Mohon tunggu...
Dina Finiel Habeahan
Dina Finiel Habeahan Mohon Tunggu... Guru - be do the best
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

BE A BROTHER FOR ALL

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ini yang Dilakukan Ayahku Ketika Musim Hujan

5 Januari 2021   13:14 Diperbarui: 5 Januari 2021   13:31 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memiliki sosok ayah pekerja keras adalah satu kebanggaan bagiku. Meski ayahku hanya sebagai petani namun banyak hal yang diajarkannya kepadaku. MUlai dari kesabaran,ketekunan,tanggung jawab  hingga rasa syukur kudapatkan dari ayah. Ayah tak pernah mengeluh atas musim yang terjadi pun atas harga barang ( hasil panen) yang sering tidak sesuai. Ia selalu semangat bekerja baik dimusim hujan maupun musin kemarau. Sehingga Hasil panennya tidak pernah berhenti dan selalu cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

Kebetulan kami tinggal didaerah dingin,sehingga memungkinkan untuk melakukan kegiatan bercocok tanam secara berkesinambungan. Hal ini menjadi satu keberuntungan bagi ayah dan menjadi peluang besar baginya untuk menanam aneka jenis tanaman baik tanaman palawija maupun tanaman tua. Mau tahu tipsnya ! Ini yang dilakukan ayah ketika musim hujan.

Ketika musim hujan tiba,ayah akan menanam aneka jenis tanaman palawija seperti kangkung,bayam,seledri,sawi dan masih banyak lagi. Dan untungnya ketika tanaman palawija ditanam awal tahun maka besar kemungkinan menjelang hari raya idul fitri akan tiba musim panen dan harga barang atau harga sayur akan naik.Dan memang dari banyak jenis sayuran ketika ditanam musim hujan akan subur dan jarang terjadi yang namanya gagal panen. Jadi tanaman palawija ini selain memenuhi kebutuhan dapur juga menjadi sumber pendapatan bulanan. Mengapa bulanan ? Karena sifatnya sekali panen. Kecuali cabe rawit dan merah bisa dipanen untuk beberapa kali.

Satu hal yang membuat saya kagum terhadap kerjanya adalah ayah selalu memanfaatkan barang-barang bekas sebagai wadah untuk menanam. Meski ladangnya luas tapi toh ia memanfaatkan barang-barang bekas yang ada disekitar rumah. Misalnya daun seledri dan bawang prey ditanam di pot ( (potnya ember rusak,ban mobil yang tidak dipakai lagi,juga karung-karung kompos). Hal ini tentu memudahkannya untuk merawat dan memperhatikan tanaman tersebut. Selain tanaman palawija juga ada tanaman tua seperti kopi arab,kopi robusta,dan jeruk. Kopi arab dan kopi robusta dipanen sekali seminggu dan jeruk dipanen dua kali dalam sebulan. 

Saya sangat senang ketika musim panen tiba. Entah hujan atau kemarau musim panen tetap berjalan meski harga tidak stabil. Kira-kira panen apa sih yang paling enak dimusim hujan ? Kalau saya di tanya jawabannya adalah panen wortel. Mengapa ? Karena wortel sebelum dijual harus di cuci bersih,jadi kalau panen wortel saat hujan tentu akan mengurangi pekerjaan. Lalu panen apakah yang paling ribet ketika musim hujan ? Jawabanku adalah panen kopi arab/ robusta. Karena memetiknya harus satu-satu selain itu banyak juga semut. Kadang-kadang ada juga ulat bulu.

Hmm,tinggal panen aja kok ribet,gitu ya ! Yah,begitulah kira-kira namanya juga orang kampung sudah terbiasa dengan kegiatan panen jadi sudah tau mana yang enteng dan yang ribet untuk dikerjakan .

Refleksinya :

Saya banyak belajar dari ayah.Terutama tentang ketekunan dan tanggung jawab. Dari cara ayah bekerja saya dapat belajar bertanggung jawab. Beranggung jawab atas apa yang telah dilakukan. Ayah tidak pernah bekerja setengah-setengah atau bekerja sesuka hati,ia sudah membuat programnya sehingga pekerjaan itu sungguh dipertanggungjawabkan dan hasilnya bisa kami nikmati bersama. 

Selain itu ayah juga orang yang tekun dan sabar. Ia selalu memberi perhatian terhadap pekerjaannya dan ia tak pernah mengeluh,menolak atau bersungut-sungut. Ketika harga jualan tidak bersahabat paling ia berkata" Kita belum beruntung" atau sebaliknya ketika hasil panen terjual dengan harga mahal " Kita bersyukur tabungan kita bertambah". Kalau gagal panen," Mari kita coba lagi".

Ehh,saya hampir lupa. Kalau musim hujan berkepanjangan tau nggak sih pekerjaan kami sekeluarga apa ? Nah,karena ayah saya orang yang kreatif maka sejak kecil kami sudah diajari dan diajak untuk membuat keranjang dari kulit bambu. Sehingga ketika panen jeruk dan tomat ibu saya tidak perlu membeli keranjang lagi. Menganyam keranjang dari kulit bambu tidak mudah untuk saya tapi karena berkat ketekunan,saya berhasil juga. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun