1.Karbon dioksida (CO2)
2.Metana
3.Dinitrogen oksida
4.Gas berfluorinasi
CO 2 yang dihasilkan oleh aktivitas manusia merupakan penyumbang terbesar pemanasan global. Metana merupakan gas rumah kaca yang lebih kuat dibandingkan CO2, namun memiliki umur atmosfer yang lebih pendek.
Nitrous oksida, seperti CO 2, adalah gas rumah kaca berumur panjang yang terakumulasi di atmosfer selama beberapa dekade hingga berabad-abad. Penyebab alami, seperti perubahan radiasi matahari atau aktivitas gunung berapi.
2.Peningkatnya Emisi
1.Pembakaran batu bara, minyak dan gas. Menghasilkan karbon dioksida dan dinitrogen oksida.
2.Penebangan hutan (deforestasi). Pepohonan membantu mengatur iklim dengan menyerap CO2 dari atmosfer. Ketika pohon ditebang, membuat karbon yang tersimpan di pepohonan dilepaskan ke atmosfer, sehingga menambah efek rumah kaca.
3.Meningkatkan peternakan. Sapi dan domba menghasilkan metana dalam jumlah besar ketika mereka mencerna makanannya.
4.Pupuk yang mengandung nitrogen menghasilkan emisi dinitrogen oksida.
5.Gas berfluorinasi. Emisi tersebut mempunyai efek pemanasan yang sangat kuat, hingga 23.000 kali lebih besar dibandingkan CO 2.
3.Pemanasan Global
Penyebab perubahan iklim lainnya berasal dari aktivitas pemanasan global. Pembangkit listrik dan instalasi industri lainnya ialah penghasil CO2 utama. Pemanasan global dapat mempengaruhi curah hujan di berbagai wilayah di dunia contohnya El Nino dan La Nina, merupakan fenomena alam yang dapat mempengaruhi kondisi cuaca, termasuk suhu dan curah hujan. Hal ini dapat berdampak negatif pada pertanian, dan kehidupan sehari-hari masyarakat.
Dampak dari perubahan iklimÂ
Perubahan iklim memiliki efek yang meluas terhadap kehidupan masyarakat. Tidak hanya memengaruhi peningkatan suhu bumi, tetapi berbagai aspek alam dan kehidupan manusia. Hal ini mencakup kualitas dan jumlah air, lingkungan habitat, hutan, kesehatan manusia, serta ekosistem di wilayah pesisir.