Mohon tunggu...
Dina AmaliaZainuddin
Dina AmaliaZainuddin Mohon Tunggu... Freelancer - Publik Health

Traveler Public Health

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Potret Kesehatan di Pelosok Maluku (Kabupaten Kepulauan Aru)

8 November 2019   21:49 Diperbarui: 9 November 2019   13:12 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Negara Indonesia Telah Merdeka Selama 74 Tahun Namun Tidak Semua Masyarakat Dapat Merasakan Kemerdekaan Yang Sama Terkhusus di Bidang Komunikasi, Pendidikan, dan Kesehatan"

Kabupaten Kepulauan Aru Provinsi Maluku merupakan daerah pemekaraan yang berdiri sendiri pada tanggal 18 Desember 2003 dari Kabupaten Tual. Kabupaten Kepulauan Aru merupakan daerah kepulauan dengan hasil laut yang sangat berlimpah serta perputaran uang yang sangat tinggi.

BAGAIMANA DENGAN POTRET KESEHATANNYA?

Pada bulan Oktober 2016, Kementerian Kesehatan menempatkan 35 Tenaga Kesehatan yang terdiri dari Dokter Umum, Dokter gigi,  Perawat,  Bidan, Apoteker, Analis Kesehatan,  Kesehatan Lingkungan, Gizi, dan Kesehatan masyarakat.  

Tim Nusantara Sehat yang akan bertugas di Kepulauan Aru akan ditempatkan di Puskesmas Jerwatu,  Doka Barat,  Kobadangar,  Panambulai, Wakua,  dan Ngaibor. 

Saya seorang Sarjana Kesehatan Masyarakat yang menjadi salah satu Tim Nusantara Sehat yang ditempatkan di Puskesmas Jerwatu. Tim saya terdiri dari Dokter Umum, Apoteker, Ners, Bidan, dan Tenaga Kesehatan Masyarakat. 

Puskesmas Jerwatu memiliki 4 Desa Wilayah Kerja yaitu Desa Jerwatu, Desa Wahayum, Desa Wahangula, dan Desa Warialau. Kecamatan Aru Utara memiliki dua puskesmas yaitu Puskesmas Marlasi dan Puskesmas Jerwatu. Kebijakan ini dilakukan oleh Gubernur Maluku untuk memeratakan pelayanan kesehatan di daerah kepulauan.

Berdasarkan Survey Mawas Diri dan Pendataan IKS yang dilakukan pada tahun 2017 menyatakan Indeks Keluarga Sehat seluruh desa di wilayah kerja puskesmas Jerwatu adalah Tidak Sehat. Adapun masalah-masalah kesehatan yang terdapat di wilayah kerja puskesmas jerwatu adalah tingginya angka kejadian penyakit ispa dan diare, tingginya pervalensi penyakit malaria dan angka API atau annual paracite incidence. 

Masih ada terjadi kematian bayi, terdapat anak dengan masalah gizi kurang dan pendek, tingginya angka penyakit kecacingan, masih banyaknya ibu bersalin tidak ditolong oleh tenaga kesehatan dan di fasilitas kesehatan, rendahnya penggunaan alat kontrasepsi/KB, masih rendahnya imunisasi dasar lengkap, rendahnya angka pemberian asi eksklusif, rendahnya penderita hipertensi yang berobat secara teratur, rendahnya angka kepemilikan jkn, rendahnya angka kepemilikan jamban sehat, dan rendahnya kepemilikan sarana air bersih yang memenuhi syarat, dan lain sebagainya.

Adapun penyebab masalah tersebut berdasarkan hasil analisis akar penyebab masalah yang dilakukan bersama oleh Pegawai Puskesmas Jerwatu adalah kebiasaan hidup masyarakat yang jauh dari sehat, kurangnya pemahaman masyarakat terkait Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) maupun terkait masalah kesehatan lainnya. 

Paradigma "Lebih Baik Mencegah Daripada Mengobati" belum mendarah daging pada masyarakat Aru Utara, Masih tingginya kepercayaan kepada dukun dan adat istiadat, tingginya akan perokok aktif, akses yang sulit, daerah kepulauan, dan sebagian besar warga Aru Utara memiliki tingkat ekonomi ke bawah.

Perlu kita ketahui bersama bahwa Kepuluan Aru merupakan daerah kepulauan yang berbatasan dengan Australia dan Papua. Wilayah perairan Kepulauan Aru adalah Laut Arafura. Dimana pada musim angin tertentu seperti Musim Angin Barat dan Musim Angin Timur terdapat larangan berlayar karena gelombang ombak yang sangat tinggi. 

Sebelumnya gelombang ombak setinggi 8 meter pernah terjadi di Kepulauan Aru khususnya di daerah Kepulauan Aru Utara. Inilah yang menyebabkan sulitnya akses trasportasi.

Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Jerwatu tentunya dengan dukungan Dinas Kesehatan dan Lintas Sektor terkait. 

Salah satu upaya yang telah dilakukan adalah Program Puskesmas Keliling paling sedikit 2x dalam sebulan, Peningkatan Akses Puskesmas dengan bekerja sama dengan Perusahaan Ikan dan Mutiara yang berada di sekitar wilayah kerja, Peningkatan pengetahuan melalui berbagai penyuluhan tentang kesehatan, pendekatan keluarga, dan pembinaan rumah tangga ber-PHBS. Akselerasi dalam program-program rutin puskesmas seperti dalam pelayanan posyandu balita, posbindu, dan poslansia.

Kami juga mengupayakan beberapa program inovasi yang tentunya sangat perlu keterlibatan lintas sektor seperti Sosialisasi dan Pelatihan Pembuatan Kloset Leher Angsa (Jamban Sehat) serta Penyaringan Air Sederhana, Penyegaran Kader Posyandu Balita, Kemitraan Bidan dan Dukun, Pembuatan dan Pembinaan Kebun TOGA, Pemberian Makanan Tambahan 90 Hari dengan Pangan Lokal, Jumat Bersih dan Sehat, serta Desa Bebas Asap Rokok.

Advokasi sangat diperlukan dalam memaksimalkan seluruh upaya kesehatan yang kami lakukan. Berbaur dengan masyarakat untuk mengenal lebih dalam kebiasaan dan perilaku hidup mereka sangat diperlukan sehingga kami selalu berusaha bergaul dengan masyarakat selepas jam kantor dan berupaya tidak melewatkan acara ataupun ritual adat yang diadakan di desa. 

Maka dari itu teknik advokasi yang digunakan berbeda tiap desa ataupun individunya. Metode program inovasi yang digunakan juga menyesuaikan dengan masalah yang dihadapi.

Di akhir penugasan Tim Nusantara Sehat, kami bersama seluruh pegawai Puskesmas Jerwatu melakukan evaluasi kinerja dan setelah itu dipaparkan langsung dalam forum yang dihadiri oleh Bupati Kepulauan Aru, Ibu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten dan jajarannya, Bapak Sekda dan jajarannya, serta Tim Nusantara Sehat lainnya yang bertugas di Kepulauan Aru.

Hingga bulan September 2018, angka persalinan di faskes dan ditolong oleh nakes meningkat pesat, jumlah kunjungan di puskesmas meningkat, jumlah kepemilikan jamban sehat juga meningkat meskipun tidak banyak, menurunnya angka kasus gizi kurang dan pendek pada balita, Kebun TOGA Wakah Desa Jerwatu mendapatkan penghargaan Juara III Tingkat Provinsi Maluku Kategori Terpencil, berkurangnya jumlah perokok aktif, menurunnya angka prevalensi penyakit ISPA dan Diare, meningkatnya jumlah penderita Hipertensi yang terdeksi, terdapat perubahan perilaku hidup bersih dan sehat seperti makan sayur dan ikan yang banyak, mandi menggunakan sabun, sampo, dan sikat gigi, serta cuci tangan.

Besar harapan agar derajat kesehatan masyarakat Aru Utara pada khususnya dan masyarakat Kepulauan Aru pada umumnya dapat semakin meningkat seiring waktu.

"Tidak Mudah Untuk Merubah Perilaku Individu Apalagi Komunitas. Perlu Waktu Lama dan Upaya Terus Menerus. Tidak Ada Yang Sia-Sia Jika Kita Berupaya Maksimal"

Beritahu mereka sehingga mereka Tahu.

Gugah keinginan mereka sehingga mereka Mau.

Dukung mereka sehingga mereka Mampu.

Karena pada dasarnya perilaku manusia dapat berubah jika mereka Tahu, Mau, dan Mampu untuk berubah kea rah yang lebih baik.

Sekian.

SALAM SEHAT.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun