Mohon tunggu...
Dina Finiel Habeahan
Dina Finiel Habeahan Mohon Tunggu... Guru - be do the best
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

BE A BROTHER FOR ALL

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ketahuilah, Ini Bukan Sembarang Air Mata

28 April 2021   20:58 Diperbarui: 28 April 2021   21:34 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap kita pasti pernah menangis. Menangis karena rasa haru,rasa bahagia,sedih ,kecewa dan lain sebagainya. Beberapa hari terakhir ini kita dikejutkan oleh berita pilu yakni tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala 402 diberitakan ada 53 kru kapal yang meninggal. Berita lain juga yakni aparat kepolisian yang gugur di Papua. Tentu saja hal ini mengundang air mata bukan ? Satu hari yang lalu saya juga menitikkan air mata bahagia karena surat permohonan saya untuk membaharui kaul diterima oleh dewan pimpinan. Dilain pihak saya juga menitikkan air mata karena ditinggal pergi oleh orang-orang yang kucintai. Yah,kadang melepas itu tak segampang membalikkan telapak tangan..

Kejadian atau pengalaman ini membawa saya pada sebuah refleksi tentang air mata. Dalam refleksi saya ,air mata itu ibarat es hati yang mencair. Dan hal ini bisa terjadi kapa saja tergantung situasi dan kondisi yang saya alami. Menagis bukan saja karena siuasi yang menyedihkan. Menangis bukan saja karena terluka. Ketika saya menagis orang lain sering menilai bahwa saya cengeng dan manja. Apa yang mau saya katakan dengan itu ? Menangis  tidak selalu bernilai negatif. Kadang saya merindukan air mata bahagia. Kapan itu terjadi ? Ketika saya menangis pada sebuah moment yang membahagiakan saya dan orang sekitar saya. Dalam situasi seperti ini menagis  adalah momen yang sangat epik karena ditenun oleh emosional, kekaguman dan kepuasan yang tak terkatakan (inexpressible).

Menitikkan air mata adalah salah satu ekspresi untuk  melepaskan diri dari belenggu  stres, rasa sedih, kecemasan, frustrasi bahkan sukacita itu sendiri . Menurut Oriana R. Aragon, Setiap orang bisa saja dan kapan saja  menangis saat saya atau kita merasa bahagia, tanpa harus melibatkan rasa sedih. Bagi saya,menangis adalah salah satu cara untuk membersihkan emosi yang terpendam supaya tidak melekat  di tubuh saya dan mengakibatkan  gejala stres, kelelahan atau menjadi penyakit lainnya. Disatu sisi saya sangat beruntung ketika saya mampu menitikkan air mata. Karena  Air mata yang asin itu mampu melumasi mata saya dan  menghilangkan iritasi, mengurangi hormon stres, dan mengandung antibodi yang melawan mikroba patogen. 

Dipihak lain ,Pengalaman-pengalaman berbicara bahwa saya atau kita telah menghadapi banyak situasi yang membuat saya tidak sanggup membendung air mata.  Air mata yang jatuh dalam perjalanan hidup bukanlah sesuatu yang membuat saya merasa down. Akan tetapi air mata disini adalah gambaran bahwa akan selalu ada saatnya untuk memungut secercah harapan, ada intro untuk menangis bahagia, tidur bersama hati yang berbunga-bunga dan bangun dengan jiwa yang berseri-seri.  Orang bijak sering menyebutnya " Ada pelangi sehabis hujan "

Berikut ada beberapa moment pengalaman hidup yang membuat seseorang harus menangis bahagia. 

1. Air Mata Kebaikan

Air mata kebaikan sering kali kita alami dalam kehidupan setiap harinya. Misalnya kehadiran si buah hati dalam keluarga, kembalinya orang-orang yang selama ini dianggap hilang. Air mata yang jatuh pada saat moment ini identik dengan kasih sayang,cinta,kebersamaan dan kehangatan antara yang satu dengan yang lain. 

2. Air Mata Prestasi

Air mata prestasi ini muncul ketika seseorang memenangkan sebuah pertandingan dalam banyak hal. Misalnya meraih gelar akademik dalam waktu yang singkat, memperoleh hadiah dalam suatu pertandingan,atau pada saat memperoleh prestasi-prestasi.

3. Air Mata Kekaguman

Air mata kekaguman muncul ketika kita mengalami dan melihat sesuatu yang membuat kita terpesona. Saat seperti ini ita sering mengatakan Oh My God,wao,luar biasa karya tangan Tuhan. Tak jarang pengalaman ini kita rasakan juga ketika kita melihat keajaiban alam,ketika menyaksikan sebuah pertunjukan yang waw. Jadi,kita menitikkan air mata karenadipicu oleh rasa  kagum dan terpesona. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun