Mohon tunggu...
Dimiar Ariesinta
Dimiar Ariesinta Mohon Tunggu... -

Menulis hal-hal yang bisa mengubah people's mind !

Selanjutnya

Tutup

Edukasi

Saat Liburan bersama Ibu

12 Januari 2014   20:29 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:54 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tema                    :Saat Liburan (http://note-adventure.blogspot.com) Bersama Ibu (http://masroqib.com)

Judul Tulisan:Ibu (http://masroqib.com) Rumah Tangga Musiman (https://www.facebook.com/note.traveling)

Menjadi seorang wanita yang beranjak dewasa adalah saya, 20 tahun, mahasiswi sebuah universitas di Yogyakarta, di semester 5 ini. Rumah saya yang tidak terlalu jauh dari daerah tempat saya berkuliah dapat ditempuh sekitar 1,5jam. Bagi saya itu tidak terlalu jauh, karena saya sudah terbiasa untuk mengendarai motor bolak-balik Solo-Jogja. Saat saya kuliah di semester awal saya begitu menyadari dan saya sangat tidak bisa menghindari kata “makan” di telinga saya. Ya, makanan adalah daya tarik saya, saya suka makan. Beruntung saya punya teman-teman di Jogja yang dimana mereka bisa tau spot atau lokasi yang dalam tanda kutip untuk anak kuliahan dan kos “pokoke murah, enak, terus akeh”. Bagi kami menemukan warung yang berchiri khas seperti itu adalah seperti surga bagi kami dan juga bagi saya.

Tetapi seiring kebutuhan yang mendesak dan keperluan kampus yang terlalu diluar dugaan, terkadang membuat saya harus mengambil jatah uang makan saya, dan terkadang saya berpuasa gara-gara tidak bisa makan di Jogja. Dari keadaan itu saya menyadari saya harus bisa masak, makan makanan sendiri, bisa diirit-irit, nasi bisa masak sendiri pula. Dari situ mau tidak mau saya harus menanyakan ke sumber yang lain tidak lain bisa mengajarkan saya, ya ibu (http://masroqib.com) saya.

Ibu (http://masroqib.com) saya itu adalah wanita karier, beliau hanya bisa memasak di waktu sengang atau liburan (http://note-adventure.blogspot.com) pekerjaan kantornya. Ibu (http://masroqib.com) saya adalah ibu (http://masroqib.com) yang sederhana yang bisa masak untuk makanan sederhana dan makanan tradisional. How about cake, bread, modern cuisine, and western cuisine, can she do that? Tidak, ibu (http://masroqib.com) saya tidak bisa memasakan makanan seperti itu bahkan peralatan yang seperti mixer, oven, dan lain-lain kami tak punya hanya perkakas biasa untuk memasak ibu (http://masroqib.com) saya punya. Tetapi dari situ setiap ibu (http://masroqib.com) saya memasak lidah saya rasanya ingin bergoyang, saya tak tau apa, mungkin itu salah satu resep rahasia ibu (http://masroqib.com) agar anggota keluarganya cepat pulang ke rumah, it could be J.

Ibu (http://masroqib.com) saya wanita karier tetapi saat ibu (http://masroqib.com) saya liburan (http://note-adventure.blogspot.com), ia langsung tancep gas untuk pagi-pagi berbelanja di pasar terdekat. Moment ini saya pakai untuk belajar memasak, ya itung-itung kelas pagi kuliah 4 sks dosennya ibu (http://masroqib.com) saya sendiri. Belanja di pasar, memperhatikan apa saja yang dibeli ibu (http://masroqib.com) saya, ibu (http://masroqib.com) saya mau masak apa, mulai saya perhatikan mendetail. Sampai di rumah, kemudian mulai semua peralatan disiapkan, dan bahan-bahan mulai dipotong-potong dan “dirajang”. Intinya melihat, kadang mencatat, dan di detik itu pula saya langsung quiz. Quiz pertama adalah tentang menilai masakan ibu (http://masroqib.com) saya, kurang asinkah, manis, atau gurih, kemudian saya menambahkan bumbu itu ke masakan ibu (http://masroqib.com) saya sampai masakan ibu (http://masroqib.com) saya menjadi enak. Kegiatan itu terus berlanjut tiap ibu (http://masroqib.com) saya liburan (http://note-adventure.blogspot.com).

Sampai akhirnya di suatu titik saya mendapat liburan (http://note-adventure.blogspot.com) panjang semesteran (sekitar sebulan atau 1,5bulan) dan saya langsung ujian akhir. Saya harus memasak apapun sekreasi saya, rasa harus pas, porsi harus pas, dan apa saja yang harus disiapkan di meja juga harus pas. Bapak, adik, serta ibu (http://masroqib.com) saya menjadi dosen penguji di meja makan. Setelah pulang kerja dan sekolah, kemudian mereka semua makan makanan yang saya buat. Test pertama? Yak saya harus remidi. Ibu (http://masroqib.com) saya berbicara seperti itu karena makanannya terlalu manis. Pada waktu itu saya memasak hanya sayur bayam, tanpa lauk sama-sekali. Sehinggabapak saya tidak mau makan karena bapak saya punya penyakit diabetes. Hari kedua, saya memasak oseng-oseng pindang. Kata ibu (http://masroqib.com) saya, masakannya enak tetapi lauknya tidak tepat, lauknya ikan pindang goreng, remidi pulalah saya. Hari ketiga saya memasak sayur sop dengan tempe goreng, dengan sambel bawang, plus krupuk sebagai pelengkap. Hasilnya ibu (http://masroqib.com) saya meluluskan saya dengan nilai A hahahhaha. Dari situlah saya mulai memasak, bahkan ketika saya di kos saya sempatkan diri untuk memasak porsi besar yang kemudian bisa dihangatkan untuk makan pagi, siang, ataupun malam, dan bisa dikombinasikan dengan lauk yang berbeda-beda. Walaupun saya kuliah, setidaknya saya sudah merasakan menjadi ibu (http://masroqib.com) rumah tangga, tetapi hanya musiman saja yakni saat liburan (http://note-adventure.blogspot.com) semester perkuliahan. Bila tidak kuliah, saya kembali keaktivitas semula menjadi mahasiswi di tempat saya berkuliah.

Dari pengalaman ini saya terus mengeksplore kemampuan saya. Tiap saya mendapat liburan (http://note-adventure.blogspot.com) kuliah yang cukup lama, saya harus bisa mendapatkan kuliah hidup tambahan di luar kampus. Minimal untuk membuat diri saya tidak menjadi wanita pengangguran saat kuliah. Keinginan untuk mengeksplore kemampuan itu bagus, tidak hanya pada saya atau kaum wanita saja, tetapi kepada anda semua siapapun anda. Cerita dan pengalaman memasak saya bersama ibu (http://masroqib.com) saya tadi adalah sedikit bumbu-bumbu cerita yang saya alami di masa pertumbuhan dewasa saya. Dari cerita itu, entah apapun yang kita lakukan kita akan belajar menemukan talenta dan kemampuan yang tersembunyi dalam diri kita. Maksimalkan waktu yang ada untuk hal-hal yang berharga pula. Maaf “Seperti menemukan emas di dalam tumpukan kotoran”. Mungkin diri kita malas, mungkin tidak nyaman, mungkin berat, membosankan, dan lain-lain sebagainya, tetapi apabila kita sudah menemukan yang dinamakan emas, niscaya kita akan menjual semua yang kita punya hanya untuk emas tersebut. Atau dalam arti kita akan mendapat kesenangan besar saat kita menemukan apa yang kita suka. Dan bersama ibu (http://masroqib.com), adalah pengalaman yang sangat mengesankan bersama beliau yang tidak dapat ditularkan. Ibu (http://masroqib.com) hanya bisa memberikan kasih sayang pada anaknya, itu sudah cukup bagi saya. Selamat mengeksplore kemampuan kalian bersama orang terdekat, terutama bersama ibu (http://masroqib.com) kalian guys.

Oiaa maaf terlambat. Selamat hari Ibu (http://masroqib.com) untuk semua Ibu (http://masroqib.com)!

Salam!

http://berbagi-lomba-nulis.blogspot.com/2014/01/lomba-menulis-saat-liburan-bersama-ibu.html

Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun