Mohon tunggu...
Dina Purnama Sari
Dina Purnama Sari Mohon Tunggu...

There is something about Dina... The lovely one...

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Bus TJ Itu...

1 Juni 2014   19:48 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:51 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Transportasi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Wirestock

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan melakukan uji coba bus TransJakarta malam hari, besok, Minggu 1 Juni 2014. Bus akan beroperasi mulai pukul 23.00-05.00 WIB. Itu artinya, busway beroperasi 24 jam penuh untuk melayani warga Ibu Kota. (Viva News, http://m.news.viva.co.id/news/read/508468-mulai-besok--bus-transjakarta-beroperasi-24-jam).

Jleb! Sebagai salah seorang pengguna Bus TJ (TransJakarta), kabar yang tertera dalam viva news itu bagaikan air di tengah gurun pasir. Tanya mengapa? Hal itu karena saya sering menggunakan bus TJ, khususnya Blok M-Kota dan jalur lain yang mengarah ke jalur tersebut pada malam hari. Semula, jam operasi bus hanya hingga pukul 21.00 WIB kemudian bertambah menjadi 22.00 WIB dan hari ini, Minggu, 1 Juni 2014, dioperasikan hingga pukul 05.00 WIB. Jleb banget deh!

Pendingin di dalam bus Bus TJ Blok M-Kota saat malam hari memang lebih dingin dan sejuk dibandingkan pagi, siang, dan sore hari. Belum lagi, biasanya, penumpang bus jurusan tersebut, sekitar pukul 21.00-21.30 WIB tidak sepadat waktu lainnya sehingga saya bisa terlelap dan duduk nyaman. Plus, kondisi di dalam busnya pun lebih bersih, tidak dekil seperti waktu lainnya.

Sayangnya, pertambahan waktu operasi bus TJ diperuntukkan hanya koridor I (Blok M-Kota), koridor III (Kalideres-Harmoni), dan koridor IX (Pluit-Pinangranti). Ya, ya, ya. Hal itu dilakukan karena ketiga rutenya lebih padat dibandingkan rute lainnya. Diam-diam, saya berharap semoga rute lainnya pun dapat dioperasikan lebih malam dengan tarif reguler, tentu saja.

Menurut saya, bus TJ itu cukup membantu sebagai salah satu transportasi di ibukota, tarif terjangkau, peta rute yang mudah dipahami, petugas bus TJ yang ramah saat ditanyai mengenai rute-rute, tersedia bangku khusus untuk keperluan khusus (ibu hamil, ibu dan anak kecil, lansia, dan disable), dilarang makan dan minum sehingga diharapkan kebersihan terjaga, dan memiliki jalur tersendiri.

Akan tetapi, ada banyak kekurangan lainnya, yaitu naik-turun tangga saat transit itu sungguh melelahkan sehingga diperlukan stamina yang sehat untuk berolahraga "gratisan" seperti ini, lama menunggu kedatangan bus TJ di malam hari di halte Dukuh Atas 1 dan 2, halte Matraman (*utamanya di malam hari, menuju Blok M), tidak semua kondisi bus TJ bagus di dalamnya  (*berkaitan dengan hal ini, saya sering mendengar suara "gedebukan" seperti kaleng saat bus melaju, injakan kaki saat berdiri memiliki sensasi sendiri-*baca: ngeri ngejeblos, jatuh, dan ac tidak dingin), bus TJ mogok, beberapa pegangan tangan yang bertali tak cukup banyak (*harap maklum, postur tubuh saya yang tak terlalu tinggi tak cukup untuk meraih pegangan tangan di atas saat berdiri di tengah barisan laki-laki maupun perempuan), rawan dicopet saat penumpang bus Tj padat, rawan terjatuh saat melangkah masuk ataupun keluar dari bus Tj karena jarak bus dengan pijakan kaki pintu koridor, kesulitan bernapas dan bergerak saat berdiri saat bus sarat Tj penumpang, dan sering tercium aroma tak sedap saat duduk dekat tempat sampah di dalam bus. Tempat sampah itu biasanya disediakan di dekat pintu masuk ataupun pintu keluar di pintu depan.

Fuih. Begitu romantika kisah-kasih pengalaman saya dengan bus TJ.... Apakah saya kapok? Ohoho, tentu tidak.... Yang saya harapkan adalah semoga pelayanan bus TJ lebih baik di depannya....

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun