Mohon tunggu...
Dinda Afifatunisa
Dinda Afifatunisa Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pendidikan IPS Universitas Negeri Semarang

Mahasiswa Pendidikan IPS Universitas Negeri Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Upaya Mitigasi Bencana: Pembentukan Protokol Multi-Bencana dan Media Pembelajaran di Era Pandemi Covid-19

2 Desember 2020   22:27 Diperbarui: 2 Desember 2020   22:33 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Covid-19 merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh sindrom pernapasan akut corona virus. Virus ini merupakan keluarga corona virus yang dapat menyerang hewan bahkan manusia. Ketika menyerang manusia, Corona virus menyebabkan penyakit infeksi saluran pernapasan,seperti flu,MERS (Middle East Respiratory Syndrome), dan SARS (Serever Acute Resipiratory Syndrome).

 Di tengah situasi pandemi, kehidupan manusia dipenuhi dengan berbagai perubahan dan bencana yang ada. Bencana telah menjadi isu pembangunan yang menyebabkan berbagai kemunduran di berbagai bidang seperti ekonomi, sosial, dan budaya masyarakat. 

Untuk itu diperlukan mitigasi sebagai upaya dan kegiatan untuk mengurangi dan memperkecil akibat-akibat yang ditimbulkan oleh bencana yang meliputi kesiapsiagaan, kewaspadaan dan berbagai kemampuan untuk mengatasinya. 

Salah satu bentuk mitigasi bencana adalah pembentukan protokol multi-bencana yang bertujuan untuk menghindari daerah terdampak bencana menjadi episentrum baru dan agar beban pemerintah menjadi berkurang. 

Ada beberapa hal yang menjadi catatan penting dalam pembentukan protokol multi-bencana,yaitu manajemen resiko multi-bencana, memahami tantangan dari negara lain, pembelajaran dari bencana terdahulu dan situasi aktual, serta rekomendasi berbagai kebijakan. 

Kebijakan tersebut yaitu merumuskan payung hukum pendukung untuk penanganan multi-bencana, memperkuat kondisi sipil-militer untuk penanganan multi-bencana, melakukan pengecekan ketangguhan bencana dengan fasilitas kesehatan, dan merumuskan skenario multi-bencana. 

Secara umum mitigasi bencana dengan pembentukan protokol multi-bencana dapat digunakan untuk memetakan wilayah atau daerah yang terpapar virus Covid-19, untuk memantau perkembangan dan kondisi masyarakat , serta memperluas penyebaran informasi akurat kepada masyarakat yang terkait Covid-19.

Di masa pandemi Covid-19 tidak hanya bencana saja yang menyerang masyarakat namun perubahan dalam pembelajaran juga menjadi suatu masalah baru, karena keterbatasan untuk mencegah penularan virus corona pembelajaran yang semula tatap muka dialihkan dengan sistem atau model pembelajaran online. 

Model pembelajaran adalah kerangka kerja yang memberikan gambaran sistematis untuk melaksanakan pembelajaran agar membantu belajar siswa dalam tujuan tertentu yang ingin dicapai. Model pembelajaran yang diterapkan di tengah pandemi Covid-19 adalah model pembelajaran berbasis e-learning.

E-Learning merupakan sebuah model pembelajaran berbasis internet atau belajar online yang harus dijalankan oleh peserta didik di Indonesia bahkan seluruh wilayah di dunia yang terpapar virus Covid-19 guna menyambung proses belajar tatap muka yang terkendala karena social distancing dan untuk membantu mencegah penyebaran Covid-19. 

Model pembelajaran tersebut juga bisa digunakan sebagai terobosan baru dalam pelaksanaan upaya mitigasi bencana agar bisa sigap,waspada,dan bisa mengatasi bencana yang ada. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun