Mohon tunggu...
Dimaz V Wardhana
Dimaz V Wardhana Mohon Tunggu... Wakil Presiden FARKES KSPI / Wakil Sekjen KSPI / Ketua Bidang Seni Budaya Exco Pusat Partai Buruh

Kelas Pekerja | Bapak Anak 3 | (Masih) Anak Band | Bagian dari Federasi Serikat Pekerja Farmasi dan Kesehatan | Bagian dari KSPI (Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia) | Bagian dari Partai Buruh (Komite Eksekutif Pusat Partai Buruh)

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mengapa Banyak Anak Muda Terkena Stroke? Refleksi Gaya Hidup Masa Kini

28 Juni 2025   18:15 Diperbarui: 28 Juni 2025   18:15 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Waspada, Stroke Bisa Menyerang Anak Muda! (Pict : Yayasan Bangun Kecerdasan Bangsa)

Mengapa Banyak Anak Muda Terkena Stroke? Refleksi Gaya Hidup Masa Kini

Dulu, stroke seringkali dianggap sebagai penyakit usia lanjut. Namun belakangan, saya terkejut melihat beberapa teman yang bahkan belum berusia 40 tahun sudah mengalami gejala stroke ringan, bahkan ada yang cukup parah. Ini bukan hal biasa.


Sebagai bagian dari generasi yang hidup dalam tekanan ekonomi, ritme kerja cepat, dan gaya hidup serba instan, saya mulai merenung. Mungkinkah cara hidup kita menjadi pemicu utama kondisi ini?

1. Gaya Hidup Minim Aktivitas Fisik

Banyak dari kita bekerja di depan layar seharian, bertemu lewat daring, lalu pulang dan menghabiskan waktu dengan duduk atau rebahan sambil menatap ponsel. Aktivitas fisik? Kadang hanya sebatas berjalan ke warung. Padahal tubuh butuh bergerak agar sirkulasi darah lancar dan tekanan darah tetap stabil.


2. Makanan Favorit yang Mengandung Risiko

Lihat saja makanan populer di kalangan anak muda: gorengan, makanan cepat saji, kopi susu, boba, hingga mie instan. Nikmat, tapi diam-diam menyimpan ancaman. Kandungan gula, garam, dan lemak jenuh yang tinggi bisa menjadi pemicu hipertensi dan kolesterol---dua faktor besar pemicu stroke.


3. Stres yang Tak Disadari

Banyak dari kita mengira hanya kelelahan biasa, padahal itu gejala stres. Target kerja, beban hidup, overthinking, dan tekanan sosial seolah membuat hidup terasa seperti perlombaan yang tak ada habisnya. Akibatnya, tubuh perlahan menyimpan beban tanpa kita sadari---hingga akhirnya tak sanggup lagi.


4. Merokok dan Kurang Tidur: Kombinasi Berbahaya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun