Mohon tunggu...
dinda maharanii
dinda maharanii Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya adalah seseorang yang memiliki hobi membuat konten, baik berupa tulisan maupun visual. Dari aktivitas ini saya bisa menuangkan ide, kreativitas, dan berbagi hal-hal positif dengan orang lain. Selain itu, saya juga suka berolahraga, khususnya bermain badminton. Bagi saya, badminton bukan hanya sekadar olahraga, tetapi juga cara untuk menjaga kesehatan sekaligus melatih kerja sama dan konsistensi. Topik-topik yang sesuai dengan diri saya biasanya seputar kreativitas, olahraga, dan hal-hal yang bisa memberikan inspirasi kepada orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Financial

IHSG Jadi Sorotan, Pak Surabaya Sebut Kunci untuk Menarik Investor Asing

1 Oktober 2025   09:32 Diperbarui: 1 Oktober 2025   09:32 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menkeu Purbaya Ungkap Strategi Pemerintah Tarik Investor Asing ke Indonesia

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belakangan ini kembali mencuri perhatian pelaku pasar. Pergerakan IHSG yang fluktuatif mencerminkan kondisi global dan domestik yang dinamis, mulai dari gejolak ekonomi dunia hingga perubahan kebijakan fiskal dan moneter. Meski begitu, banyak analis menilai Indonesia tetap memiliki peluang besar untuk menjadi tujuan utama investasi asing.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Pak Purbaya Yudhi Sadewa, menegaskan bahwa IHSG memiliki daya tarik yang kuat, asalkan Indonesia bisa menjaga fundamental ekonominya.

"Kalau Indonesia bisa menunjukkan stabilitas makroekonomi, menjaga inflasi, serta menjaga konsistensi kebijakan, dana asing akan masuk dengan sendirinya," kata Purbaya.
Menurutnya, ada tiga faktor kunci yang menentukan minat investor asing:

1. Stabilitas ekonomi makro -- Pertumbuhan ekonomi yang terjaga, inflasi terkendali, dan nilai tukar rupiah yang stabil akan membuat investor merasa nyaman menempatkan modalnya di Indonesia.

2. Kebijakan pemerintah yang pro-investasi -- Regulasi yang konsisten, transparan, dan ramah terhadap investor menjadi salah satu daya tarik utama.

3. Kepastian hukum dan regulasi -- Investor membutuhkan jaminan hukum yang jelas agar risiko investasi bisa diminimalkan.

Meski peluang besar terbuka, Purbaya juga mengingatkan adanya sejumlah tantangan. Ketidakpastian global, seperti fluktuasi harga komoditas, perubahan suku bunga Amerika Serikat, hingga dinamika politik dalam negeri, bisa memengaruhi arus dana asing. Di sisi lain, transparansi dan efisiensi birokrasi masih perlu diperkuat agar iklim investasi lebih kondusif.

Beberapa sektor unggulan diyakini akan menjadi magnet bagi dana asing, termasuk energi, mineral, teknologi digital, infrastruktur, serta sektor konsumsi domestik. Dengan pasar yang besar dan daya beli masyarakat yang terus meningkat, Indonesia tetap memiliki posisi strategis di mata dunia. Purbaya menekankan bahwa selain faktor ekonomi dan kebijakan, kepercayaan investor menjadi kunci utama. Menurutnya, investor asing tidak hanya mencari keuntungan finansial, tetapi juga kepastian dalam berinvestasi. Oleh karena itu, menjaga reputasi pasar modal dan meningkatkan kualitas tata kelola perusahaan menjadi hal yang sangat penting.

"Pasar modal Indonesia sudah punya pondasi. Sekarang tinggal bagaimana kita menjaga kepercayaan. Kalau kepercayaan itu terjaga, investor asing tidak akan ragu masuk," tegas Purbaya.

Selain itu, digitalisasi pasar modal juga menjadi perhatian. Purbaya menyebut bahwa penggunaan teknologi dalam transaksi saham, laporan keuangan, serta komunikasi dengan investor dapat meningkatkan efisiensi dan transparansi. Hal ini diyakini dapat membuat investor asing semakin percaya dan nyaman menanamkan modal di Indonesia.

Pemerintah dan OJK juga terus mendorong penerapan praktik ESG (Environmental, Social, Governance) di perusahaan publik. Praktik ini tidak hanya meningkatkan reputasi perusahaan, tetapi juga menjadi pertimbangan penting bagi investor global yang kini semakin memperhatikan aspek keberlanjutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun