Setiap kita pasti pernah menangis. Menangis karena rasa haru,rasa bahagia,sedih ,kecewa dan lain sebagainya. Beberapa hari terakhir ini kita dikejutkan oleh berita pilu yakni tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala 402 diberitakan ada 53 kru kapal yang meninggal. Berita lain juga yakni aparat kepolisian yang gugur di Papua. Tentu saja hal ini mengundang air mata bukan ? Satu hari yang lalu saya juga menitikkan air mata bahagia karena surat permohonan saya untuk membaharui kaul diterima oleh dewan pimpinan. Dilain pihak saya juga menitikkan air mata karena ditinggal pergi oleh orang-orang yang kucintai. Yah,kadang melepas itu tak segampang membalikkan telapak tangan..
Kejadian atau pengalaman ini membawa saya pada sebuah refleksi tentang air mata. Dalam refleksi saya ,air mata itu ibarat es hati yang mencair. Dan hal ini bisa terjadi kapa saja tergantung situasi dan kondisi yang saya alami. Menagis bukan saja karena siuasi yang menyedihkan. Menangis bukan saja karena terluka. Ketika saya menagis orang lain sering menilai bahwa saya cengeng dan manja. Apa yang mau saya katakan dengan itu ? Menangis  tidak selalu bernilai negatif. Kadang saya merindukan air mata bahagia. Kapan itu terjadi ? Ketika saya menangis pada sebuah moment yang membahagiakan saya dan orang sekitar saya. Dalam situasi seperti ini menagis  adalah momen yang sangat epik karena ditenun oleh emosional, kekaguman dan kepuasan yang tak terkatakan (inexpressible).
Menitikkan air mata adalah salah satu ekspresi untuk  melepaskan diri dari belenggu  stres, rasa sedih, kecemasan, frustrasi bahkan sukacita itu sendiri . Menurut Oriana R. Aragon, Setiap orang bisa saja dan kapan saja  menangis saat saya atau kita merasa bahagia, tanpa harus melibatkan rasa sedih. Bagi saya,menangis adalah salah satu cara untuk membersihkan emosi yang terpendam supaya tidak melekat  di tubuh saya dan mengakibatkan  gejala stres, kelelahan atau menjadi penyakit lainnya. Disatu sisi saya sangat beruntung ketika saya mampu menitikkan air mata. Karena  Air mata yang asin itu mampu melumasi mata saya dan  menghilangkan iritasi, mengurangi hormon stres, dan mengandung antibodi yang melawan mikroba patogen.Â
Dipihak lain ,Pengalaman-pengalaman berbicara bahwa saya atau kita telah menghadapi banyak situasi yang membuat saya tidak sanggup membendung air mata. Â Air mata yang jatuh dalam perjalanan hidup bukanlah sesuatu yang membuat saya merasa down. Akan tetapi air mata disini adalah gambaran bahwa akan selalu ada saatnya untuk memungut secercah harapan, ada intro untuk menangis bahagia, tidur bersama hati yang berbunga-bunga dan bangun dengan jiwa yang berseri-seri. Â Orang bijak sering menyebutnya " Ada pelangi sehabis hujan "
Berikut ada beberapa moment pengalaman hidup yang membuat seseorang harus menangis bahagia.Â
1. Air Mata Kebaikan
Air mata kebaikan sering kali kita alami dalam kehidupan setiap harinya. Misalnya kehadiran si buah hati dalam keluarga, kembalinya orang-orang yang selama ini dianggap hilang. Air mata yang jatuh pada saat moment ini identik dengan kasih sayang,cinta,kebersamaan dan kehangatan antara yang satu dengan yang lain.Â
2. Air Mata Prestasi
Air mata prestasi ini muncul ketika seseorang memenangkan sebuah pertandingan dalam banyak hal. Misalnya meraih gelar akademik dalam waktu yang singkat, memperoleh hadiah dalam suatu pertandingan,atau pada saat memperoleh prestasi-prestasi.
3. Air Mata Kekaguman
Air mata kekaguman muncul ketika kita mengalami dan melihat sesuatu yang membuat kita terpesona. Saat seperti ini ita sering mengatakan Oh My God,wao,luar biasa karya tangan Tuhan. Tak jarang pengalaman ini kita rasakan juga ketika kita melihat keajaiban alam,ketika menyaksikan sebuah pertunjukan yang waw. Jadi,kita menitikkan air mata karenadipicu oleh rasa  kagum dan terpesona.Â