Mohon tunggu...
Dinda DwiHamdani
Dinda DwiHamdani Mohon Tunggu... Mahasiswa - FH UNDIP 2018

Fakultas Hukum UNDIP

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN Undip Beri Edukasi Penyebaran Hoaks di Masa Pandemi dan Tata Cara Pembuatan Masker dari Kain Perca

6 Agustus 2021   13:42 Diperbarui: 6 Agustus 2021   14:24 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemalang (06/8/2021) - Universitas Diponegoro Semarang kembali menyelenggarakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II UNDIP 2021 yang dilakukan secara mandiri dengan tema "Sinergi Perguruan Tinggi dengan Masyarakat di Masa Pandemi Covid-19 Berbasis Pada Tujuan Pembangunan (SDG's) Melalui Kuliah Kerja Nyata. KKN kali ini menggunakan istilah "KKN Pulang Kampung", karena KKN kali ini berbeda dengan KKN seperti biasanya, yaitu mahasiswa diarahkan untuk melaksanakan KKN di kampung halaman masing-masing mengingat semakin melonjaknya angka penderita Covid-19.

Di masa pandemi Covid-19 ini, banyak sekali orang yang merasa panik, sehingga orang tersebut menerima secara mentah-mentah segala macam berita terutama terkait Covid-19 ini, tanpa mengetahui sumber ataupun kebenaran dari berita tersebut. Beberapa oknum yang menjadikan masa-masa pandemi ini sebagai ajang untuk mencari atensi atau perhatian dari masyarakat, salah satunya dengan cara menyebarkan berita hoax yang bertujuan untuk memprovokasi masyarakat, padahal oknum tersebut sebenarnya tidak mengetahui atas kebenaran dari berita yang ia sebarkan.

Mengingat akan banyaknya dampak negatif dari adanya penyebaran hoax ini, salah satu Mahasiswa KKN Tim II UNDIP Tahun 2021 mengadakan sosialisasi online melalui grup WhatsApp bersama warga Desa Banjardawa. Selain melalui WhatsApp, pelaksanaan sosialisasi ini melalui penyebaran poster di wilayah Desa Banjardawa.

Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan masyarakat lebih waspada dalam menerima segala bentuk informasi terutama di masa pandemi ini. Alangkah lebih baiknya kita mencari tahu lebih dalam akan kebenaran dari berita tersebut.

Selain edukasi mengenai Penyebaran Hoax di Masa Pandemi, diberikan pula edukasi tentang Tata Cara Pembuatan Masker dari Kain Perca.

Dok. Pribadi 
Dok. Pribadi 

Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa penularan virus corona dapat melalui percikan yang dikeluarkan pada saat kita batuk atau bahkan berbicara (droplet). Maka dari itu, dibuatlah masker untuk melindungi kita dari droplet tersebut. Sesuai dengan anjuran WHO dan Kementerian Kesehatan RI, untuk mengurangi sampah masker medis atau masker sekali pakai yang mengancam kelestarian lingkungan, masyarakat disarankan untuk menggunakan masker kain sebagai gantinya.

Mahasiswa KKN Tim II UNDIP mengajak warga Desa Banjardawa untuk membuat masker dari kain perca, yang tentunya dengan pengeluaran biaya minim dan masker tersebut bisa disesuaikan dengan keinginan kita. Edukasi tentang pembuatan masker dari kain perca tersebut dilaksanakan melalui sosialisasi daring dari grup WhatsApp bersama warga Desa Banjardawa. Selain melalui WhatsApp, pelaksanaan sosialisasi ini melalui penyebaran poster di wilayah Desa Banjardawa. 

Melalui sosialisasi tersebut, Mahasiswa KKN Tim II UNDIP ini juga menjelaskan bahwa pada bulan April 2021 CDC (Centre for Disease Control and Prevention) mengeluarkan panduan mengenai bagaimana cara untuk meningkatkan efektivitas masker yang dapat diterapkan oleh masyarakat yaitu dengan memakai masker double dengan masker medis terlebih dahulu lalu dilapisi dengan masker kain terbukti lebih efektif meningkatkan efektivitas masker untuk melindungi diri kita dari covid-19. Penelitian menyebutkan bahwa penggunaan masker dengan cara tersebut mampu menyaring partikel batuk yang dikeluarkan oleh seseorang hingga 85,4%. Penggunaan double masker bukan hanya menambah jumlah lapisan namun juga meningkatkan keeratan atau kekencangan masker, dan juga membuat masker lebih sesuai dengan wajah kita. Masker medis saja dapat menyaring partikel hingga 56,1% sementara masker kain saja menyaring partikel sebesar 51,4%.

Dengan diadakannya edukasi tata cara pembuatan masker dari kain perca ini, diharapkan warga semakin menyadari akan pentingnya penggunaan masker di masa pandemi dan meningkatkan kreatifitas warga dalam membuat masker yang modis dengan harga ekonomis.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun