Mengapa Banyak Anak Muda Terkena Stroke? Refleksi Gaya Hidup Masa Kini
Dulu, stroke seringkali dianggap sebagai penyakit usia lanjut. Namun belakangan, saya terkejut melihat beberapa teman yang bahkan belum berusia 40 tahun sudah mengalami gejala stroke ringan, bahkan ada yang cukup parah. Ini bukan hal biasa.
Sebagai bagian dari generasi yang hidup dalam tekanan ekonomi, ritme kerja cepat, dan gaya hidup serba instan, saya mulai merenung. Mungkinkah cara hidup kita menjadi pemicu utama kondisi ini?
1. Gaya Hidup Minim Aktivitas Fisik
Banyak dari kita bekerja di depan layar seharian, bertemu lewat daring, lalu pulang dan menghabiskan waktu dengan duduk atau rebahan sambil menatap ponsel. Aktivitas fisik? Kadang hanya sebatas berjalan ke warung. Padahal tubuh butuh bergerak agar sirkulasi darah lancar dan tekanan darah tetap stabil.
2. Makanan Favorit yang Mengandung Risiko
Lihat saja makanan populer di kalangan anak muda: gorengan, makanan cepat saji, kopi susu, boba, hingga mie instan. Nikmat, tapi diam-diam menyimpan ancaman. Kandungan gula, garam, dan lemak jenuh yang tinggi bisa menjadi pemicu hipertensi dan kolesterol---dua faktor besar pemicu stroke.
3. Stres yang Tak Disadari
Banyak dari kita mengira hanya kelelahan biasa, padahal itu gejala stres. Target kerja, beban hidup, overthinking, dan tekanan sosial seolah membuat hidup terasa seperti perlombaan yang tak ada habisnya. Akibatnya, tubuh perlahan menyimpan beban tanpa kita sadari---hingga akhirnya tak sanggup lagi.
4. Merokok dan Kurang Tidur: Kombinasi Berbahaya
Dulu saya jaman sekolah juga merokok, dan begadang jadi sering tidur hanya 4--5 jam per malam. Mungkin terasa biasa, tapi dalam jangka panjang, tubuh kita tidak bisa terus dipaksa bekerja tanpa istirahat. Kebiasaan ini menjadi 'bom waktu' bagi kesehatan organ vital.
5. Mengabaikan Pemeriksaan Kesehatan
Banyak dari kita merasa sehat karena tidak merasakan sakit. Tapi tanpa pemeriksaan rutin, tekanan darah tinggi atau kolesterol bisa saja sudah mengintai. Usia muda bukan jaminan bebas dari penyakit.
Penutup: Jangan Menunggu Terlambat
Saya menulis ini bukan sebagai ahli, tapi sebagai seseorang yang sedang belajar menjaga diri. Beberapa teman terdekat saya terkena stroke di usia 30-an. Itu menyadarkan kami semua---tubuh muda bukan berarti tubuh kebal.
Mulailah dengan perubahan kecil: jalan kaki setiap pagi 15 menit, kurangi makanan tinggi garam dan gula, cukup tidur, dan periksakan kesehatan secara berkala.
Kita tidak bisa mengendalikan semuanya, tapi kita bisa memilih untuk menjaga tubuh kita sejak sekarang.
Kalau Anda punya pengalaman atau refleksi serupa, mari berbagi. Mungkin cerita Anda bisa menjadi pengingat berharga bagi orang lain.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI