Mohon tunggu...
Dinda Artikah Batu Bara
Dinda Artikah Batu Bara Mohon Tunggu... Musisi - Batubara

Hidup itu singkat ya? Makanya jangan cuma baca bio saya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Amankah Disinfektan Bagi Tubuh

30 Maret 2020   14:44 Diperbarui: 30 Maret 2020   14:50 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Di tengah situasi saat ini, akibat penyebaran Virus corona atau covid-19 yang sedang mewabah diseluruh penjuru dunia. Tentunya pemerintah maupun masyarakat akan mencoba mengantisipasi atau mencegah penularan yang lebih luas, salah satunya dengan menggunakan disinfektan yang bertujuan agar dapat mencegah virus tersebut, baik itu penyemprotan pada permukaan benda-benda yang beresiko menjadi sarang mikroorganisme penyebab penyakit, hingga adanya penyemprotan pada tubuh manusia, dimana saat ini sudah banyak orang-orang menyemprotkan cairan tersebut pada tubuhnya. Namun amankah cairan tersebut bagi tubuh manusia ?

Disinfektan merupakan bahan kima yang digunakan untuk mnecegah terjadinya infeksi atau pencemaran oleh jasad renik atau obat untuk membasmi kuman penyakit. Disinfektan merupakan senyawa kimia yang  bersifat toksik dan memiliki kemampuan membunuh organisme yang terpapar secara langsung oleh disinfektan.

            Bahan yang terkandung dalam pembuatan disinfektan dan bahayanya bagi tubuh :

  • Klorin, menyebabkan kulit kering. Membuat rambut rapuh Klorin menghilangkan sebum, sebuah minyak esensial yang ada di rambut dan menyebabkan rambut bercabang, klorin bahkan dipercaya dapat mengubah warna rambut. Dan iritasi mata.
  • Iodine, efek samping dari iodine tersebut salah satunya; radang kulit, hipotiroidisme dan hipertiroidisme, untuk penggunaan jangka panjang menyebabkan rasa logam dalam mulut, air liur meningkat, pembengkakan dan radang tenggorokan, mata bengkak dan iritasi, edema paru, mual, muntah, diare. Tidak semua orang mengalami gejala tersebut tergantung pada tubuh seseorang. 
  • Alkohol, Desinfektan biasanya mengandung komponen alkohol beruppa ethyl alkohol dan isopropil alkohol. Bahan kimia ini bersifat mudah terbakar dan bisa menyebabkan infeksi kulit. Paparan alkohol juga dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan dan berdampak negatif pada sistem saraf pusat.
  • Ammonium Kuartener, menyebabkan iritasi kulit ringan dan pernapasan, sampai luka bakar kaustik yang parah pada kulit dan lapisan pencernaan (tergantung konsentrasi), gejala pencernaan (misalnya, mual dan muntah), koma, kejang, hipotensi dan kematian.
  • Fenol, Fenol dapat menyebabkan iritasi kulit dan mata. Bahan kimia ini bisa membahayakan manusia jika terhirup, tertelan atau terpapar pada kulit.
  • Etilena oksida, dapat mengiritasi kulit, mata, dan saluran pernapasan. Jika terhirup, bahan kimia ini bisa meracuni saluran pernapasan dan bersifat karsinogen.
  • Oksidator, Bahan kimia ini juga bersifat iritan dan dapat menyebabkan luka bakar kimiawi pada kulit atau mata.

Dari paparan tersebut bahwasanya penggunaan disinfektan bagi tubuh memiliki beberapa efek samping yang harus diperhatikan, namun penggunaan disinfektan sudah banyak digunakan seperti pada WNI yang baru tiba ke Indonesia dan juga penyemprotan disinfektan pada tubuh seseorang juga sudah banyak di lakukan.

Adanya sebuah tempat kusus untuk penyemprotan bahan tersebut, yang sekarang sudah di sediakan di beberapa tempat umum, dan juga pemyemprotan pada beberapa lokasi seprti di kantor, di jalan, maupun di perkampungan.

Cara ini diyakini dapat mematikan virus yang mungkin ada di permukaan pakaian atau badan seseorang.

Namun penggunaan disinfektan ini pun mendapatkan perhatian dari badan kesehatan manusia (WHO) menyebutkan bahwa penyemprotan disinfektan bukanlah hal yang disarnkan

Dari kutipan pada halaman instagramnya @who, mengatakan bahwa menyemprotkan alkohol ke seluruh tubuh tidak akan membunuh virus yang telah masuk kedalam tubuh.

Penyemprotan bahan tersebut bahkan memiliki dampak yang merusak bagi tubuh, seperti yang sudah saya paparkan diatas dampak-dampak dari penggunaan bahan tersebut.

“Penyemprotan zat-zat tersebut dapat berbahaya bagi pakaian dan atau selaput lender ( misalnya mata dan mulut).  alkohol dan klorin dapat berguna untuk mendisinfeksi permukaan, tetapi mereka perlu digunakan secara tepat,” Tulis WHO dalam informasi tersebut.

“Untuk melindungi diri dari corona virus, harus selalu membersihkan tangan dengan alkohol yang berbasis atau mencucinya dengan sabun dan air. Dan mengerinkannya menggunakan tisu ataupun warmn air dryer,” tulis WHO dalam informasinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun