Mohon tunggu...
Dimas Ulinnuha Sadewa
Dimas Ulinnuha Sadewa Mohon Tunggu... Mahasiswa

Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Implikasi Positif dan Negatif Media Konvergensi

15 April 2021   21:25 Diperbarui: 15 April 2021   21:58 823
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Media Konvergensi adalah gabungan kata konvergensi dan media. Konvergensi berasal dari bahasa inggris yaitu Convergence, yang artinya "tindakan bertemu atau bersatu di suatu tempat". Sedangkan media juga berasal dari bahasa inggris yaitu medium (singular) dan media (plural) yang artinya perantara atau alat jalur (of communications). Yang dimaksud media dalam konteks ini adalah media massa, yakni alat sarana komunikasi seperti koran, majalah, radio dan televisi. 

konvergensi media adalah penggabungan atau pengintegrasian media-media yang ada untuk digunakan dan diarahkan ke dalam satu titik tujuan. Konvergensi media biasanya merujuk pada perkembangan teknologi komunikasi digital yang dimungkinkan dengan adanya konvergensi jaringan.

Dalam perumusan yang lebih sederhana, konvergensi media adalah bergabungnya atau terkombinasinya berbagai jenis media, yang sebelumnya dianggapterpisah dan berbeda (misalnya, komputer, televisi, radio, dan suratkabar), ke dalamsebuah media tunggal.Gerakan konvergensi media tumbuh berkat adanya kemajuan teknologi akhir-akhir ini, khususnya dari munculnya Internet dan digitisasi informasi. Konvergensi media ini menyatukan “Tiga-C” (computing, communication, dan content ).

Jika dijabarkan di level perusahaan, maka konvergensi ini menyatukan perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang informasi (komputer), jejaring telekomunikasi, dan penyedia konten (penerbit buku, suratkabar, majalah, stasiun TV,radio, musik, film, dan hiburan)

"Pengalaman saya pada saat mengakses media konvergensi  yaitu dengan menggunakan Smarthphone yang bisa kita gunakan saat ini, dengan smarthphone kita bisa lebih banyak melakukan hal-hal seperti menonton siaran TV, mendengarkan musik, mendengarkan radio, menggunakan kalkulator, membaca surat kabar online, menerima dan mengirim alamat e-mail, memotret suatu moment, merekam suara, merekam video, dan juga umtuk menelpon dan mengirim pesan melalu whatsapp maupun SMS."

Konvergensi media memungkinkan para profesional di bidang media massauntuk menyampaikan berita dan menghadirkan informasi dan hiburan, denganmenggunakan berbagai macam media.Komunikasi yang sudah dikonvergensikan menyediakan berbagai macam alatuntuk penyampaian berita, dan memungkinkan konsumen untuk memilih tingkatinteraktivitasnya, seraya mereka bisa mengarahkan sendiri penyampaian kontennya.Konvergensi media memungkinkan audiens (khalayak) media massa untuk  berinteraksi dengan media massa dan bahkan mengisi konten media massa. Audienssekarang dapat mengontrol kapan, di mana dan bagaimana mereka mengakses dan berhubungan dengan informasi, dalam berbagai jenisnya.Jurnalisme konvergensi melibatkan kerjasama antara jurnalis media cetak,media siar, dan media Web (online) untuk menghasilkan berita terbaik yangdimungkinkan, dengan menggunakan berbagai sistem penyampaian (delivery).

Potensi Media Konvergensi dalam strategi ekonomi

Konvergensi Media adalah sebuah strategi ekonomi, dimana perusahan-perusahaan komunikasi mencari keuntungan finansial, dengan mengupayakan agar berbagai media yang mereka miliki bisa bekerja bersama. Strategi ini merupakan produk dari tiga unsur:

1. Konsentrasi perusahaan 

Dimana jumlah perusahaan besar semakin sedikit, tetapi tiap perusahaan itu justru memiliki semakin banyak properti media.

2. Digitisasi (digitization) 

Dimana konten media di produksi dalam bahasa komputer yang universal, sehingga dengan demikian mudah diadaptasikan untuk digunakan di media apapun.

3. Deregulasi pemerintah

Yang semakin memeri kelonggaran pada konglomerasi media untuk memiliki berbagai jenis media misalnya Stasiun TV, Radio, dan Surat kabar di pasar yang sama. Deregulasi ini mengizinkan perusahaan pembawa konten seperti pemasok TV kabel untuk menguasai penghasil konten (misalnya, saluran-saluran TV khusus).

Strategi ini memungkinkan perusahaan untuk mengurangi biaya tenaga kerja, administratif, dan material, serta boleh menggunakan konten media yang sama melintasi berbagai salura keluar keluar (outlet) media.

Gejala Konvergensi Media 

Hal ini terjadi di indonesia, contohnya yaitu MNC yang memiliki RCTI, GLOBAL TV, Radio Trijaya, Koran seputar indonesia, Indovision, dan Okezone.com, atau Group Bakrie yang memiliki ANTV dan TVONE. Setelah Orde Bau tumbang, stasiun-stasiun televisi baru ramai bermunculan. Hal ini sebagai akibat dari euforia demokratis. Pada waktu yang sama, korporasi-korporasi media mulai terbentuk. Menurut Satrio Arismunandar, sekarang ini telah terbentuk setidaknya 3 klompok korporasi media. 

Korporasi media pertama adalah PT Media Nusantara Citra, TBK (MNC) yang dimiliki oleh Harry Tanoesoedibjo yang membawahi RCTI (PT Rajawali Citra Televisi Indonesia), TPI (PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia), dan GLOBAL TV (PT Global Informasi Bermutu). 

Kelompok kedua berada di bawah PT Bakrie Brothers (Group Bakrie) yang dimiliki oleh Anindya N. Bakrie. Grup Bakrie ini membawahi ANTV (PT Cakrawala Andalas Televisi) yang kini berbagi saham dengan STAR TV (News Corp, menguasai saham 20%) dan Lativi yang sekarang telah berganti nama menjadi TV ONE. 

Kelompok ketiga adalah PT Trans Corpora (Group Para). Grup ini membawahi Trans TV (PT Televisi Transformasi Indonesia) dan Trans-7 (PT Duta Visual Nusantara Tivi tujuh).

konvegensi media yang terjadi di khawatirkan membawa sejumlah dampak negatif, tidak hanya pada perkembangan kelangsungan sistem media di indonesia, melainkan juga dampak pada isi atau konten yang disampaikan kepada masyarakat. pemerintah indonesia yang melihat akan potensi merugikan dari adanya konsentrasi suatu perusahaan mencoba mengitervnsi dngan menghadirkan sejumlah peraturan yang mengatur mengenai kepemilikan perusahaan namun pengusaha mampu melihat dan memanfaatkan celah-celah kebolongan dari regulasi yang ada untuk dapat membuat sejumlah strategi, termasuk strategi konsentrasi media guna memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya. 

Konvergensi Media memiliki implikasi positif dan negatif.

Implikasi Positif :

* Konvergensi media memperkaya informasi secara meluas tentang seluruh dunia karena ada akses internet.

* Lebih mudah, praktis dan efisien. Tidak perlu punya duamedia kalau ternyata bisa punya satu media saja dengan dua fungsi.

* Timbulnya demokratisasi informasi dimana semua orang bisa mengakses informasi secara bebas dan luas dengan berbgai cara dan bentuk.

* Memberikan banyak pilihan kepada masyarakat penggunaan teknologi konvergensi menjadi lebih personal.

* Dalam Implikasi Ekonomi, konvergensi berpengaruh terhadap perusahaan dan industri teknologi komunikasi karena mengubah perilaku bisnis. Keuntungan yang di dapat dari hasil konvergensi media sangat menguntungkan dan memajukan perusahaan. selain itu, mudahnya akses informasi membuat industri dan perusahaan semakin mudah dan cepat mengantisipasi tantangan, kebutuhan baru konsumen serta persaingan yang mengetat.

* Dibidang pekerjaan , jelas sekali di jaman sekarang ini jenis-jenis pekerjaan yang berhubungan dengan teknologi di gandrungi banyak orang danpeminat seperti hal-hal yang berbau IT atau sistem informasi, menurut saya hal ini menjadi bukti kuatnya teknologi dalam kehidupa manusia.

Implikasi Negatif :

* Media cetak / media tradisioal / media konvensional mulai kalah dengan media modern / media baru / media online.

* Kesenjangan sosial yang makin besar.

* Munculnya masyarakat digital / masyarakat maya. Kemajuan teknologi konvergensi yang maju  telah mempersempit jarak dan waktu sudah bukan masalah lagi, misalnya anda di Eropa dengan saya di Asia bisa saling berkomunikasi saat itu juga melalui internet atau media lainnya tanpa perlu bertemu langsung. Hal ini menimbulkan masyarakat maya dimana komunikasi langsung secara Face to Face sudah tidak diminati lagi. 

Adanya dampak positif dan negatif darikonvergensi media pada akhirnya menimbulkan tantangan baru seperti :

Berkurangnya interaksi sosial secara langsung menyebabkan komunikasi yang tidak efektif. Hal ini sebagai tantangan dari dampak negatif konvergensi media dimana Face to Face mulai tidak diminatilagi,orang lebih cenderung suka berkomunikasi lewat media. Akibatnya adalah hilangnya social presence sehingga komunikasi tidak efektif. Mengapa tidak efektif? karena tidak melihat dan merasakan langsung ekspresi wajah sertabahasa tubuh lawan bicara yang akhirnya malah akan timbul kesalahpahaman isi pesan. Contohnya, sekarang orang lebih suka berbicara melalui ponsel dibandingkan bertemu langsung, alhasil resiko adanya kesalahpahaman semakin besar.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun