Mohon tunggu...
Dinda Natalia
Dinda Natalia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Jember

Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Lumajang Dorong UMKM saat Pandemi

14 September 2022   18:19 Diperbarui: 14 September 2022   18:47 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

                Perkembangan ekonomi yang naik turun di masa pandemi menjadi salah satu dari banyaknya permasalahan yang ada pada semua wilayah di penjuru dunia. Pandemi membuat berbagai sektor seperti investasi dan perdagangan terpuruk. Hal ini lagi-lagi menjadi tantangan untuk negara Indonesia untuk dapat tetap bangkit meskipun berada di tengah pandemi covid-19 dan keterpurukan ekonomi. Kemudian pada ekonomi bisnis, hampir seluruh negara di penjuru dunia memiliki penurunan pada permintaan barang yang mengakibatkan terbengkalainya sektor perdagangan dan terhambatnya pemasukan negara.

Kabupaten Lumajang merupakan satu dari banyaknya wilayah di Provinsi Jawa Timur dengan tempat wisata dan kekayaan alam yang melimpah. Kabupaten Lumajang sampai sekarang masih memegang erat julukannya yaitu Austria van Java yang diambil dari bahasa Jerman Oostenrijk van Java yang terjemahannya sendiri merupakan Kerajaan Timur. Kabupaten Lumajang juga dikenal dengan keindahan alamnya Ranu Kumbolo serta gunung Semeru yang merupakan gunung tertinggi di Jawa Timur. Tidak heran sektor pariwisata merupakan salah satu sektor terkuat yang membantu perekonomian Kabupaten Lumajang sebelum pandemi. Setelah pandemi pun Sektor pariwisata dan UMKM menjadi sektor yang diprioritaskan oleh pemerintah Kabupaten Lumajang untuk kembali bangkit setelah keterpurukan yang dialami akibat pandemi Covid-19.

Kabupaten Lumajang sendiri memiliki sektor lain yang bisa dibilang merupakan sektor utama yang membantu berkembangnya perekonomian di Kabupaten Lumajang, yaitu adalah sektor pertanian. Seperti yang sudah kita ketahui bahwa sumber daya alam yang ada di Kabupaten Lumajang sangat berlimpah, apalagi hasil pertaniannya seperti tebu, jagung, dan lain lain. Selain karena memang melimpahnya sumber daya alam, salah satu faktor tetap bertahannya sektor pertanian di Kabupaten Lumajang adalah karena sektor ini juga masuk dalam deretan sektor dengan pertahanan yang bagus dan unggul di tengah-tengah pandemi Covid-19.

Selain pada sektor pertanian, pemerintahan kabupaten dan bupati berbondong-bondong mencari cara agar perekonomian di Kabupaten Lumajang dapat tetap bangkit setelah dihadapkan dengan pandemi Covid-19. Karena Kabupaten Lumajang masuk kedalam wilayah yang kecil di Provinsi Jawa Timur, jadi perkembangan ekonomi di Kabupaten Lumajang lebih lambat daripada wilayah di provinsi Jawa Timur lainnya. Pada Kabupaten Lumajang sendiri, pemerintah kabupaten terus mendorong UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) agar tetap berjalan. Bupati Kabupaten Lumajang sendiri merasakan bagaimana pada sektor ini begitu signifikan penurunan dan dampak akibat pandemi. Pemerintah Kabupaten Lumajang memilih untuk mengutamakan dan memfokuskan pada usaha mikro.

Untuk mengoptimalkan perencanaan pengembangan ekonomi pada usaha mikro, Pemerintah Kabupaten Lumajang melakukan promosi produk UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) dengan mengadakan event Inovasi Foto Produk dan Promosi Gratis (FOTOMATIS). Kegiatan ini merupakan satu dari banyaknya fasilitas yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Lumajang untuk membantu strategi pengembangan ekonomi. Dengan diadakannya kegiatan ini, Pemerintah Kabupaten Lumajang berharap agar hal ini dapat meningkatkan semangat dan rasa percaya diri pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) untuk terus bangkit di era pandemi. Kegiatan ini juga diharapkan dapat membangkitkan kembali perekonomian masyarakat setempat.

Kabupaten Lumajang sendiri dalam bidang industri pengolahan selalu bertambah setiap tahunnya. Walaupun tentu saja hal ini belum bisa menjadi tolak ukur bahwa perekonomian di Kabupaten Lumajang sudah berkembang pesat daripada wilayah lainnya di provinsi Jawa Timur. Selain itu kontribusi Pemerintah Kabupaten Lumajang untuk membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar guna tetap mengembangkan sejumlah indrustri pengolahan merupakan langkah yang bagus untuk tetap menguntungkan di pihak masyarakat penduduk dan ekonomi Kabupaten Lumajang. Selain membantu perkembangan bidang industri pengolahan di Kabupaten Lumajang, hal ini juga strategi untuk mengurangi persentase pengangguran yang ada di Kabupaten Lumajang.


Di Kabupaten Lumajang, ekspor masih menjadi strategi ekonomi yang bisa dibilang sangat terbatas, dan belum semua industri pengolahan bisa memanfaatkannya. Banyak sekali kendala yang dapat menghambat ekspor. Beberapa contoh yang paling menonjol adalah produk yang diproduksi sesuai dengan permintaan konsumen, serta spesifikasi untuk digunakan dalam ekspor dan jenis kendala lainnya. Produk yang paling banyak didistribusikan adalah salah satunya dari industri pengolahan, dan kedua dari industri primer yang termasuk sektor perikanan.

Kabupaten Lumajang memiliki Ikon kota yaitu pisang kirana. Namun, yang masuk dalam pasar global merupakan pisang kirana milik Lampung. Hal ini bisa dibilang sangat disayangkan karena pisang kirana sendiri merupakan produk khas dan asli Kabupaten Lumajang namun belum bisa masuk dalam pasar global. Produk unggulan seperti ini harusnya dapat terus diperkenalkan pada khalayak agar Kabupaten Lumajang memiliki kesempatan untuk bersaing di pasar global.

Membicarakan pisang kirana, Kabupaten Lumajang sendiri sudah dikenal luas dengan olahan keripik pisangnya yang autentik. Produk keripik pisang juga diharapkan bisa bersaing di pasar global alih alih hanya menetap disana saja. Karena sebagai kota penghasil pisang kirana, hal ini sangat disayangkan jika tidak dikembangkan dengan baik.

Selain pisang kirana, Kabupaten Lumajang bisa dibilang unggul dalam produk markisa, kopi, dan susu kambing etawa. Ketiga produk tersebut seharusnya bisa mendongkrak UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) di Kabupaten Lumajang. Menurut data dari Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Lumajang, menyebutkan bahwa data usaha mikro perkecamatan di Kabupaten Lumajang pada tahun 2021 mencapai 37.502.

Para pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) di Kabupaten Lumajang juga telah  dibaerikan sosialisasi mengenai bagaimana pengemasan produk, proses penglabelan halal, dan mempromosikan sebuah produk agar terlihat menarik dan menarik banyak pelanggan dengan cepat. Hal ini semata-mata dilakukan dengan maksimal oleh pemerintah Kabupaten Lumajang untuk membantu pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun