Mohon tunggu...
Dinda Dewanti
Dinda Dewanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - DI.Yogyakarta

2020

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

New Media, Ternyata Punya Dampak Buruknya Juga Loh

10 Desember 2021   15:39 Diperbarui: 10 Desember 2021   15:44 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sejak tahun 1969, Masrshall McLuhan menjadi salah satu tokoh yang berperan dalam istilah New Media. New Media merupakan perkembangan teknologi dari zaman ke zaman yang memiliki peranan memperluas jangkauan komunikasi satu dengan lainnya. 

Di era modern seperti sekarang perkembangan teknologi semakin maju dan terus berkembang. Kemajuan teknologi membuat kita sebagai manusia menjadi ketergantungan pada sebuah alat yang bernama ponsel/gadget. 

Dengan adanya alat tersebut juga membuat cara pandang serta seseorang dapat berubah-ubah. Tidak dapat dihindari terutama kita para generasi muda sangat mengalami ketergantungan pada jejaring sosial internet. Penggunaan sosial media yang didominasi oleh generasi muda membuat konten-konten yang ada juga merujuk pada pasar yang ditujukan oleh para generasi muda. 

Dengan internet semua orang dapat bertukar informasi dari belahan dunia mana pun. Hal itu membuat ketertarikan para generasi muda dengan internet. New Media dapat dikatakan sebagai internet beserta aplikasi-aplikasi, website, blog online dan masih banyak lainnya.

Pada kesempatan kali ini saya akan membahas salah satu contoh dampak  dari New Media yaitu seperti Instagram, Facebook, Tiktok serta Whatsapp. Adanya media sosial membuat seseorang dapat membagikan aktivitas sehari-harinya kepada para khalayak. Dengan Whatsapp seseorang mampu bertukar kabar serta informasi walaupun terhalang oleh jarak. 

Perkembangan zaman mempermudah semua orang untuk berkomunikasi satu dengan yang lainnya. Pada umumnya sosial media dibentuk agar memudahkan semua orang untuk bersosialisasi dengan orang lain. 

Platform ini juga bermanfaat untuk menjalin silaturahmi, memperluas relasi pertemanan dan di era sekarang juga banyak yang menjadikan sosial media sebagai wadah untuk membagikan karya mereka serta wadah untuk berbisnis. 

Seperti contohnya mempromosikan produk-produk yang mereka jual kepada para khalayak. Adanya media sosial sangat berpengaruh terhadap perkembangan zaman dan pola pikir seseorang.

Dibalik banyak manfaat serta keuntungannya sosial media juga dapat menjadi platform yang bahaya bagi masyarakat di Indonesia terutama para generasi muda. Dengan adanya sosial media jelas mempermudah pertukaran budaya dari negara-negara lain. Adanya pertukaran budaya menjadi hal yang baik ketika dicerna dengan baik pula oleh masyarakat Indonesia. 

Sayangnya, para generasi muda tak semuanya dapat memilah-milah mana budaya yang baik untuk diterapkan dan mana budaya yang hanya cukup diketahui sebagai pembelajaran yang luas. Pada budaya barat, sex menjadi hal yang legal atau tidak tabu. Sangat berbanding terbalik di negara Indonesia, masyarakat Indonesia masih banyak yang merasa asing ketika mereka mendengar kata sex.

Adanya pertukaran budaya melalui sosial media mampu perlahan mempermudah pola pikir masyarakat terutama generasi muda menjadi ikut berubah pula. Seperti contohnya, kasus sex atau pergaulan bebas di Indonesia sudah mulai ramai dan menjadi bahan perbincangan masyarakat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun