan nama kegiatan Human Library yang sekarang merupakan kegiatan Human Library ke 3 dengan tema "The Best Way To Learn Is From Human" memiliki makna bahwa belajar dari pengalaman manusia merupakan cara belajar terbaik. 

Dengan upaya yang dilakukan melalui kegiatan ini, diharapkan mampu menghilangkan ketiga istilah tersebut guna mencapai kesehatan mental seseorang dengan prasangka yang sebagian besar memiliki tekanan mental akibat prasangka negatif yang diterima.

Kegiatan ini dilakukan sebagai awal untuk menciptakan kondisi damai tanpa adanya prasangka buruk terhadap outgroup karena suatu hal yang dirasa berbeda, sehingga memunculkan keharmonisan dan meminimalisir sikap rasisme yang notabenenya dapat memunculkan konflik. 

Seseorang yang dimaksudkan dalam outgroup merupakan orang yang mengalami mental illness yang mana dalam diri mereka terdapat stigma sosial yang melekat kuat terkait dengan kesehatan mental yang buruk, sehingga seluruh orang dengan masalah kesehatan mental memungkinkan untuk mengalami diskriminasi dalam berbagai aspek. 

Dengan begitu kegiatan ini berupaya untuk mencoba menghilangkan prasangka buruk yang akan dituangkan dalam beberapa buku manusia (human library) yang akan secara bebas terbuka untuk dibaca oleh siapapun guna menghapus prasangka buruk, sebagaimana selama ini terdoktrin dalam pikiran  masyarakat.

Selain sebagai upaya dalam menghapus stigma yang melekat pada diri seorang mental illness, kegiatan ini tentunya akan berdampak besar pada kesadaran akan pentingnya kesehatan mental bagi semua orang.

Human Library 3 dilaksanakan pada tanggal 05 Desember 2021 di container Cafe UMM ini memiliki beberapa rangkaian kegiatan yaitu sharing session atau yang dalam hal ini kami sebut dengan membaca buku manusia dengan mendengarkan pengalaman, maupun cerita langsung dari orang yang menerima stigma negatif dari lingkungannya dalam kesempatan ini tema buku yang kami ambil adalah Mentall Issue (Anorexia tidak sama dengan Kurus), Gender Issue (Feminist tidak sama dengan menindas lelaki), Rasisme dan Labeling (Wanita perokok tidak sama dengan berandalan), Survivor bencana (Merasa cemas tidak sama dengan lebay), Aktivis sosial (Berempaty tidak sama dengan Pansos). 

Selain sharing session, juga terdapat art exhibition yang menampilkan karya-karya dari masyarakat umum mengenai mental health serta karya hasil art therapy dari pasien rumah sakit jiwa ternama di Jawa Timur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun