Mohon tunggu...
Dinda Mayang Saputri
Dinda Mayang Saputri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa PPG Prajabatan Gelombang 2

Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengulang Kisah, Membangun Asa dalam Sebuah Pojok Baca

24 Maret 2023   08:05 Diperbarui: 30 Maret 2023   07:55 496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Kampus Mengajar

Menjadi bagian dari program PPG Prajabatan adalah suatu kebanggaan tersendiri bagi saya. Melewati serangkaian tes, dimulai dari seleksi administrasi, seleksi substantif dan seleksi wawancara. Pada mata kuliah proyek kepemimpinan ini, saya berkesempatan untuk mengulang kisah kembali dalam proses perencanaan pojok baca yang akan diselenggarakan di SMK Muhammadiyah 2 Ponorogo. Rasanya senang, haru, bahagia bisa kembali berpartisipasi dalam memperbaiki literasi pendidikan di Indonesia. 

Saya Dinda, mahasiswa PPG Prajabatan Gelombang 2 dengan LPTK Universitas PGRI Madiun yang sebelumnya telah mengabdi selama kurang lebih satu tahun di sebuah sekolah dasar negeri di Kabupaten Magetan. Menjadi GTT atau guru tidak tetap sekaligus sebagai wali kelas 2 yang membersamai tumbuh kembang anak-anak dalam berbagai hal. 

Dalam suatu masa, saya berkesempatan untuk menghias bagian belakang kelas secantik mungkin sebagai pojok baca yang bisa dimanfaatkan anak-anak dalam proses kegiatan belajar mengajar maupun untuk kegiatan literasi numerasi. Program ini pada dasarnya dicetuskan oleh pihak dinas pendidikan dan kepemudaan kabupaten Magetan yang menggalakkan budaya positif literasi numerasi di jenjang sekolah dasar. 

Di SD tempat saya mengabdi, bapak ibu guru memiliki jadwal masing-masing untuk melakukan kegiatan pra KBM. Kegiatan ini dilaksanakan selama 15 menit sebelum pembelajaran dimulai. Kegiatan nya sangat bervariasi, bisa didalam maupun diluar kelas. Bisa membaca, bernyanyi, menghitung, mengeksplorasi lingkungan sekitar sekolah, mengaji dll. Berbagai kegiatan positif yang diharapkan mampu menumbuhkan budaya positif pula bagi peserta didik dan semua warga sekolah. Lantas apa sebenarnya program pojok baca ini? Apa manfaat pojok baca bagi peserta didik dan guru? Apa saja hambatan realisasi program pojok baca ini? Dan apa peran saya dalam pojok baca ini? Mari kita ulas satu persatu.

Dokumentasi Kampus Mengajar
Dokumentasi Kampus Mengajar

Sebelum masuk ke pembahasan, mari sedikit berkenalan dengan program PPG Prajabatan, dan bagaimana mata kuliah Proyek Kepemimpinan dapat mengubah mindset menjadi lebih baik. Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang lain untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama. Kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai proses pengaruh, yang digunakan oleh seorang pemimpin untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Baik pada tingkat individu, kelompok atau organisasi. 


Pendidikan Profesi Guru (PPG) adalah   program pendidikan yang diselenggarakan bagi lulusan S-1 Kependidikan dan S1 non-Kependidikan yang memiliki bakat dan minat menjadi seorang guru, agar mereka dapat menjadi guru yang profesional setelah memenuhi syarat-syarat tertentu, sesuai dengan   standar nasional pendidikan, dan memperoleh sertifikat pendidik. 

Tujuan program PPG, seperti yang tercantum dalam Peraturan Menteri Ristekdikti Nomor 55 Tahun 2017 adalah untuk menghasilkan calon guru yang memiliki kompetensi dalam merencanakan, melaksanakan, dan menilai   pembelajaran, menindaklanjuti hasil penilaian, melakukan pembimbingan, dan pelatihan peserta didik serta melakukan penelitian,dan mampu mengembangkan profesionalitas secara berkelanjutan. Sebagai seorang calon guru profesional, mahasiswa PPG Prajabatan dituntut untuk memiliki sikap dan karakter yang   mencerminkan karakter seorang pemimpin. Oleh karenanya, proses kuliah diintegrasikan dengan mata kuliah Proyek Kepemimpinan I. Mata kuliah Proyek 

Kepemimpinan DI dalam program studi Pendidikan Profesi Guru (PPG Prajabatan)   difokuskan pada pengembangan   kemampuan kepemimpinan dalam   konteks pendidikan. Mahasiswa akan diajarkan  tentang berbagai teori dan konsep   kepemimpinan, serta diberikan   kesempatan untuk menerapkan   konsep-konsep tersebut dalam proyek kepemimpinan yang dikembangkan secara   kolaboratif dengan rekan-rekan mahasiswa lain. Mahasiswa juga akan belajar tentang cara menganalisis situasi dan mengembangkan rencana untuk mengatasi masalah yang dihadapi dalam suatu proyek kepemimpinan, serta bagaimana mengevaluasi hasil proyek dan mengejar perbaikan yang diperlukan. Kompetensi kepemimpinan yang diperoleh dari mata kuliah ini akan sangat berguna bagi mahasiswa saat mereka berkecimpung dalam dunia pendidikan sebagai guru

Dalam realisasi proyek Kepemimpinan, kami memilih untuk membuat sebuah Pojok Baca. Pojok baca merupakan suatu sudut ruang di dalam kelas yang dilengkapi dengan rak buku atau box buku serta berbagai koleksi buku yang menarik bagi anak yang berperan sebagai perpanjangan fungsi dari perpustakaan. Melalui pojok baca siswa dilatih untuk membiasakan membaca buku. Buku-buku tersebut tidak menutup kemungkinan bagi siswa untuk meminjamnya dan dibaca di rumah. 

Pemanfaatan sudut ruang kelas untuk dijadikan pojok baca juga sebagai penunjang dari perpustakaan sekolah. Selain peserta didik membaca, meminjam dan menjelajah sumber ilmu dari perpustakaan sekolah, peserta didik juga bisa memanfaatkan pojok baca di kelas mereka masing-masing. Buku yang terdapat pada rak buku pojok baca adalah buku koleksi peserta didik sendiri, sehingga mereka dapat bertukar pinjam dengan teman-temannya.

Dalam rangka pengembangan minat baca siswa, Pojok Baca di setiap kelas memiliki manfaat. Di antaranya dapat merangsang siswa untuk lebih gemar membaca dan memiliki daya pikir yang baik, mendekatkan buku pada siswa sehingga siswa lebih tertarik membaca, membantu perpustakaan sekolah dalam membudayakan rutinitas membaca. Di saat buku yang ingin dibaca siswa tidak tersedia di perpustakaan sekolah, dapat dikatakan sebagai bagian dari kegiatan pembelajaran oleh guru. Baik Pojok baca, dinding baca, maupun saung baca memiliki tujuan yang sama, yakni untuk menumbuhkan minat membaca pada siswa dengan cara mendekatkan buku bacaan kepada siswa serta mengenalkan berbagai sumber bacaan untuk dimanfaatkan sebagai media, sumber belajar, memudahkan siswa untuk mencari informasi serta memberikan pengalaman membaca yang menyenangkan.

Tentunya banyak sekali manfaat dari pojok baca ini diantaranya:

  1. Menstimulasi peserta didik untuk lebih sering membaca. Dengan memiliki ruang baca yang nyaman, menarik minat peserta didik. Sudut ruang baca ini bisa ditata bersama peserta didik sehingga anak merasa memilikinya.
  2. Memudahkan guru menempatkan buku bacaan. Buku bacaan tidak berserak dimana-mana. Peserta didik berlatih untuk disiplin diri setelah membaca mengembalikan lagi ke rak/tempatnya semula.
  3. Merepresentasikan perpustakaan mini di kelas. Budaya membaca seharusnya dimulai sejak kecil. Ketika dewasa peserta didik tidak canggung lagi mengunjungi perpustakaan karena sudah dibiasakan sejak kecil.

Menindaklanjuti gerakan literasi tersebut, guru harus melakukan hal-hal kreatif terkait budaya literasi. Salah satunya dengan menciptakan Pojok Baca di setiap kelas. Pojok baca tentu dibuat dengan kreativitas guru yang bersangkutan, sehingga berbeda di tiap kelas. Pojok Baca adalah sudut tempat para siswa-siswi membaca, disana disediakan buku-buku tentang pendidikan serta ilmu pengetahuan, serta karya siswa yang dapat menambah keunikan dan keartistikan. Pada jenjang SMK, guru harus berupaya semaksimal mungkin agar Pojok Baca menjadi magnet untuk menarik siswa membaca. Maka guru harus kreatif menciptakan Pojok Baca yang menarik dan artistik.

Pojok Baca dibuat bukan untuk menyaingi perpustakaan sekolah, namun justru membantu perpustakaan sekolah dalam menciptakan gemar membaca dan rutinitas membaca bagi siswa. Sehingga buku-buku yang disediakan di Pojok Baca diupayakan berbeda dengan yang tersedia di perpustakaan sekolah.  Agar Pojok Baca selalu dikunjungi dan dimanfaatkan siswa, maka harus dibuat semenarik mungkin. langkah-langkah berikut dapat menjadi acuan menciptakan Pojok Baca di setiap kelas. Guru membuat konsep Pojok Baca kemudian mulai menyiapkan segala perlengkapannya

Dokumentasi Kampus Mengajar
Dokumentasi Kampus Mengajar

Perspektif dalam Memandang Kelompok

Setelah hampir selama 3 bulan berproses dan belajar bersama dalam penyusunan proyek ini saya merasa team kurang kooperatif, dalam artian tugas yang seharusnya selesai bertahap harus dikebut dua Minggu sebelum penutupan LMS. Menurut saya, hal ini dikarenakan minimnya koordinasi dan kesadaran dari masing-masing individu. Penting menanamkan sikap bertanggung jawab atas tugas yang telah diberikan meskipun hal tersebut dilakukan  atas nama kelompok namun dikerjakan secara individu. 

Pada dasarnya LMS pasti akan tetap selesai sebelum dilakukan rekapitulasi dan penutupan, namun akan lebih baik jika tugas dikerjakan sesuai tenggat waktu yang seharusnya agar hasilnya lebih maksimal. Dari hal ini saya belajar pentingnya memahami peran diri sendiri dalam suatu kepentingan agar tidak ada yang merasa dirugikan. Penting menurunkan ego agar semua pekerjaan dapat selesai disaat yang tepat. Penting untuk melakukan kerja sama yang baik, hubungan yang baik, menjalin komunikasi dari berbagai arah agar apa yang menjadi tujuan dapat tersampaikan. Terlepas dari berbagai problem yang mengikat, saya merasa proyek ini sangat patut untuk direalisasikan. Pojok baca akan sangat bermanfaat bagi peserta didik apabila berfungsi sebagaimana mestinya.

Perspektif Terhadap Kualitas Hasil Kerja Kelompok

Meskipun terkesan "sistem kebut semalam" namun saya merasa hasil yang telah diberikan tidaklah buruk. Penting memberikan apresiasi kecil kepada diri sendiri dan juga penghargaan atas apa yang sudah dikerjakan oleh orang lain. Itu sebabnya kualitas hanya lah sebuah standar. Setiap orang memiliki perspektif masing-masing dalam memandang sebuah kualitas. Dan bagi saya semua teman-teman sudah melaksanakan tugas dan kewajiban mereka secara baik. Mereka mampu menyelesaikan tugas yang diberikan dengan baik. Program yang dicanangkan juga baik, berupa pojok baca dengan tujuan memperbaiki kualitas pendidikan yang ada di Indonesia. 

Andaikata saya diminta memilih angka satu sampai dengan 10, saya memilih angka 9 untuk team kami. Penilaian 9 untuk diri kami sendiri mungkin terkesan tinggi. Hanya saja, kami merasa hal tersebut pantas untuk kami dapatkan. Tentu nilai tersebut bukan hanya sekedar keinginan, namun nilai yang disematkan berdasarkan sebuah landasan, salah satunya adalah perubahan cara kami untuk menekan ego dan menghargai orang lain. Secara individu, kelompok kami terdiri atas 9 orang yang tentunya memiliki karakter dan pribadi yang berbeda-beda, dimana setiap orang memiliki cara pandang, ego, standar, minat, dan  kemampuan yang berbeda antara satu sama lainnya. Secara tidak langsung, melalui proyek ini kami dipaksa untuk saling bekerja sama dan mengendalikan diri.

Proses tersebut bukanlah hal yang mudah, tetapi kami sama-sama berusaha untuk mewujudkan proyek prakarsa perubahan ini. Upaya mengendalikan diri tersebut amatlah terlihat dalam proses pengambilan keputusan. Di mana kami berusaha untuk saling menghargai satu sama lain dan mengesampingkan ego masing-masing. Karena itu, segala keputusan yang kami ambil dengan memerhatikan berbagai pandangan setiap anggota. Tidak hanya itu, kontrol emosi pun menjadi hal yang penting dilakukan agar segalanya dapat berjalan lancar dan baik. Hal ini menjadi bagian dari proses pendewasaan diri yang kami alami dalam hidup. 

Cukup banyak perubahan yang kami alami selama mewujudkan proyek prakarsa perubahan ini. Selain itu, proses kami dalam merancang proyek perubahan melalui konsep BAGJA (5D) dengan melihat kekuatan yang dimiliki oleh sebuah lembaga, tentu bukanlah hal yang mudah. Meskipun dalam pengambilan keputusan tidak jarang kami menghadapi keputusan sulit karena proses pengambilan keputusan dapat menjadi sulit, terutama jika terdapat banyak faktor yang harus dipertimbangkan atau jika ada banyak pilihan yang tersedia

Dokumentasi Pojok Literasi
Dokumentasi Pojok Literasi

Perspektif Kinerja/Kontribusi Diri dalam Pencapaian Kelompok

Dalam proyek ini saya berkesempatan untuk menjadi bendahara. Berbicara tentang tugas dan tanggung jawab utama seorang bendahara ialah mengelola keuangan. Namun tanggung jawab tentu tidak berhenti disitu saja. Ada banyak tugas yang juga harus dilakukan saat proyek mulai dilaksanakan. Tugas bendahara dalam proyek ini yakni:

  • Sebagai Fungsi Administratif. Bendahara harus menyimpan catatan pengeluaran dan penerimaan keuangan, termasuk pembayaran yang dilakukan saat realisasi proyek.
  • Sebagai Fungsi Perencanaan. Bendahara juga harus mampu membuat anggaran yang disesuaikan dengan kebutuhan proyek
  • Menyusun Rencana Anggaran

Saya berperan untuk membuat rencana anggaran yang disesuaikan dengan pendapatan iuran bersama. Selain itu, saya harus mendata kebutuhan tiap bagian sehingga bisa disesuaikan dengan program kerja yang akan dijalankan. Rencana anggaran ini dibuat atas koordinasi dengan SIE lain. Membuat anggaran penting untuk membatasi semua anggota organisasi pada jumlah yang dapat digunakan. Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan saat membuatnya. Anggaran dibuat berdasarkan proyek yang disusun.

  • Menyimpan serta mengeluarkan uang harus Sesuai dengan Program kerja

Saat mengeluarkan uang, seorang bendahara dituntut untuk mengetahui program kerja yang telah disusun. Bendahara berhak menolak ketua atau pihak terkait atau mengajukan pertanyaan jika dana keluar tidak sesuai dengan track record proyek

  • Melalui Persetujuan Ketua

Bendahara harus menjalankan tugasnya dengan percaya diri. Oleh karena itu, bendahara harus melakukan proses persetujuan dari ketua atau pimpinan proyek sebelum mengeluarkan uang. Hal ini juga memudahkan bendahara menyusun laporannya.

  • Menyusun Laporan dan Pembukuan

Bendahara wajib mencatat semua arus keuangan berdasarkan pendapatan, dan pengeluaran.

  • Mengetahui Transaksi Organisasi

Dengan adanya laporan tersebut, tentunya setiap administrator dapat mengetahui arus pengeluaran dana yang sebenarnya. Pembukuan yang tepat juga menghindari masalah di kemudian hari, terutama untuk administrasi selanjutnya.

  • Menjadi Bahan Evaluasi

Evaluasi adalah salah satu hal terpenting dalam memajukan suatu proyek. Salah satu faktor evaluasi adalah pertimbangan laporan keuangan. Dengan cara ini, team dapat mengidentifikasi poin mana yang perlu ditingkatkan atau yang sudah sejalan dengan tujuan.

  • Mengatur dan Mengelola Bukti Transaksi

Semua transaksi yang dilakukan oleh organisasi harus dicatat dengan baik, termasuk dokumen pendukung. Bendahara wajib memastikan bahwa bukti transaksi tidak hilang atau rusak. Bukti ini merupakan dokumen penting dalam penyusunan laporan keuangan organisasi. Catatan transaksi mencatat berbagai aktivitas keuangan seperti pembelian dan pendapatan. Bukti transaksi berupa kwitansi, invoice dan nota.

Salam Hangat, Dinda Mayang Saputri

Dokumentasi by: Kampus Mengajar Angkatan 1

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun