Mohon tunggu...
Dina Oktaviana
Dina Oktaviana Mohon Tunggu... -

music addict, esspecialy pop-jazz. love journalism. @dinaaoktaviana

Selanjutnya

Tutup

Politik

Siapa Itu Haji Lulung dan Bang Ucu?

5 Agustus 2013   12:31 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:36 62944
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Saat itu terjadi perang terbuka antara kelompok Timor pimpinan Hercules Rozario Marshal, sebagai penguasa Tanah Abang, dengan jawara Betawi Muhammad Yusuf Muhi alias Bang Ucu. Haji Lulung pun merapat ke kelompok Timor dan memberikan dukungannya kepada Hercules. Tapi sayangnya Hercules gagal mempertahankan kuasanya di Tanah Abang.

Tersingkirnya Hercules membuat Haji Lulung ketar-ketir. Dia menjadi ‘buronan’ kelompok Betawi, karena dinilai sebagai pengkhianat lantaran lebih mendukung Hercules. Tapi dia beruntung lantaran diselamatkan oleh Bang Ucu. Dia pun tetap berusaha untuk menjadi salah satu pemain utama, meski Hercules sudah tersingkir.

Pada tahun 2000, dia mengambil alih kekuasaan Bang Ucu dan menguasai usaha perparkiran dan pengamanan di Tanah Abang. Dia mendirikan PT Putrajaya Perkasa yang bergerak di dua sektor usaha tersebut. Bisnisnya pun kian menggurita dan mempekerjakan ribuan orang. Namun begitu, dia tetap rutin mengirim setoran kepada Bang Ucu tiap bulannya.

Mungkin sebagian besar orang tidak mengetahui siapa itu Bang Ucu?, dan mengapa perrannya juga cukup "strategis" dalam permasalahan ini?.

Bang Ucu adalah orang yang dituakan ketika itu, hal ini tentu saja terkait karena dia "memegang kekuasaan" Tanah Abang pada masa itu. Bang Ucu sebenarnya adalah penduduk asli di daerah Kebon Pala. Nah Kebon Pala sendiri letaknya tidak terlalu jauh dari pasar Tanah Abang. Bang Ucu termasuk orang yang disegani di lingskungan daerah rumah saya, dan orang yang menceritakan kepada saya siapa itu Bang Ucu juga mengenal sosoknya. Menurutnya Bang Ucu tidak terlalu menonjol dalam hal fisik. Tubuhnya tidak atletis. Cuma memang dia "jago" saat "beladiri". Menurut sumber itu juga, saat ini Bang Ucu sudah tidak tinggal di daerah Kebon Pala, dan sekarang menetap di daerah pinggiran jakarta kalau tidak salah. Sama seperti Haji Lulung, Bang Ucu juga dikenal memiliki banyak istri. Bahkan kabarnya 6 istrinya tersebut rumahnya "dijejerin" di daerah Kebon Pala.

Beberapa tahun yang lalu rupaya Bang Ucu pernah datang ke daerah rumah saya, berhubung saat itu ada rekannya Bang Ucu yang menikahkan anaknya. Tapi sayang, saat itu nama Bang Ucu belum sepopuler sekarang. Jadi saya tidak sempat melihatnya.

Sebenarnya dalam kasus ini, Ahok juga ada benarnya, memang jalanan di Tanah Abang harus dibenahi, karena mcet parah. Apalagi saat-saat tertentu seperti lebaran. Namun hendaknya pemerintah khususnya pemprov ataupun pihak terkait juga harus peka dengan keaadan tempat pasca relokasi, sebut saja keadaan blok G yang dikeluhkan para PKL yang sering banjir. Mungkin alangkah lebih baiknya jika blok G dibuat layak huni, kalau misalnya banjir kan juga para PKL yang harus menanggung kerugian. Dan saya juga berpesan sebagai masyarakat biasa, agar mereka atau oknum yang berdiri dibalik PKL untuk jangan mempersulit relokasi. Walau biar bagaimanapun para PKL sudah menjadi "ladang" rejeki bagi mereka, tetapi kalau jalan yang macet kan tidak sedikit masyarakat yang dirugikan baik secara waktu ataupun materi. Lagipula kalaupun jalan lancar kan kita juga yang menikmatinya.

* Kalau kalian bertanya-tanya kenapa saya cukup mengenal nama Haji Lulung dan Bang Ucu, tentu saja karna saya tinggal tidak jauh dari kediaman istri Haji Lulung, kediaman Bang Ucu, dan pasar tanah abang. Saya sendiri adalah asli keturunan betawi. Dan keluarga saya sudah lebih dari 60 tahun tinggal di daerah tanah abang.

* Dan semua yang saya jelaskan tentang kedua sosok yang sedang menjadi "trending topic" ini adalah hasil dari cerita orang dekat saya dan juga disadur dari media online.

twitter: @dinaaoktaviana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun