Mohon tunggu...
Dina
Dina Mohon Tunggu... Mahasiswa - kesehatan

membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Erupsi Semeru dan Duka yang Ditinggalkan

7 Desember 2023   15:04 Diperbarui: 7 Desember 2023   15:07 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada 4 Desember 2023 dikabarkan terjadi erupsi di gunung semeru. Erupsi ini diawali dengan terjadinya laharan pada pukul 13.30. Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Andiani mengatakan bahwa Tercatat di seismogram Amplitudo maksimum 25 mm durasi masih berlangsung. Erupsi ini berupa guguran awan panas yang menyebar ke area sekitar kaki gunung.

Erupsi merupakan proses pelepasan material dari dalam gunung berapi ke atmosfer maupun ke permukaan Bumi dalam jumlah yang tidak menentu. Material yang keluar dapat berwujud padat, cair dan gas. Material padat berupa batu besar, batu kecil, kerikil, pasir, dan abu, material gas berupa karbon dioksida, asam sulfida, asam sulfat, klorida, uap air, dan asam klorida. Sedangkan untuk material cair berupa cairan lava, lahar panas dan lahar dingin.

Bencana alam yang terjadi pada tanggal 4 desember itu membuat banyak warga harus meninggalkan rumah yang ditinggalinya dan mengungsi. Erupsi gunung semeru memuntahkan awan panas dan bebatuan yang merusakkan ribuan rumah warga serta fasilitas umum. Pada 7/12/2021, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa jumlah korban meninggal dunia sebanyak 34 orang dan 16 orang masih dalam pencarian. Banyak orang yang tak sempat pergi saat erupsi semeru meninggalkan duka bagi keluarga yang ditinggalkan.

Dari 34 korban meninggal dunia, Rumini (28) merupakan salah satunya. Perisitiwa Rumini merupakan suatu peristiwa mengharukan yang terjadi. Jasad rumini ditemukan di reruntuhan dapur rumah mereka sembari memeluk ibunya, Salamah (71). Penemuan ini pertama kali ditemukan oleh Legiman, adik ipar Salamah pada 6/12/2021 saat dia mencari adik ipar dan dan keponakannya. Awal mulanya, Legiman menemukan tangan mereka saat membongkar dapur.

Saat erupsi gunung semeru, semua orang berhamburan berlari menyelamatkan diri. Dugaan keluarga, Salamah yang berusia lanjut tidak mampu untuk berlari menyelamatkan diri. Rumini yang tidak tega meninggalkan ibunya, akhirnya bertahan disitu hingga akhir hidupnya. Sementara itu, suami dan anak rumini di kabarkan selamat namun mengalami cedera akibat reruntuhan dari bangunan. Selain itu, petugas juga menemukan jenazah seorang ibu yang sedang menggendong anak bayinya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun